27
kemewahan, sehingga ia berharap orang kaya menabung dalam proporsi yang lebih tinggi dari pendapatan mereka ketimbang golongan menengah kebawah.
Ketiga, Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting. Keynes
menyatakan bahwa pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori. Kesimpulannya bahwa pengaruh tingkat bunga terhadap pengeluaran
individu dari pendapatannya bersifat sekunder dan relatif tidak penting.
Beberapa catatan mengenai fungsi konsumsi Keynes: 1. Fungsi konsumsi Keynes menunjukkan hubungan antara pendapatan
nasional dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan.
2. Pendapatan yang terjadi merupakan pendapatan nasional yang dapat menentukan besar kecilnya pengeluaran konsumsi yaitu pendapatan
nasional yang terjadi atau current national income. 3. Dalam fungsi konsumsi Keynes, pendapatan nasional diinterpretasikan
sebagai pendapatan nasional absolute. 4. Fungsi konsumsi berbentuk lengkung.
2.4 Fungsi Impor
Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah proses penjualan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara ke negara lain, sedangkan impor adalah arus kebalikan dari pada ekspor yaitu proses suatu barang dan jasa yang masuk ke
suatu negara. Pada hakikatnya perdagangan luar negeri timbul karena tidak satu
Universitas Sumatera Utara
28
pun negara yang dapat menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduknya.
Dalam perekonomian terbuka terdapat berbagai faktor yaitu rumah tangga, sektor swasta, pemerintah dan juga sektor luar negeri. Hal ini dikarenakan
penduduk di negara bersangkutan telah melakukan perdagangan barang dan jasa dengan negara lain. Suatu negara yang telah memproduksi lebih terhadap
kebutuhan dalam negeri dapat mengekspor kelebihan produksi tersebut ke luar negeri, sedangkan negara yang tidak mampu memproduksi sendiri dapat
mengimpornya dari luar negeri. Impor mempunyai sifat yang berlawanan dengan ekspor, semakin besar
impor yang digunakan untuk menyediakan kebutuhan barang dan jasa dan kebutuhan penduduk suatu negara, maka hal ini dapat mematikan produk dalam
negeri dan yang paling mendasar dapat menguras pendapatan negara yang bersangkutan.
Berdasarkan laporan indikator Indonesia, komposisi impor menurut golongan penggunaan barang ekonomi dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu:
1. Impor barang-barang konsumsi, terutama untuk barang-barang yang belum
dapat dihasilkan di dalam negeri atau untuk memenuhi tambahan permintaan yang belum mencukupi dari produksi dalam negeri yang
meliputi makanan dan minuman untuk rumah tangga, bahan bakar dan pelumas olahan, alat angkut bukan industri, barang tahan lama, barang
setengah lama serta barang tidak tahan lama.
Universitas Sumatera Utara
29
2. Impor bahan baku dan barang penolong yaitu yang meliputi makanan dan
minuman untuk industri, bahan baku untuk industri, bahan bakar dan pelumas, serta suku cadang dan perlengkapan.
3. Impor barang modal yaitu yang meliputi barang modal selain alat angkut,
mobil penumpang dan alat angkut untuk industri.
2.5 Faktor Harga