Subyek Penelitian Tempat Penelitian Indikator Keberhasilan

dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh kolaborator dalam lembar observasi, di antaranya: . 1 Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran Direct Instruction dan menggunakan multimedia , baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun tindakan akhir; 2 Melakukan pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok 3 Melakukan penilaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn dalam materi organisasi.

3.2.3.4. Refleksi

1 Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus 3; 2 Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus 3; 3 Membuat kesimpulan.

3.3. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Guru yang menjadi subyek penelitian adalah guru yang menjadi pendidik di kelas VB pada saat dilakukannya penelitian. Siswa yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VB dengan jumlah siswa 36 anak yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

3.4. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Sampangan 02 , Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang

3.5. Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.5.1. Jenis Data

3.5.1.1. Data kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa kemampuan siswa memahami organisasi yang ada baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat serta mampu mengaplikasikan perananya sebagai bagian dari organisasi. 3.5.1.2. Data kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa, angket,wawancara dan catatan lapangan.

3.5.2. Sumber Data

3.5.2.1. Siswa Sumber data aktivitas siswa berasal dari lembar pengamatan aktivitas siswa, angket, dan catatan lapangan yang diperoleh secara sistematik selama siklus pertama sampai siklus ketiga, hasil evaluasi, angket dan catatan lapangan. 3.5.2.2. Guru Sumber data keterampilan guru berasal dari lembar pengamatan keterampilan guru oleh observer dan wawancara dalam proses pembelajaran PKn.

3.5.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan nyata yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan untuk keperluan penelitian.Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk memperoleh data yang relevan, akurat dan reliable yang berkaitan dengan penelitian.Jadi pengumpulan data pada suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan dan informasi untuk dijadikan sumber data.Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes dan teknik non tes. 3.5.3.1. Teknik Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok .Tes dilakukan dengan memberikan serangkaian soal.Tes hasil belajar dengan demikian sangat bergantung pada mutu tes.Semakin bermutu soal yang diberikan, semakin terandalkan pula penilaian yang diperoleh.Hal ini berdampak pada makin baik data yang diperoleh untuk keperluan penelitian Arikunto, 2002:127. Teknik tes dalam penilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar siswa. Untuk teknik tes alat pengumpulan data berupa lembar kerja kelompok dan tes evaluasi. Tes evaluasi diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran siklus I ,siklus II dan siklus III. 3.5.3.2. Teknik Nontes 3.5.3.2.1.Observasi Observasi adalah pengamatan dan pecatatan suatu obyek yang difokuskan pada perilaku tertentu Daryanto, 2011:80. Observasi dalam penelitian ini catatan yang menggambarkan bagaimana akivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction berbasis Multimedia. 3.5.3.2. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku, surat notulen rapat, lengger, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya Arikunto, 2010: 274. Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto serta video untuk mengamati jalannya proses belajar mengajar di kelas. 3.5.3.3. Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah pencatatan suatu objek yang difokuskan terhadap perilaku tertentu Daryanto, 2011:80. Dalam penelitian ini catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Direct Instruction berbasis Multimedia. Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi. 3.5.3.4. Kuesioner angket Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto, 2010:195. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang respon siswa setelah melaksanakan pembelajaran. 3.5.3.5. Wawancara Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan untuk memperoleh bahan atau informasi yang dilaksanakan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan Poerwanti, 2008:5.16. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar keefektifan KBM dengan menggunakan Model Pembelajaran Direct instruction berbasis Multimedia dalam mata pelajaran PKn materi organisasi.

