c Materi pelajaran
Hendaknya disesuaikan usia perkembangan siswa. Agar guru dapat memberikan kontribusi positif terhadap aktivitas belajar, maka perlu
menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai kondisi siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat, belajar adalah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru manusia ketika berinteraksi dengan
lingkungan sebagai hasil pengalaman, mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Untuk mencapai hasil belajar optimal, guru perlu memperhatikan
faktor internal keadaan fisik, psikis dan faktor eksternal lingkungan sosial, non sosial tiap siswanya.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran secara umum merupakan kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah lebih baik. Menurut Degeng dalam
Uno, 2010:2 pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa melalui interaksi guru dan keseluruhan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sependapat Komalasari 2011: 3-4, pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut: 1 sebagai sistem, terdiri atas sejumlah komponen terorganisasi meliputi
tujuan, materi, strategi, metode, media, alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi, dan tindak lanjut pembelajaran; 2 sebagai proses, rangkaian kegiatan
guru untuk membuat siswa belajar.
Adapun proses tersebut meliputi: 1
Persiapan dimulai dari perencanaan program pengajaran tahunan dan semester, penyusunan persiapan mengajar berupa alat peraga dan alat
evaluasi 2
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu persiapan yang telah dibuat. Pada tahap ini, situasi pembelajaran akan dipengaruhi pendekatan
serta metode yang dipilih, dirancang penerapannya, filosofi kerja, komitmen guru, persepsi, dan sikap terhadap siswa
3 Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelola berupa pengayaan atau
remedial teaching bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Sesuai pendapat Djamarah dan Zain 2010: 41-50, pembelajaran
merupakan suatu sistem, terdiri atas komponen-komponen yang mempengaruhi kualitas pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran yang dimaksud:
1 Tujuan; komponen pertama yang perlu ditetapkan karena berfungsi sebagai
indikator keberhasilan pembelajaran. 2
Bahan pelajaran; seperangkat materi atau isi yang akan dikuasai siswa dalam pembelajaran.
3 Kegiatan pembelajaran; segala sesuatu diprogramkan, dilaksanakan dalam
proses pembelajaran sehingga terjadi interaksi guru, siswa, dan bahan pembelajaran.
4 Metode; cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Guru sebaiknya
menggunakan metode bervariasi disesuaikan dengan materi pelajaran.
5 Alat; segala sesuatu yang digunakan meningkatkan kemampuan persepsi,
pengertian, transfer,
penguatan, ingatan
untuk mencapai
tujuan pembelajaran
6 Sumber belajar; segala benda sekitar yang dapat digunakan memperoleh
informasi atau pengetahuan baru bagi siswa 7
Evaluasi; kegiatan mengumpulkan data untuk mengetahui sebab-akibat dan hasil belajar yang dapat mendorong, mengembangkan kemampuan belajar
siswa, berfungsi memberikan umpan balik guru sebagai dasar memperbaiki proses pembelajaran, memberikan nilai terhadap kemajuan hasil belajar,
serta mengenal latar belakang siswa berkesulitan belajar. Agar pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung optimal, guru perlu
memperhatikan beberapa
prinsip pembelajaran.
Adapun prinsip-prinsip
pembelajaran menurut Mandingers dalam Sugandi, dkk, 2007: 12-14 meliputi: 1
Aktivitas mental Belajar adalah aktivitas mental, oleh karena itu pembelajaran hendaknya
dapat menimbulkan aktivitas mental. Tidak hanya mendengar, mengingat, tetapi lebih menyeluruh baik aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
2 Menarik perhatian
Hasil belajar akan lebih meningkat apabila siswa tertarik terhadap bahan pelajaran yang dipelajari.
3 Penyesuaian perkembangan anak
Siswa akan lebih tertarik perhatiannya jika bahan pelajaran disesuaikan dengan perkembangannya.
4 Apersepsi
Guru hendaknya mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan apa yang sudah diketahui, sehingga bahan pelajaran akan mudah diserap.
5 Peragaan
Guru perlu menggunakan alat peraga atau media agar tidak terjadi verbalistis dalam proses pembelajaran.
6 Aktivitas motoris
Mengajar hendaknya dapat menimbulkan aktivitas motoris siswa sehingga menimbulkan kesan dan hasil belajar optimal.
7 Motivasi
Motivasi menentukan intensitas proses pembelajaran karena semakin kuat motivasi, maka semakin optimal melakukan aktivitas belajar.
Pada dasarnya semua siswa memiliki pengetahuan awal untuk dikonstruksi sendiri sehingga dapat menghasilkan makna tahan lama pada ingatannya. Makna
dibangun ketika guru memberikan permasalahan relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki, memberi kesempatan siswa menemukan dan
menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna, proses pembelajaran hendaknya berpusat pada siswa Hamdani, 2011: 23.
Jadi, pembelajaran adalah suatu sistem atau proses, terdiri atas beberapa komponen sebagai upaya membelajarkan siswa yang direncanakan, dilaksanakan,
dievaluasi secara sistematis melalui interaksi guru dan keseluruhan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Guru perlu
memberikan permasalahan-permasalahan dihubungkan situasi nyata kehidupan
siswa agar pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna. Selain itu, untuk menciptakan pembelajaran optimal, guru juga perlu memperhatikan beberapa
prinsip pembelajaran antara lain aktivitas mental, menarik perhatian, penyesuaian perkembangan anak, apersepsi, peragaan, aktivitas motoris, serta motivasi siswa.
2.1.3 Kualitas Pembelajaran