2.2. KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti dengan menggunakan model pembelajaran Direct
Instruction dan penggunaan Multimedia dalam pembelajaran. Adapun hasil penelitian tersebut adalah:
Prisca Yantari Nindyaningtyas .” Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn
Melalui Model Direct Instructin pada Siswa Kelas IV SDN Kandri 01 Gunung Pati”.2011.Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA melalui model direct
instruction pada siklus I adalah 2,56 siklus II 3, dan siklus III 3,56. Aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I memperoleh rata-rata skor 2,59 siklus II 2,97 dan siklus
III 3,44, Respon siswa terhadap pembelajaran pada siklus I memperoleh rata-rata prosentase 76,22 siklus II 83,24 dan siklus III 87,57. Sedangkan hasil belajar
meningkat siklus I mendapatkan prosentase ketuntasan belajar 67,57 siklus II 81,08 dan siklus III menjadi 89,19.
Penelitian tentang penerapan model pembelajaran Direct Instruction dalam pembelajaran juga telah dilakukan sebelumnya oleh Tendi Setyawan 2012 dengan
judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Direct Intruction DI Pada Siswa Kelas IV SDN Tambahrejo 01 Bandar Batang. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru pada siklus I memperoleh skor rata- rata 2,0 dengan kategori cukup baik, siklus II dengan skor rata-rata 2,7 dengan
kategori baik, dan pada siklus III sebesar 3,46 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor rata-rata 1,83 dengan kategori cukup, siklus II
skor rata-rata 2,79 dengan kategori baik, dan siklus III skor rata-rata 3,05 dengankategori sangat baik. Hasil rata-rata respon positif pada siklus I sebesar
61,46, siklus II sebesar 73,5, dan pada siklus III sebesar 82,14 . Hasil belajar siswa pada siklus I memperoleh rerata kelas sebesar 59,8 dengan persentase
ketuntasan sebesar klasikal 57,14 , pada siklus II sebesar 66,29 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 64,29 , dan pada siklus III sebesar 73,54 dengan
persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 85,71 . Simpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran dengan pendekatan Direct Intruction DI dapat meningkatkan
kemampuan guru, aktivitas siswa, respon siswa dan hasil belajar siswa kelas V SDN Tambahrejo 01.
Penelitian tentang penggunaan Multimedia dalam pembelajaran telah dilakukan sebelumnya oleh
Anugrah Ramadhan 2010 dengan judul
Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Mid mapping Berbasis
Multimedia Pada Siswa Kelas IIIB SDN Karanganyar 01 Semarang.
Hasil penelitian menunjukan peningkatan pada hasil belajar IPS yang dapat dilihat dari peningkatan
kualitas pembelajaran IPS meliputi: pra siklus 46,56, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 61,56, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,65.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa melalui penggunaan multimedia dalam
pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IIB SDN Karanganyar 01 Semarang.
Dari kajian empiris tersebut didapatkan informasi bahwa model pembelajaran Direct Instruction dan Multimedia dapat meningkatkan aktiviatas
siswa, keterampilan guru dan keterampilan membaca siswa. Penelitian tersebut dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian yang berjudul
:” Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Direct Instruction Berbasis Multimedia
Pada Siswa Kelas VB SDN Sampangan 02 Kota Semarang ”.
2.3. KERANGKA BERFIKIR