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun langkah- langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut: 3.6.1.1. Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis. N= x100 Keterangan: N= Nilai B= Skor yang diperoleh banyaknya butir soal yang dijawab dengan benar baik pilihan ganda mapun uraian St= Skor teoritis skor maksimal apabila menjawab benar semua butir soal Purwanti, 2008:6.4 3.6.1.2. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal. P = ∑ ∑ Keterangan : P : Presentase siswa yang tuntas Aqib, 2010:41 3.6.1.3. Menghitung mean rerata kelas ̅ Keterangan: ̅ = Nilai rata-rata x = jumlah semua nilai siswa N = jumlah siswa Aqib, 2010: 40 3.6.1.4. Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kriteria Ketuntasan Kualifikasi Klasikal Individual ≥ 65 Tuntas 65 Tidak Tuntas Sumber: KKM Mata Pelajaran PKn di SDN Sampangan 02 Kota Semarang Tahun Ajaran 20122013 Pada tabel 3.1 merupakan tabel kriteria ketuntasan belajar siswa kelas VB SDN Sampangan 02 Kota Semarang pada mata pelajaran PKn.Secara lebih jelas peneliti mendeskripsikan pada kriteria ketuntasan siswa memperoleh nilai kurang dari 65 maka kualifikasinya siswa tidak tuntas.Pada kriteria ketuntasan siswa mendapat nilai sama dengan atau lebih dari 65 maka kualifikasinya siswa mencapai ketuntasan belajar.

3.6.2. Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Direct Instruction berbasis multimedia. Data observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dikelompokkan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kriteria penilaian dalam lembar observasi aktivitas siswa yaitu: 4 : apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor yang muncul 0 : apabila tidak ada deskriptor yang muncul Rusman , 2012;101 Menurut Herrhyanto dan Hamid 2008: 5.3, dalam menghitung median dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : Q 2 = median = X + X ; untuk n genap = X ; untuk n ganjil R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyaknya skor = T – R + 1 letak Q 2 = n+1 untuk data ganjil atau genap Q 1 = kuartil pertama, letak Q 1 = n +2 untuk data genap atau Q 1 = n +1 untuk data ganjil. Q 3 = kuartil ketiga, letak Q 3 = 3n +2 untuk data genap atau Q 3 = n + 1 untuk data ganjil Q 4 = kuartil keempat = T Nilai yang diperoleh dari lembar observasi kemudian dikonversikan dengan tabel ketuntasan data kualitatif sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Penskoran Keterampilan Guru dan Aktifitas Siswa Skor yang diperoleh Kategori Nilai Q 3 ≤ skor ≤ T Sangat Baik A Q 2 ≤ skor Q 3 Baik B Q 1 ≤ skor Q 2 Cukup C R ≤ skor Q 1 Kurang D Keterangan : Kategori kurang : skor lebih dari sama dengan R skor terendah kurang dari Q1 Kategori cukup : skor lebih dari sama dengan Q1 kurang dari Q2 Kategori bak : skor lebih dari sama dengan Q2 kurang dari Q3 Kategori sangat baik : skor lebih dari sama dengan Q3 kurang dari T skor maksimal Dari perhitungan di atas, maka dapat dibuat tabel klasifikasi tingkatan skor untuk menentukan kategori skor pada keterampilan mengajar guru dan aktivitas siswa. Untuk menghitung skor pengamatan terhadap keterampilan guru menggunakan perhitungan sebagai berikut : Skor maksimal : 10 x 4 = 40 Skor minimal : 10 x = 0 Persentase : ∑ ∑ n = 40 - 0 + 1 = 41 Q2 = median , letak Q2 = n + 1 = x 42 = 21,5 ≈ 21,5 Q1 = kuartil pertama, letak Q1 = n +2 = 41 + 2 = 10,75 ≈ 11 Q3 = kuartil ketiga, letak Q3= = 3n +2 = 123 + 2 = 31,25 ≈ 31 Q4= kuartil keempat = T = 40 Tabel 3.3 Klasifikasi Kategori Skor Keterampilan Mengajar Guru Keterangan : Kategori kurang : skor lebih dari sama dengan 0 kurang dari 11 0-10 Kategori cukup : skor lebih dari sama dengan 11 kurang dari 21,5 11- 21,4 Kategori baik : skor lebih dari sama dengan 21,5 kurang dari 31 21,5-30 Kategori sangat baik : skor lebih dari sama dengan 30 kurang dari sama dengan 40 30-40 Untuk menghitung skor pengamatan terhadap aktivitas siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal : 9 x 4 = 36 Skor minimal : 9 x 0 = 0 Persentase : ∑ ∑ Kriteria Ketuntasan Kategori 31 ≤ skor ≤ 40 Sangat Baik A 21,5 ≤ skor 31 Baik B 11 ≤ skor 21,5 Cukup C ≤ skor 11 Kurang D n = 36 - 0 + 1 = 37 Q2 = median , letak Q2 = n + 1 = x 38 = 19 ≈ 19 Q1 = kuartil pertama, letak Q1 = n +2 = 37 + 2 = 9,75 ≈ 10 Q3 = kuartil ketiga, letak Q3= = 3n +2 = 111 + 2 = 28,25 ≈ 28 Q4= kuartil keempat = T = 36 Tabel 3.4 Klasifikasi Kategori Skor Aktivitas Siswa Kriteria Ketuntasan Kategori Nilai 28 ≤ skor ≤ 36 Sangat Baik A 19 ≤ skor 28 Baik B 10 ≤ skor 19 Cukup C ≤ skor 10 Kurang D Keterangan : Kategori kurang : skor lebih dari sama dengan 0 kurang dari 10 0-9 Kategori cukup : skor lebih dari sama dengan 10 kurang dari 19 10-8 Kategori baik : skor lebih dari sama dengan 19 kurang dari 28 19-27 Kategori sangat baik : skor lebih dari sama dengan 28 kurang dari sama dengan 36 28-36

