Tabel 2.5 Sistem klasifikasi varises esofagus Japanese Research Society for
Portal Hypertension
51,52
2.3 Diagnosis Non – endoskopi varises esofagus
Pemeriksaan baku emas untuk menegakkan diagnosis varises esofagus adalah dengan menggunakan endoskopi. Namun pemeriksaan endoskopi secara periodik dan
berkala sangatlah mahal dan sering dihubungkan dengan komplikasi yang dapat timbul seperti perdarahan maupun perforasi. Di samping itu tidak semua pusat
pemberi pelayanan kesehatan terutama di daerah yang memiliki fasilitas endoskopi serta adanya keterbatasan kompetensi dari seorang dokter untuk melakukan
pemeriksaan endoskopi, sehingga dibutuhkan pemeriksaan marker non – invasif yang berhubungan dengan hipertensi portal, yang dapat mengidentifikasi adanya
varises esofagus pada penderita sirosis hati. Berdasarkan konsep bahwa perkembangan hipertensi portal akibat dari
fibrosis hati yang merupakan faktor kontribusi penting terhadap peningkatan resistensi hepatik, marker serum non – invasive dari fibrosis hati telah diuji sebagai
prediktor varises esofagus pada pasien sirosis dengan hasil yang menjanjikan. Beberapa tes yang sebelumnya divalidasi sebagai prediktor fibrosis hati seperti : Lok
Score, APRI, Fib – 4, dan Forns index, dapat digunakan untuk memprediksi adanya varises esofagus.
17,18
Universitas Sumatera Utara
Stefanescu dkk, meneliti mengenai beberapa pemeriksaan marker serum noninvasif dalam memprediksi adanya varises esofagus pada penderita sirosis hati,
dimana didapatkan bahwa Forns index dapat memprediksi adanya varises esofagus dengan cut-off 7.297 dan varises esofagus berukuran besar dengan nilai cut-off
8.538. Hal ini yang juga mungkin mendasari penggunaan Forns index dalam
memprediksi ada tidaknya serta ukuran varises esofagus pada pasien sirosis hati.
Forns Index
18
Forns index merupakan petanda fibrosis hati noninvasif, pertama kali dikemukakan oleh Forns dkk, dengan menggunakan variabel umur pasien, Gamma
GT, kolesterol dan jumlah trombosit. Forns index pernah dilakukan sebagai prediktor varises esofagus pada pasien sirosis hati. Untuk nilai cut-off 8.5, AUROC Area
Under Receiver Operating Curve untuk memprediksi varises esofagus sebesar 0.74. Untuk mendiagnosa varises esofagus berukuran besar, AUROC sebesar 0.61 untuk
nilai cut-off value 8.8. Stefanescu et al meneliti mengenai beberapa pemeriksaan marker serum noninvasif dalam memprediksi adanya varises esofagus pada penderita
sirosis hati, dimana didapatkan bahwa Forns index dapat memprediksi varises esofagus berukuran besar dengan nilai cut-off 8,538 dan memiliki sensitivitas
63,24 dan dan spesifisitas 63,19. Rumus untuk menghitung Forns index :
18
Pada penelitian Stefanescu dkk, dinyatakan cut-off value dari Forns index adalah sebagai berikut:
18
Forns Index = 7.811 - 3.131 x ln [platelet count 10
9
L] + 0.781 x ln [Gamma GTIUL] + 3.467 x ln [age years] – 0.014 x [cholesterol
mgdL
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Akurasi marker serum noninvasive dalam mendeteksi adanya varises esofagus
18
Tabel 7. Akurasi marker serum noninvasive dalam mendeteksi adanya varises esofagus berukuran besar
18
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain penelitian
Penelitian observasional dilakukan dengan cara potong lintang cross sectional
study yang bersifat analitik 3.2.Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan mulai Juli 2014 – Oktober 2014. Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan
3.3. Populasi dan sampel
Penderita adalah semua penderita sirosis hati. Sampel adalah semua populasi penderita Sirosis hati yang menjalani rawatan di ruang rawat inap dan poliklinik
Gastroentero-Hepatologi RSUP H. Adam Malik Medan.
3.4. Besar sampel
Rumus perhitungan besar sampel untuk penelitian uji hipotesis :
2 2
1 2
1
1 1
a o
a a
o o
P P
P P
Z P
P Z
n −
− +
− =
− −
β α
Z1- α2 = deviat baku alpha, untuk α = 0,05 Z1-α2 = 1,96
Z1- β = deviat baku beta, untuk β = 0,10 Z1-β = 1,282
P P
– Pa = Beda proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar = 0,15
3,5 = 0,035 = Proporsi penderita Sirosis hati pada beberapa RS di Indonesia
Pa = Perkiraan proporsi Sirosis hati yang diteliti = 0,185 Jumlah sampel minimal = 33 orang
Universitas Sumatera Utara