2 Dokumentasi
Digunakan untuk mengumpulkan data berupa dokumen dan rekaman Syamsuddin dan Damaianti, 2009: 108. Dokumentasi dilakukan untuk
memperkuat data observasi. Dokumen penelitian berupa daftar nilai siswa, serta foto atau video untuk memberikan gambaran secara konkret pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. 3
Catatan Lapangan Membuat catatan lapangan merupakan salah satu cara melaporkan hasil
obeservasi, refleksi, dan reaksi terhadap masalah-masalah kelas Hopkins, 2011: 181. Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang diperoleh selama
pengamatan, sebagai data pendukung pada identifikasi masalah yang dilakukan di awal kegiatan penelitian dan sebagai masukan bagi guru dalam melakukan
refleksi.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah:
3.7.1 Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata, median, modus,
penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase.
Adapun langkah-langkahnya: 1
Menghitung data hasil belajar, dengan rumus Poerwanti, 2008: 6.15: � =
� ��
X 100 keterangan:
N = nilai B = skor yang diperoleh
St = skor teoritis 2
Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dan penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase Herrhyanto dan Hamid, 2010: 2.23.
Adapun rumusnya sebagai berikut : � =
�� ∑� �
100 Keterangan:
∑f = jumlah frekuensi seluruhnya f
i
= jumlah frekuensi yang muncul F = persentase frekuensi
3 Menurut Aqib, dkk 2011:40, untuk menghitung nilai rata-rata dianalisis
menggunakan rumus : x
=
∑� ∑�
Keterangan: x = mean nilai rata-rata
∑X = jumlah semua nilai siswa ∑N = jumlah siswa
4 Menghitung median menurut Sugiyono 2011: 53 dapat menggunakan
rumus: Me = B +
1 2
− �� i
fMe Keterangan:
Me = MEDIAN B = batas bawah kelas median
n = jumlah frekuensi Fkm = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
i = interval kelas fMe = frekuensi kelas median
5 Menghitung modus menurut Herrhyanto dan Hamid 2010: 4.19
menggunakan rumus: Mo = Bb + p b
1
b
1
+ b
2
Keterangan : Mo = modus
Bb = batasbawah kelas modus b
1
= selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya b
2
= selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya p = panjang kelas interval
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu tuntas dan tidak tuntas dengan
kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan Belajar SDN Purwoyoso 03
Kriteria Ketuntasan Klasikal
Kriteria ketuntasan Individual
Kualifikasi
≥ 70 ≥ 62
Tuntas 70
62 Tidak Tuntas
KTSP SDN Purwoyoso 03, Tahun Ajaran 20122013
3.7.2 Kualitatif
Data kualitatif berupa hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan CTL serta hasil catatan
lapangan dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan
dalam bentuk kalimat yang dipisah-pisahkan untuk memperoleh sebuah simpulan.
Hasil aktivitas siswa dan keterampilan guru dapat dianalisis menggunakan rumus penskoran kuartil. Kuartil merupakan ukuran perempatan, artinya nilai-
nilai kuartil akan membagi empat sama banyak sesuai dengan banyaknya data sehingga dikenal dengan K
1
untuk kuartil pertama, K
2
kuartil kedua, K
3
kuartil ketiga, dan K
4
kuartil keempat yang merupakan data lengkap Herrhyanto dan Hamid, 2008: 5.3-5.4.
Penentuan letak kuartil dapat dilakukan dengan cara berikut. 1
menentukan skor terendah 2
menentukan skor tertinggi 3
mencari median
4 membagi rentang nilai menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang
Jika n = M - K + 1 R = skor terendah
T = skor tertinggi n = banyaknya skor
Rumus yang digunakan adalah: K1 = kuartil pertama, letak K1 =
1 4
n + 1 K2 = median, letak K2 =
2 4
n + 1 K3 = kuartil ketiga, letak K3 =
3 4
n + 1 K4 = kuartil keempat = T
Maka di dapat ketentuan kriteria ketuntasan dalam belajar sebagai berikut:
Tabel 3.2
Ketentuan Kriteria Ketuntasan dalam Belajar
Interval Nilai Kriteria
Tingkatan Keberhasilan
K3 ≤ skor ≤ T Sangat Baik
Berhasil K2 ≤ skor ≤ K3
Baik Berhasil
K1 ≤ skor K2 Cukup
Tidak Berhasil R ≤ skor K1
Kurang Tidak Berhasil
Berdasarkan rumus tersebut, maka didapat pengelompokan kriteria berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru
Kriteria Keterampilan Guru Kategori
Nilai
4 2, 75 ≤ skor ≤ 52
Sangat baik A
32, 5 ≤ skor 42, 75
Baik B
22, 25 ≤ skor 32, 5
Cukup C
13 ≤ skor 22, 25
Kurang D
Data di atas diperoleh dari indikator pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui penerapan pendektan CTL.
Tabel 3.4
Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa
Kriteria Aktivitas Siswa Kategori
Nilai
39, 5 ≤ skor ≤ 48
Sangat baik A
30 ≤ skor 39, 5
Baik B
20, 5 ≤ skor 30
Cukup C
12 ≤ skor 20, 5
Kurang D
Data di atas diperoleh dari indikator pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan pendektan CTL.
3.8 Indikator Keberhasilan