3.7. Indikator Keberhasilan

1 Guru terampil menerapkan model pembelajaran Direct Instruction berbasis multimedia dalam pembelajaran PKn, dengan mencapai sekurang- kurangnya dalam kategori baik berdasarkan skor yang diperoleh, yaitu minimal memperoleh skor di antara rentang 21,5 ≤ skor 31. 2 Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran Direct Instruction berbasis multimedia, dengan mencapai sekurang-kurangnya kategori baik berdasarkan skor yang diperoleh, yaitu minimal memperoleh skor di antara rentang 19 ≤ skor 28. 3 Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn model pembelajaran Direct Instruction berbasis multimedia. Siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM dengan nilai 65 sebanyak 80 dari jumlah siswa kelas VB secara keseluruhan. 98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti paparkan ini berupa hasil tes dan non tes yang berasal dari hasil prasiklus, hasil siklus I , hasil siklus II dan hasil siklus III. Hasil prasiklus berupa kondisi awal siswa sebelum dilakukan penelitian yaitu hasil pembelajaran PKn yang belum menggunakan model pembelajaran Direct Instruction berbasis Multimedia. Sedangkan siklus I, siklus II , dan siklus III merupakan hasil pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Direct Instruction berbasis Multimedia. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas VB SDN Sampangan 02, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang dengan jumlah peserta didik 36.

4.1.1. Deskripsi Data Prasiklus

Berdasarkan temuan pada kegiatan prasiklus diperoleh permasalahan pembelajaran PKn di kelas VB SDN Sampangan 02 Kota Semarang belum optimal. Siswa belum dapat menguasai materi PKn sehingga hasil belajar siswa rendah. Dari hasil identifikasi bersama guru kolabolator, penyebab permasalahan tersebut yaitu: 1 guru belum menggunakan model pembelajaran yang variatif sehingga kurang menarik minat siswa untuk memperhatikan pelajaran; 2 guru kurang memaksimalkan penggunaan media pembelajaran sehingga motivasi siswa untuk memperhatikan pelajaran rendah; 3 motivasi, interaksi dan keaktifan siswa rendah,

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 8 248

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Think Pair Share PADA SISWA KELAS VB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

1 8 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN PUZZLE PADA SISWA KELAS IV B SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 4 242

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS III SD N GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 10 315

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 276

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Kandri 01 Gunungpati Semarang

0 11 234

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1