4.2. PEMBAHASAN
4.2.1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Berdasarkan temuan penelitian bahwa terdapat peningkatan pada keterampilan guru dari siklus I sampai siklus III. Jumlah skor keterampilan guru pada
siklus I adalah 21 dengan nilai baik meningkat ke siklus II menjadi 27 dengan nilai baik dan meningkat ke siklus III adalah 32 dengan nilai sangat baik. Peningkatan juga
terjadi pada aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus I adalah 20,74 dalam kategori baik meningkat pada siklus
II sebesar 21,38 dalam kategori baik dan peningkatan pada siklus III sebesar 23,02 dalam kategori baik. Ketuntasan hasil belajar juga mengalami peningkatan dari
siklus I sampai siklus III. Ketuntasan belajar pada siklus I adalah 66,66, siklus II sebesar 75 dan siklus III adalah 94,4. Berdasarkan data tersebut di atas
menunjukkan bahwa model Direct Instruction berbasis Multimedia dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa karena
dalam penyampaian
materi tersebut
siswa dilibatkan
langsung dalam
pendemonstrasian materi. Model Direct Instuction cenderung efektif dikarenakan model Direct Instuction dimulsi dengan sebuah sesi pemodelan efektif yang
menguraikan setiap langkah uraian materi, tujuan dari model Direct Instuction adalah menggerakkan para murid dari ketergantungan pada guru menuju keterampilan secara
mandiri, para murid dapat menghasilkan sendiri pertanyaan-pertanyaan mereka setelah penjelasan materi dari guru Silver, 2012:43. Model ini dikombinasikan
dengan penggunaan multimedia mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah lebih komunikatif karena informasi yang menggunakan gambar dan animasi lebih
mudah dipahami oleh pengguna dibandingkan informasi yang dibuat dengan cara lain. Penggunaan multimedia lebih interaktif diantaranya untuk presentasi,
pendidikan sehingga keinginannya langsung bisa terpenuhi. Pengembangan multimedia lebih leluasa sebagai wadah menuangkan kreatifitas guru dalam
mengembangkan materi pembelajaran Munir, 2012:6. Pembahasan pelaksanaan pembelajaran PKn melalui model Direct
Instruction berbasis Multimedia didasarkan pada hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar pada setiap siklusnya.
4.2.1.1. Keterampilan Guru a.
Mempersiapkan siswa untuk belajar dengan model Direct Instruction berbasis Multimedia
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, siklus II dan siklus III keterampilan mempersiapkan siswa untuk belajar dengan model Direct Instruction
berbasis Multimedia mendapat skor 3. Deskriptor yang tampak dalam pembelajaran yaitu mempersiapkan ruangan kelas, mempersiapkan alat dan
sumber belajar yang relevan. Keterampilan guru dalam mempersiapkan siswa mendapat skor 3, hal tersebut karena guru telah guru telah mempersiapkan ruang
belajar tempat duduk dan kelas telah siap untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran, bersih, rapi, dan teratur agar siswa merasa nyaman di kelas. Guru
mempersiapkan alat dan sumber belajar yang relevan dengan materi yang akan diajarkan, membawa buku panduan, buku paket dan buku penunjang lain. Guru
melakukan presensi siswa secara klasikal, karena kegiatan pembelajaran dimulai setelah istirahat pertama. Tetapi guru tidak memimpin berdoa dikarenakan
kegiatan pembelajaran yang dimulai pada pukul 09.15 WIB. Indikator tersebut termasuk dalam kegiatan membuka pelajaran.
Menurut tim dosen PGSD 2002: 8 apabila guru tidak melakukan keterampilan membuka pelajaran maka akan mengakibatkan mental siswa tidak
siap menerima pelajaran, perhatian siswa belum terpusat, pelajaran sukar dipahami , siswa tidak mengetahui apa yang dipelajari, serta guru tidak mengetahui tingkat
pencapaian hasil belajar siswa. b.
Melakukan apersepsi keterampilan membuka pelajaran
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I sampai siklus III, keterampilan guru melakukan apersepsi mendapatkan skor 4. Deskriptor yang muncul yaitu
menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan dipelajari, memberikan apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari, menarik
perhatian siswa untuk memperhatikan penjelasan guru, memberikan motivasi kepada siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Keterampilan guru dalam melakukan apersepsi sudah dalam kategori baik karena mendapatkan skor 4 dimana menunjukkan semua deskriptot muncul dalam
indikator tersebut. Menurut Mulyasa 2009; 71 bahwa guru perlu melibatkan
peserta didik semaksimal mungkin dalam pembelajaran, salah satu caranya dengan memberi giliran kepada siswa dalam menjawab pertanyaan. Pemberian giliran
dalam menjawab pertanyaan, selain untuk melibatkan peserta didik secara maksimal dalam pembelajaran juga untuk menumbuhkan keberanian peserta didik,
serta untuk menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan membuka pelajaran