Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

53 Sedangkan tingkat elastisitas konsumsi kedelai dalam negeri X 3 terhadap ketersediaan kedelai Y lebih kecil dari 1 inelastis 1. Dengan demikian apabila konsumsi kedelai dalam negeri X 3 meningkat 1 maka akan diimbangi dengan ketersediaan kedelai Y sebesar 0.067 ton. Berarti sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara konsumsi kedelai dalam negeri X 3 dengan ketersediaan kedelai Y.

4.4 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Pada umumnya ada beberapa permasalahan yang lazim terjadi dalam model regresi linier dimana secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah ditentukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan uji asumsi klasik.

4.4.1 Uji Multikolinearitas

Beberapa kaidah yang lazim digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam satu model estimasi dilakukan dengan melihat nilai R 2 yang dihasilkan dari model estimasi R 2 yang tinggi, yang disertai dengan koefisien yang sebagian besar tidak signifikan dan biasanya menandakan adanya multikolinearitas dalam satu model. Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas Ketersediaan Kedelai Variabel R 2 X1 = f X2, X3, Y 0.994 X2 = f X3, Y, X1 0.787 X3 = f Y, X1, X2 0.625 Y = f X1, X2, X3 0.993 Sumber : Lampiran 3 sd 5 Universitas Sumatera Utara 54 Dari tabel 4.4.1 dapat dilihat bahwa nilai R 2 Y = f X 1 , X 2 , X 3 adalah 0.088 lebih kecil dari lebih kecil dari nilai R 2 dalam regresi parsial untuk persamaan: X 1 = f X 2 , X 3 , Y adalah 0.994 X 2 = f X 3 , Y, X 1 adalah 0.787 X 3 = f Y, X 1 , X 2 adalah 0.625 Y = f X 1 , X 2 , X 3 adalah 0.993 Dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak ditemukan adanya multikolinearitas.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan antara variabel endogen dengan variabel eksogen apakah memiliki varian yang sama, maka dari itu sangat diperlukan pengujian data yang dilakukan dengan Uji Park dan Uji White. Berdasarkan hasil Uji Park dan Uji White menunjukkan bahwa besarnya nilai ObsR-squared atau x 2 hitung adalah 9.381 dan nilai probability sebesar 0.402 a = 0.05. Dengan demikian hipotesis H yang menyatakan bahwa apabila nilai probabilitynya lebih tinggi dari 0.05, maka hasil etsimasi tidak terkena heteroskedastisitas antar faktor pengganggu error term.

4.4.3 Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi serial autokorelasi dapat dilakukan Uji Durbin Watson DW Test dan Uji Lagrange Multiplier test LM Test. Akan tetapi uji LM Test lebih baik dibandingkan dengan Durbin Watson test karena lebih mudah diinterpretasikan. Universitas Sumatera Utara 55 Berdasarkan hasil LM Test menunjukkan bahwa besarnya nilai X 2 hitung Obs R-squared = 2.468 lebih kecil dari pada nilai x 2 tabel . 28.87 a = 0.05 dengan demikian bahwa tidak terdapat autokorealsi dalam hasil estimasi. Hal ini juga diperlihatkan oleh hasil DW Testnya menunjukkan angka yang rendah yaitu sebesar 1.832.

4.5 Ketergantungan Indonesia Terhadap Impor