TYPE-TYPE NEGARA DALAM SEJARAH

suku punan dayak yang tinggal dipedalaman ditengah-tengah kalimantan. Dalam istilah asingnya masyarakat-masyarakat ini disebut Genootschappen atau masyarakat-masyarakat hukum yang masih dipengaruhi oleh adat kebiasaannya. Dalam masyarakat seperti ini tidak terdapat suatu kekuasaan. Dengan singkat pertumbuhan negara dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Masyarakat-masyarakat hukum yang merupakan keluarga besar. b. Kerajaan c. Negara d. Bangsa yang demokrasi. Pertumbuhan Sekunder. Pertumbuhan sekunder daripada negara disebabkan karena penaklukan, atau penggabungan yang berakibat hilangnya negara yang lam dan diganti dengan negara yang baru. Yang lebih menarik perhatian ialah negara-negara baru karena pemberontakan yang tujuannya menggulingkan kekuasaan yang ada diganti dengan kekuasaan yang baru. Dari segi kekuasaan lain yang ada maka, pemberontakan dianggap sebagai suatu pelanggaran hukum karena sebelum ada negara yang baru itu timbul, peraturan hukum yang dikeluarkan negara yang lama sudah ada. Pelanggaran hukum itu berjalan terus menerus dan makin lama makin menjadi kenyataan yang kemudian diakui. Kekuasaan dari kaum pemberontak mendapat dukungan dari rakyat dan jika pemerintahannya itu stabil dan efektif maka satu demi satu akan datang pengakuan dari negara- negara lainnya yang bersifat sementara. Pengakuan ini disebut de facto. Karena pengakuan ini ditunjukkan kepada kenyataan mengenai kedudukan pemerintahan yang baru. Pengakuan de facto yang bersifat sementara kemudian berubah menjadi pengakuan de jure yang bersifat tetap. Juga penempatan perwakilannya untuk negara baru itu dirubah dari konsulat menjadi kedutaan.

