pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IIB SDN Karanganyar 01 Semarang.
Dari kajian empiris tersebut didapatkan informasi bahwa model pembelajaran Direct Instruction dan Multimedia dapat meningkatkan aktiviatas
siswa, keterampilan guru dan keterampilan membaca siswa. Penelitian tersebut dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian yang berjudul
:” Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Direct Instruction Berbasis Multimedia
Pada Siswa Kelas VB SDN Sampangan 02 Kota Semarang ”.
2.3. KERANGKA BERFIKIR
Dalam kondisi awal guru kurang terampil dalam memilih metode dan menggunakan media yang tepat untuk meningkatkan keterampilan . Hal tersebut
ditunjukan dengan kenyataan di kelas bahwa guru kurang memanfaatkan media yang mendukung pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti
pembelajaran, selain itu guru juga kurang dapat mengelola kelas dengan baik, serta guru kurang melibatkan semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Kenyataan tersebut mengakibatkan siswa hanya pasif dan tidak fokus dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Sesuai data hasil refleksi
pembelajaran pada saat pelaksanaan PPL dengan hasil dalam pembelajaran PKn dari 36 siswa hanya 14 siswa 40 yang mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan
minimal KKM=65, sedangkan 22 siswa lainnya 60 mendapatkan nilai di bawah
KKM 65. Dari rata-rata data dokumen ditunjukkan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80 dengan rata-rata kelas 62,41.
Berdasarkan kondisi awal tersebut guru melakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan tindakan berupa penggunaan model pembelajaran Direct
Instruction Berbasis Multimedia. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru berupa melakukan langkah-langkah pembelajaran yang berdasarkan model pembelajaran
Direct Instruction Berbasis Multimedia dengan tujuan agar guru dapat mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga
dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa, selain itu dengan menggunakan Multimedia dapat mempercepat daya serap peserta didik
dalam memahami pelajaran yang disampaikan serta dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para siswa. Hal tersebut akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn . Secara diagramatik Penelitian Tindakan Kelas, peningkatan kualitas
pembelajaran PKn Melalui Model Direct Instruction berbasis multimedia pada siswa kelas VB SDN Sampangan 02 Kota Semarang sebagai berikut :
Alur Kerangka Berpikir
Bagan 2.1. Alur Kerangka Berpikir
KONDISI AWAL
1.
Guru kurang kreatif dalam memilih metode yang tepat dalam pembelajaran
2.
Guru belum menggunakan media yang tepat dan menarik
3.
Guru kurang melibatkan semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
4.
Siswa terlihat pasif dalam pembelajaran
5.
Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn rendah dengan rata-rata 60 siswa 24 dari 36 siswa mendapat nilai dibawah KKM.
Menerapkan model pembelajaran Direct Instruction berbasis Multimedia adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan tujuan dengan menuliskan materi yang akan
dipelajari di papan tulis 2.
Menyiapkan siswa untuk memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari
3. Guru mengoperasikan Multimedia untuk menyampaikan materi kebebasan
berorganisasi dengan menyajikan informasi tahap demi tahap 4.
Guru memberikan pelatihan awal melalui tayangan di LCD kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari sampai siswa paham
5. Guru memberikan bimbingan saat siswa melakukan pelatihan secara
berkelompok. 6.
Guru memberikan tugas untuk mengetahui pemahaman siswa dengan menayangkan latihan-latihan soal yang ditayangkan melalui LCD dan
memberikan umpan balik.
7. Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
secara individual dalam bentuk pemberian soal evaluasi.
PEMBERIAN TINDAKAN
KONDISI AKHIR
1. Guru kreatif dalam menerapkan model Direct Instruction dalam
pembelajaran PKn. 2.
Guru terampil dalam menggunakan media yang menarik 3.
Guru melibatkan siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan mengelompokkan siswa.
4. Siswa lebih aktif, termotivasi, dan lebih fokus dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran 5.
Hasil belajar siswa meningkat dalam mata pelajaran PKn dengan rata-rata ketuntasan minimal lebih dari 80 dari jumlah keseluruhan siswa.
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN