TUJUAN NEGARA Perbedaan Ilmu Negara dan Ilmu Politik

2. Pactum Subyektiones – perjanjian penyerahan kekuasaan antara rakyat dan raja. Faham Rousseau adalah kebalikan daripada Hobbes, menurut hobbes Pactum uiniones itu ditelaah oleh Pactum Subyektiones maka menurut Rousseau sebaliknya yaitu Pactum Subyektiones yang ditelaah oleh Pactum uiniones. Oleh karena itu akibat dari ajarannya adalah kedaulatan rakyat dan rakyat tidak pernah menyerahkan kepada raja, bahkan kalau ada raja yang memerintah raja itu hanya sebagai mandataris dari pada rakyat.

BAB VI TUJUAN NEGARA

Sepanjang perkembangan sejarah kenegaraan sejak jaman dahulu hingga sekarang pendapat mengenai tujuan daripada negara tidak pernah sama dan tetap. Shang Yang. Tujuan negara menurutnya ialah membentuk kekuasaan. Untuk pembentukan kekuasaan ini ia mengadakan perbedaan yang tajam antara negara dan rakyat. Perbedaan itu diartikan sebagai perlawanankebalikan satu terhadap yang lainnya. Shang Yang mengatakan kalau ingin membuat negara kuat dan senantiasa berkuasa mutlak, maka ia harus membuat rakyatnya lemah dan miskin dan sebaliknya jika orang hendak membuat rakyatnya kuat dan makmur maka ia harus menjadikan negaranya lemah. Untuk membuat negara yang kuat dan senantiasa satu-satunya jalan ialah tentaranya yang kuat, sederhana dan sanggup menghadapi segala bahaya. Menurutnya kebudayaan adalah melemahkan rakyat, karena kebudayaan itu rakyat tidak berani berperang lebih-lebih karena ilmu pengetahuan rakyat tidak berani mati. Nampaknya ajaranya ini kontradiktif yang menganggap hal-hal seperti kebudayaan, moral, ilmu pengetahuan dimana kesemuanya berharga sekali bagi manusia dianggap sebagai penyakit yang merugikan rakyat. Machiavelli. Machiavelli memilki faham yang hampir sama dengan Shang Yang mengenai tujuan negara sebagai negara kekuasaan. Pemerintahan itu sebagai cara memperoleh kekuasaan dan menjalankan kekuasaan itu. Ia tidak setuju dengan moral kebudayaan dan sebagainya karena hal tersebut akan melemahkan raja dalam memerintah negara. Penguasa sebagai pemimmpin negara harus mempunyai sifat sebagai serigala dan singa. Sebagai serigala ia dapat mengetahui dan membongkar rahasia yang bisa merobohkan negara karena kelicikannya. Sebagai singa ia bisa menaklukkan binatang-binatang buas lainnya. Machiavelli tidak setuju dengan ajaran negara menurut plato dan Aristoteles yang kesemuanya itu dianggapnya tidak rielnyata. Raja harus melihat kenyataan yang hidup di sekitarnya. Persamaan antara machiavelli dan shang yang terletak pad sifat-sifat kekuasaan yang harus dimiliki negar, tetapi bedanya ialah bagi Machiavelli di belakang tujuan negara kekuasaan masih tersembunyi tujuan yang lebih jauh lagi yaitu untuk kepentingan kehormatandan kebahagiaan bangsa. Dante. Berbeda dengan Shang Yang dan Machiavelli maka pada abad pertengahan Dante mempunyai cita-cita tentang tujuan negara bahwa seluruh negara-negara di dunia itu menjadi satu kekuasaan seorang raja. Pendapatnya itu dilukiskan dalam bukunya yang berjudul De Monarchie Libri III. Tujuan yang dimaksud oleh Dante tidak untuk memperoleh kekuasaan yang mutlak, tapi dengan mempersatukan semua negara-negara di bawah satu kekuasaan untuk membawa kemajuan umat manusia di seluruh dunia terutama dalam mencapai kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya. Dari ketiga pendapat terdapat kesamaan yaitu untuk mencapai kekuasaan. Berbeda dengan ketiga pendapat tersebut menurut ajaran Kant tentang tujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hukum. Atau bisa disebut juga tujuan dari negara hukum yang hendak menjamin kedudukan hukum dari individu-individu di dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan itu maka negara harus mengadakan pemisahan kekuasaan di mana masing-masing kekuasaan itu mempunyai kedudukan yang sama tinggi dan sama rendah. Bagi negara Fascis tujuan negara ialah memperoleh kebebasan yang sebesar-besarnya. Bagi mereka bukan bangsa yang membentuk negara tetapi justru sebaliknya yaitu negara yang membentuk bangsa Italia. Faham lain berpendapat bahwa tujuan negara itu tidak hanya satu, melainkan banyak dan tidak hanya menjamin kedudukan hukum dari warga negaranya saja tetapi memakmurkan rakyatnya dan menyelenggarakan kebudayaannya.

BAB VII PERTUMBUHAN NEGARA