BAB VIII TYPE-TYPE NEGARA DALAM SEJARAH

Dalam sejarah pertumbuhan ilmu negara, type-type pokok negara dapat dibagi atas lima bagian yaitu: 1. Negara Timur PurbaKuno 2. Negara Yunani PurbaKuno 3. Negara Romawi PurbaKuno 4. Negara Abad Pertengahan. 5. Negara Hukum. Type Negara Timur PurbaKuno Menurut penulis barat type ini adalah tyrannie atau Despotie. Sebagai alasan dikemukakan bahwa negara timur purba itu diperintah oleh raja-raja yang berkuasa mutlak dan sewenang-wenang. Pendapat mereka tidak bisa dibenarkan seluruhnya oleh karena tinjauan mereka dilihat dari segi kaca mata barat yang kurang mengenal latar belakang dari struktur masyarakat timur. Type Negara Yunani PurbaKuno Negara yunani kuno mempunyai type sebagai negara kota atau polis. Negara kota ini mempunyai wilayah yang merupakan kota yang dikelilingi oleh tembok-tembok yang merupakan benteng pertahanan kalau ada serangan musuh dari luar. Penduduknya sedikit dan pemerintahannya demokratis. Negara kota ini misalnya Athena, Sparta dan sebagainya. Yang penting dari type kota ini adalah susunan pemerintahannya. Rakyat langsung ikut serta langsung dalam pemerintahan dan pemerintahan ini merupakan pemerintahan demokrasi langsung. Untuk melaksanakan demokrasi langsung itu rakyat harus memiliki pengetahuan yang cukup dan dari sinilah istilah encyclopaedie yang artinya lingkaran pengetahuan. Pemerintahan ini diselenggarakan dengan mengumpulkan rakyat di satu tempat yang disebut ecclesia. Dalam rapat itu dikemukakan kebijakan pemerintah, kesulitan yang dihadapi pemerintah untuk dipecahkan bersama. Fakta bahwa sebenarnya demokrasi langsung itu tidak benar. Fakta-fakta ini di antaranya adalah sebagai berikut: a. Tidak semua rakyat yunani adalah bebas karena tidak semua rakyat yunani mempunyai hak suara dalam ecclesia, seperti budak-budak belian. b. Demokrasi di Yunani dilaksanakan dengan musyawarah untuk mendapatkan kata sepakat, tapi dalam kenyataan tidak semua warga polis dapat ikut serta, bahkan sebagian besat akan menyerahkan hak suaranya itu kepada orang yang pandai berbicara, berdiskusi atau menyerahkan kepada pemimpin-pemimpin yang lebih pandai. Type Negara Romawi PurbaKuno Type ini digambarkan sebagai suatu imperium yang mempunyai wilayah yang luas sekali karena jajahan-jajahannya. Pada saat itu di Romawi terdapat suatu ajarannya yang diperoleh dari Yunani sebagai hasil dari proses akulturasi. Proses ini timbul karena yunani pada waktu itu menjadi daerah jajahan daripada Romawi. Ajaran yang dibawa dari yunani diantaranya adalah mengenai demokrasi atau kedaulatan rakyat. Tapi kenyataannya justru Caesar yang mempunyai kekuasaan yang besar sekali dan dapat bertindak sekehendak hatinya dan terkenal sebagai seorang tiran. Kedaulatan rakyat yang mereka terima dari yunani lalu di konstruksi menjadi faham Caesarismus yaitu suatu faham dimana caesat menerima seluruh kekuasaan dari pada rakyat berdasarkan kepercayaan rakyat kepadanya. Seperti diketahui negara Romawi itu merupakan suatu imperium yang daerahnya meliputi lautan tengah, asia muka, perancis, inggris, rumania, jerman dan sebgainya. Dalam alam pikiran orang Romawi, Roma adalah suatu polis sedangkan daerah-daerah sekitarnya merupakan tambahannya. Romawi adalah suatu imperium yang bukan merupakan city state melainkan Country State dan inilah type daripada negara Romawi. Type Negara Abad Pertengahan. Negara-negara para abad pertengahan sudah merupakan country state yang sifatnya mendua. Dualisme itu disebabkan oleh karena adanya dua macam hak yang menjadi dasar bagi terbentuknya negara yaitu: 1. Hak raja yang memerintah yang disebut Rex. 2. Hak rakyat yang disebutkan Regnum. Hak raja untuk memerintah bisa berpindah tangan misalnya karena para bangsawan telah banyak berjasa terhadap rajanya dan sebagai balas jasanya mereka diberi tanah, sebagai akibanya maka segala hak atas tanah itu berpindah kepada kaum bangsawan. Karena itu type dari negara abad pertengahan ialah Feodalistis berdasarkan hak perseorangan yang mutlak. Kalau faham dulu orang mengartikan hak milik dalam arti negatifnya boleh merusak miliknya oleh karena itu haknya, maka menurut faham sekarang hak milik mempunyai kewajiban untuk mengabdi kepada kepentingan umum. Perjanjian antara raja dengan rakyat yang saling membatasi diletakkan dalam Leges Fundamentalis yang didalamnya ditentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari kedua belah pihak. Jika raja melampaui batas haknya maka rakyat dapat memberontak dan demikian pula sebaliknya. Demikianlah type dari negara abad pertengahan yang sifatnya dualistis, karena berdasarkan hak-hak perseorangan. Type Negara Hukum Negara hukum itu diartikan sebagai negara di mana tindakan pemerintah maupun rakyatnya didasarkan atas hukum untuk mencegah adanya tindakan sewenang-wenang dari pihak penguasa dan tindakan rakyat menurut kehendaknya sendiri. Unsur-unsur klasik yang dipakai dalam negara hukum yaitu diakui adanya hak-hak asasi yang harus dilindungi oleh pihak penguasa dan sebagai jaminannya ialah diadakan pembagian kekuasaan. Negara hukum ini timbul sebagai reaksi terhadap kekuasaan raja-raja yang absolut, oleh karena itu tujuan dari hukum mula-mula hendak membebaskan diri dari campur tangan negara. Rakyat akan menyelenggarakan kepentingannya sendiri dan bila dalam penyelenggarannya itu terdapat perselisihan barulah negara campur tangan. Dalam perkembangan negara hukum selanjutnya unsur-unsurnya ditambah, sehingga kini negara hukum mempunyai empat unsur yaitu: 1. Hak-hak asasi. 2. Pembagian kekuasaan. 3. Peraturan undang-undang bagi tindakan pemerintah 4. Peradilan administratif. Peraturan ketiga maksudnya adalah negara boleh bertindak setelah ada peraturan undang- undangnya jadi pemerintah tidak boleh bertindak sebelum ada peraturan perundang- undangannya. Stelsel pemerintah semacam ini dalah pelaksanaan dari faham trias-politica.

BAB IX BEDA HUKUM PUBLIK DAN HUKUM PRIVAT