Hakikat Belajar Kajian Teori

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sebagaimana pendapat Russel, dkk 2011: 11 belajar merupakan pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru ketika individu berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan Cronbach dalam Suprijono, 2010: 2 mendefinisikan ”learning is shown by a change in behavior as a result of experience” belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sependapat Anni dan Rifa’i 2009: 82, belajar didefinisikan sebagai proses penting bagi perubahan perilaku manusia, mencakup segala sesuatu yang dipikirkan, dikerjakan, memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, bahkan persepsi manusia. Adapun prinsip-prinsip belajar meliputi: 1 kesiapan belajar, 2 perhatian, 3 motivasi, 4 keaktifan siswa, 5 mengalami sendiri, 6 pengulangan, 7 materi pelajaran yang menantang, 8 balikan dan penguatan, 9 perbedaan individual. Proses mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri pengetahuan sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari Hamdani, 2011: 22. Pada dasarnya proses belajar dipengaruhi beberapa faktor yang menentukan tingkat keberhasilan individu. Sesuai pendapat Baharudin dan Nur 2008: 19-28, belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi: 1 Fisiologis Berhubungan dengan kondisi fisik, meliputi keadaan tonus dan keadaan fungsi jasmani. Keadaan tonus jasmani sangat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Kondisi fisik sehat, bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap belajar. Sebaliknya, kondisi fisik lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar secara maksimal. Sementara itu, keadaan fungsi jasmani terutama pancaindra yang baik akan mempermudah aktivitas belajar. 2 Psikologis Keadaan psikologis yang dapat memengaruhi proses belajar. Adapun beberapa faktor psikologis dalam proses belajar yaitu: a Kecerdasan Kemampuan psiko-fisik mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara tepat. Kecerdasan merupakan faktor psikologis paling penting dalam proses belajar karena menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi siswa, semakin besar peluang meraih sukses belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi, semakin sulit siswa mencapai kesuksesan belajar. b Motivasi Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan belajar karena mendorong siswa ingin belajar. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh lebih efektif, karena relatif lebih lama, tidak tergantung pada motivasi dari luar ekstrinsik. c Minat Kecenderungan tinggi atau keinginan besar terhadap sesuatu. Jika siswa tidak memiliki minat belajar, maka ia tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, guru perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran. d Sikap Gejala internal berdimensi afektif berupa kecenderungan merespons secara positif maupun negatif dengan cara relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. e Bakat Kemampuan siswa yang menjadi salah satu komponen diperlukan dalam proses belajar. Siswa yang telah memiliki bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap segala informasi berhubungan dengan bakatnya. Adapun faktor eksternal adalah faktor dari luar siswa. Faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu lingkungan sosial dan nonsosial. 1 Lingkungan sosial: a Sekolah Hubungan harmonis antara guru, administrasi, teman-teman sekelas dapat menjadi motivasi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. b Masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal akan memengaruhi belajar siswa. c Keluarga Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. 2 Lingkungan nonsosial: a Lingkungan alamiah Keadaan udara, suhu, sinar atau pencahayaan, serta suasana dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Jika kondisi lingkungan alam tidak mendukung, maka proses belajar akan terhambat. b Instrumental Perangkat belajar seperti gedung sekolah, alat-alat, fasilitas, lapangan olahraga, kurikulum, peraturan, buku panduan, silabus, dll. c Materi pelajaran Hendaknya disesuaikan usia perkembangan siswa. Agar guru dapat memberikan kontribusi positif terhadap aktivitas belajar, maka perlu menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai kondisi siswa. Berdasarkan beberapa pendapat, belajar adalah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru manusia ketika berinteraksi dengan lingkungan sebagai hasil pengalaman, mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Untuk mencapai hasil belajar optimal, guru perlu memperhatikan faktor internal keadaan fisik, psikis dan faktor eksternal lingkungan sosial, non sosial tiap siswanya.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran