Penerapan Pembelajaran Melalui Model Direct Instruction Berbasis Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Direct Instruction

c. Simulasi Model pembelajaran ini menyajikan pembelajaran dengan sistem simulasi yang berhubungan dengan materi yang dibahas. Sehingga multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, video dan gambar.

2.1.10. Penerapan Pembelajaran Melalui Model Direct Instruction Berbasis

Multimedia Dalam pembelajaran PKn, penyampaian materi dilakukan dengan memanfaatkan Multimedia agar siswa tertarik dan memiliki motivasi untuk mempelajari pokok bahasan organisasi. Dalam pelaksanaanya, guru lebih berperan dalam mengendalikan pembelajara dengan memaparkan materi sekaligus mengoperasikan media yang digunakan. Hal ini bertujuan agar konsep tentang organisasi dapat tersampaikan dengan maksimal. Adapun langkah-langkah pembelajaran melalui model Direct Instruction Berbasis Multimedia adalah sebagai berikut : a. Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Menyiapkan siswa untuk memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari c. Mengoperasikan media komputer dan ditayangkan melalui LCD untuk mendemonstrasikan dan menyampaikan materi tahap demi tahap d. Memberikan pelatihan awal kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari sampai siswa paham melalui tayangan materi pada layar LCD. e. Memberikan bimbingan saat siswa melakukan pelatihan secara berkelompok. f. Memberikan tugas untuk mengetahui pemahaman siswa dengan menayangkan latihan-latihan soal melalui media komputer dan memberikan umpan balik. g. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan secara individu dengan memberikan soal evaluasi. Kardidalam Trianto, 2007:33.

2.1.10. Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Direct Instruction

Berbasis Multimedia 1 Teori Behaviorisme Belajar merupakan proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak overt behavior atau perilaku yang tidak tampak inert behavior. Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behavioristik dalam belajar adalah bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia insight, tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respons. Untuk itu, agar aktivitas belajar siswa di kelas dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus harus dirancang sedemikian rupa menarik dan spesifik sehingga mudah direspons oleh siswa. Oleh karena itu siswa akan memperoleh hasil belajar, apabila dapat mencari hubungan antara stimulus dan respons tersebut Skinner dalam Rifa‟i dan Ani, 20009 : 106. 2 Teori Sosio-Kognitif Konsep dalam teori belajar sosial menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut Ausubel dalam Suprijono, 2011: 22, orang belajar melalui pengalaman langsung atau pengamatan mencontoh model. Orang belajar dari apa yang ia baca, dengar, dan lihat di media, dan juga dari orang lain dan lingkungannya. Seorang individu belajar banyak tentang perilaku melalui peniruan modeling, bahkan tanpa adanya penguat reinforcement sekalipun yang diterimanya. Proses belajar semacam ini disebut observational learning atau pembelajaran melalui pengamatan. Teori pembelajaran sosial membahas tentang 1 bagaimana perilaku kita dipengaruhi oleh lingkungan melalui penguat reinforcement dan observational learning, 2 cara pandang dan cara pikir yang kita miliki terhadap informasi, 3 begitu pula sebaliknya, bagaimana perilaku kita mempengaruhi lingkungan kita dan menciptakan penguat reinforcement dan observational opportunity. Dalam observational learning terdapat empat tahap belajar dari proses pengamatan atau modeling. Proses yang terjadi dalam observational learning tersebut antara lain : a Atensi, dalam tahapan ini seseorang harus memberikan perhatian terhadap model dengan cermat b Retensi, tahapan ini adalah tahapan mengingat kembali perilaku yang ditampilkan oleh model yang diamati maka seseorang perlu memiliki ingatan yang bagus terhadap perilaku model. c Reproduksi, dalam tahapan ini seseorang yang telah memberikan perhatian untuk mengamati dengan cermat dan mengingat kembali perilaku yang telah ditampilkan oleh modelnya maka berikutnya adalah mencoba menirukan atau mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh model. d Motivasional, tahapan berikutnya adalah seseorang harus memiliki motivasi untuk belajar dari model. Peneliti menerapkan model pembelajaran Direct Instruction berbasis Multimedia ini berdasarkan teori behaviorisme dan teori sosio-kognitif. Siswa mendapatkan hasil belajar berdasarkan stimulus yang diberikan guru. Siswa belajar dari apa yang ia baca, dengar, dan lihat di media, dan juga dari orang lain dan lingkungannya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran guru berperan aktif untuk memberikan stimulus agar siswa termotivasi untuk belajar dengan menggunakan media yang interaktif.

2.2. KAJIAN EMPIRIS

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

1 11 296

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 8 248

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Think Pair Share PADA SISWA KELAS VB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

1 8 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN PUZZLE PADA SISWA KELAS IV B SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 4 242

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS III SD N GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 10 315

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 276

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Kandri 01 Gunungpati Semarang

0 11 234

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model pembelajaran Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungpati 02 Semarang.

0 0 1