Gambar 3.1 Tahapan memperoleh data simulasi dengan ragam galat homogen
3.3.1.2. Data Riil
Data riil yang digunakan merupakan hasil percobaan lokasi ganda yang melibatkan 14 galur padi yang ditanam pada 21 lokasi. Dari 14 galur yang digunakan, 3 diantaranya
merupakan varietas pembanding Gilirang, INPARI1, dan Ciherang dan 11 galur lainnya merupakan galur baru 1 galur berasal dari BATAN, 5 galur dari BB Padi, 1 galur dari
Biogen, dan 4 galur dari IPB. Nama-nama galur dan lokasi disajikan pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3. Deskripsi data yang digunakan disajikan pada Lampiran 16.
Tabel 3.2 Daftar uji lokasi ganda galur-galur padi sawah
KODE GALUR
ASAL KETERANGAN
G1 IPB-3 IPB97-F-20-2-1
IPB PTB, WCK,HDB
G2 BIO-1-AC-BLBBLAS-05
BIOGEN HDB,BLAS
G3 B10531E-KN-14-3-0-LR-B376-1
BB-PADI WCK,BLB, GENJAH
G4 OBS 1735PSJ
BATAN GENJAH, WCK, BLB
G5 BP11252-2-PN-12-2-2-2-1-7-MR-6
BB-PADI PTB, WCK,HDB, GENJAH
G6 BIO-8-AC-BLB-05
BIOGEN HDB,BLAS
G7 OBS 1740PSJ
BATAN GENJAH, WCK, BLB
G8 IPB-6 IPB107-F-8-3
IPB PTB, WCK,HDB
G9 BP3300-2C-2-3
BB-PADI WCK,BLB
G10 OBS 1739PSJ
BATAN GENJAH, WCK, BLB
G11 B10531E-KN-14-1-0-LR-B375-12
BB-PADI PTB, WCK,HDB, GENJAH
KODE GALUR
ASAL KETERANGAN
G12 CIHERANG
CHECK G13
INPARI 1 CHECK
G14 CIMELATI
CHECK
Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Setiap galur ditanam pada petak berukuran 4 m x 5 m. Tanam dilakukan pada
saat umur bibit 21 hari, sebanyak 1 bibit per rumpun, dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Peubah yang digunakan dalam analisis yakni hasil gabah kgha.
Data yang digunakan merupakan data hasil percobaan yang dilakukan oleh Konsorsium Padi Nasional yang berpusat di Balai Besar Padi Sukamandi. Percobaan
dilakukan pada musim tanam 2008-2009. Tabel 3.3
Daftar lokasi percobaan
No Lingkungan
No Lingkungan
No Lingkungan
1 Asahan1
8 Ngawi2
15 Pusakanagara2
2 Bali1
9 NTB1
16 Pesawaran2
3 Bali2
10 NTB2
17 Purworejo1
4 Bantul2
11 Probolinggo2
18 Rangkasbitung2
5 Bantaeng1
12 Pasar miring1
19 Tabanan1
6 Marmada2
13 Purworejo2
20 Takalar2
7 Ngawi1
14 Pusakanagara1
21 Taman Bogo2
Keterangan: 1= musim tanam pertama; 2 = musim tanam kedua = lokasi tidak diikutkan dalam analisis
Agar asumsi kehomogenan ragam galat percobaan dapat dipenuhi, dari 21 lokasi percobaan, hanya 13 lokasi yang digunakan dalam analisis.
3.3.2. Metode Analisis
Tahapan analisis yang dilakukan dalam melakukan analisis AMMI menggunakan metode AMMI standar AMMI-S, AMMI Bayes SVD AMMI-BS dan AMMI Bayes
AMMI-B yaitu: pendugaan parameter, evaluasi hasil dugaan parameter, pembuatan biplot AMMI, dan evaluasi kesesuaian konfigurasi struktur interaksi.
Dari beberapa tahapan analisis yang dilakukan, perbedaan antara ketiga metode pendekatan yang digunakan terletak pada tahapan pendugaan parameter model. Sementara
untuk tahapan analisis yang lain, prosesnya sama untuk setiap metode pendekatan sesuai dengan hasil dugaan parameter.
Tahapan analisis dari ketiga metode pendekatan yaitu:
1. Pendugaan parameter
Dengan metode AMMI-S, parameter nilai tengah dan pengaruh utama diduga menggunakan metode kuadrat terkecil, sementara komponen bilinier akar ciri dan
vektor ciri diduga melalui penguraian nilai singular terhadap matriks dugaan pengaruh interaksi. Dugaan nilai parameter tersebut yaitu:
a. Pengaruh utama - Rata-rata umum:
- Pengaruh genotipe: - Pengaruh kelompok tersarang pada lokasi:
- Pengaruh lokasi : - Pengaruh interaksi:
. b. Komponen bilinier
Untuk memperoleh nilai dugaan dari ,
, dan , dilakukan penguraian nilai
singular terhadap . Banyaknya komponen utama yang dipertahankan
dalam model ditentukan dengan metode postdictive success keberhasilan total. Dengan metode ini, banyaknya komponen utama yang dipertahankan dalam
model sesuai dengan banyaknya komponen utama yang nyata pada uji F analisis ragam.
Selanjutnya dengan metode AMMI-BS, parameter pengaruh utama dan interaksi diduga dengan pendekatan Bayes. Penguraian nilai singular terhadap dugaan pengaruh
interaksi dilakukan untuk memperoleh dugaan akar ciri dan vektor ciri. Langkah yang dilakukan untuk memperoleh dugaan parameter menggunakan metode AMMI-BS
yaitu: a. Penentuan sebaran prior