Tabel 3.6 menyajikan rata-rata bias mutlak dan MSE dari dugaaan parameter model AMMI. Secara umum rata-rata bias untuk dugaan nilai rata-rata dan pengaruh utama
hampir sama antara ketiga metode. Namun untuk pengaruh interaksi, ada perbedaan rata- rata bias mutlak antara ketiga metode. AMMI-B menghasilkan rata-rata bias mutlak
cenderung lebih kecil dari dua metode lain. Pola yang hampir sama juga terjadi untuk nilai MSE.
Tabel 3.6 Rata-rata bias mutlak dan MSE
Parameter Bias
MSE
AMMI-S AMMI-BS
AMMI-B AMMI-S
AMMI-BS AMMI-B
0,00354
0,00354 0,00355
0,00604 0,00603
0,00603
0,02799 0,02752
0,02859 0,08834
0,08883 0,08924
0,02255
0,02178 0,02162
0,04032 0,04036
0,04055
0,01066 0,01102
0,01076 0,03453
0,03469 0,03443
0,13655
0,13573 0,12270
0,22064 0,22066
0,21942
Jika diamati lebih lanjut mengenai performa dari ketiga metode dalam menduga pengaruh interaksi, nilai MSE dari AMMI-B lebih kecil dari AMMI-S dan AMMI-BS.
Namun, penurunan nilai MSE dari AMMI-B terhadap AMMI-S relatif kecil yaitu hanya sekitar 0,55.
3.4.1.2. Kesesuaian konfigurasi struktur interaksi
Kesesuaian konfigurasi struktur interaksi dievaluasi menggunakan analisis procrustes. Pada analisis procrustes akan diperoleh nilai R
2
procrustes. Nilai ini digunakan untuk melihat kesesuaian konfigurasi struktur interaksi. Makin besar nilai R
2
menunjukkan konfigurasi struktur interaksi yang dihasilkan antara dua metode yang dibandingkan makin mirip.
Pada Gambar 3.6 disajikan nilai R
2
hasil analisis procrustes antara matriks komponen utama interaksi dari tiga metode yang digunakan. Sebanyak 100 gugus data
simulasi digunakan untuk menduga parameter dan membuat Biplot AMMI. Dari 100 gugus data diperoleh 100 nilai R
2
untuk setiap pasangan metode yang dibandingkan. Nampak bahwa nilai R
2
lebih besar dari 98. Ini menunjukkan bahwa konfigurasi struktur interaksi yang dapat dijelaskan menggunakan ketiga metode relatif mirip. Bahkan,
konfigurasi struktur interaksi antara AMMI-S dengan AMMI-BS menunjukkan hasil yang hampir sama yang ditunjukkan dengan nilai R
2
yang lebih dari 99,95.
Gambar 3.6 Nilai R
2
procrustes Dari Gambar 3.6 juga dapat dilihat pada beberapa sampel terjadi fluktuasi nilai R
2
. Tidak diketahui secara pasti penyebab fluktuasi tersebut. Fluktuasi terjadi kemungkinan
karena kejadian yang bersifat acak.
3.4.2. Data Riil
Data riil yang digunakan untuk melihat hasil dugaan parameter model AMMI yaitu data hasil percobaan lokasi ganda untuk tanaman padi dengan melibatkan 14 genotipe yang
ditanam di 13 lokasi. Dari 14 jenis genotipe yang diuji, rata-rata daya hasil masing-masing genotipe cukup bervariasi. Genotipe 13 merupakan genotipe dengan rata-rata daya hasil
paling tinggi, sedangkan genotipe 9 memiliki rata-rata daya hasil paling rendah Gambar 3.7.