37
5.2. Perbandingan Pertumbuhan Wilayah di Kabupaten Sukabumi
Sebelum Otonomi Daerah 1997-2000 dan Pada Masa Otonomi Daerah 2001-2004.
5.2.1. Komponen Pertumbuhan Proporsional Kabupaten Sukabumi
Sebelum dan Pada Masa Otonomi Daerah.
Nilai komponen Pertumbuhan Proporsional PP Kabupaten Sukabumi secara keseluruhan memiliki nilai yang beragam, ada yang positif dan negatif. Jika
nilai PP lebh dari nol berarti memiliki kontribusi yang positif, artinya suatu sektor perekonomian memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Berdasarkan Tabel 5.2,
pada periode sebelum otonomi daerah sektor-sektor yang memiliki nilai PP positif adalah sektor listrik, gas, dan air minum sebesar 19,14 persen, sektor
pertambangan dan galian sebesar 18,59 persen, sektor pertanian sebesar 12,76 persen, sektor industri pengolahan sebesar 5,34 persen, dan sektor jasa lainnya
sebesar 3,54 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor perekonomian tersebut memiliki laju pertumbuhan yang cepat.
Tabel 5.2. Komponen Pertumbuhan Proporsional Kabupaten Sukabumi Sebelum dan Pada Masa Otonomi Daerah
Sebelum Otonomi Daerah Pada Masa Otonomi
Daerah 1997-2000 2001-2004
No. Sektor Perekonomian
Juta Rupiah Persen
Juta Rupiah Persen
1 Pertanian 98.221,00
12,76 -208.519,79 -25,37
2 Pertambangan dan Galian
29.698,67 18,59 -41.144,10
-40,62 3 Industri
Pengolahan 11.553,22 5,34
-76.298,70 -19,06
4 Listrik, Gas dan Air Minum
3.460,19 19,14
-2.088,68 -8,76
5 Bangunan dan
Konstruksi -15.517,05 -32,31 -218,40 -0,63
6 Perdagangan, Hotel, dan
Restoran -43.561,90 -10,00
830.826,89 201,78 7 Angkutan
dan Komunikasi
-11.770,75 -8,34
6.245,90 4,27
8 Keuangan, Persewaan, dan
Jasa Perusahaan -20.812,27 -19,43 -4705,05 -4,21
9 Jasa Lainnya
10.957,43 3,54
59.337,59 17,29
TOTAL 62.228,54 2,82
563.435,66 23,53
Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi, 2004 data diolah.
38 Selanjutnya sektor-sektor yang memberikan kontribusi negatif dengan
persentase kurang dari nol PP 0, yaitu sektor bangunan dan konstruksi sebesar -32,31 persen, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar –19,43
persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar -10,00 persen, dan sektor angkutan dan komunikasi sebesar -8,34 persen. Sektor-sektor tersebut merupakan
sektor yang memiliki laju pertumbuhan yang lambat. Sedangkan pada periode otonomi daerah, sektor-sektor yang memberikan
kontribusi positif yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 201,78 persen, sektor jasa lainnya sebesar 17,29 persen, dan sektor angkutan dan
komunikasi sebesar 4,27 persen, maka dapat diartikan bahwa sektor-sektor perekonomian tersebut memiliki laju pertumbuhan yang cepat.
Sektor-sektor yang memberikan kontribusi negatif dengan persentase kurang dari nol PP 0, yaitu sektor pertambangan dan galian sebesar -40,62
persen, sektor pertanian sebesar -25,37 persen, sektor industri pengolahan sebesar -19,06 persen, sektor listrik, gas, dan air minum sebesar -8,76 persen, sektor
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar -4,21 persen, dan terakhir sektor bangunan sebesar -0,63 persen, maka dapat diartikan bahwa sektor-sektor
perekonomian tersebut memiliki laju pertumbuhan yang lambat.
5.2.2. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Sukabumi