B. Kerangka Konseptual
1. Konsep Partisipasi
Untuk menganalisis persoalan partisipasi perempuan dalam penelitian ini, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai konsep partisipasi. Menurut
Oakley et al dalam Ife, 2008: 295, konsep partisipasi terbagi menjadi dua yakni partisipasi sebagai cara dan partisipasi sebagai tujuan. Adapun
perbandingan antara partisipasi sebagai cara dan partisipasi sebagai tujuan antara lain :
Partisipasi sebagai cara: a.
Berimplikasi pada penggunaan partisipasi untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Merupakan suatu upaya pemanfaatan sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan progam atau proyek. c.
Penekanan pada mencapai tujuan dan tidak terlalu pada aktivitas partisipasi itu sendiri.
d. Lebih umum dalam program-program pemerintah, yang pertimbangan
utamanya adalah untuk menggerakkan masyarakat dan melibatkan mereka dalam meningkatkan efisiensi sistem penyampaian.
e. Partisipasi umumnya jangka pendek.
f. Partisipasi sebagai cara merupakan bentuk pasif dari partisipasi.
Partisipasi sebagai tujuan: a.
Berupaya memberdayakan rakyat untuk berpartisipasi dalam pembangunan mereka sendiri secara lebih berarti.
b. Berupaya untuk menjamin peningkatan peran rakyat dalam inisiatif-
inisiatif pembangunan. c.
Fokus pada peningkatan kemampuan rakyat untuk berpartisipasi bukan sekedar mencapai tujuan-tujuan proyek yang sudah ditetapkan
sebelumnya. d.
Partisipasi dipandang sebagai suatu proses jangka panjang. e.
Partisipasi sebagai tujuan relatif lebih aktif dan dinamis. Dalam penelitian ini konsep partisipasi lebih ditekankan pada analisis
partisipasi sebagai tujuan. Program PNPM Mandiri yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan suatu bentuk dari program pemberdayaan, di mana di
dalamnya melibatkan partisipasi masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan di wilayahnya. Hal ini berarti bahwa PNPM Mandiri berupaya
memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan mereka sendiri secara lebih berarti. Dalam penelitian ini akan dikupas
mengenai aktivitas partisipasi itu sendiri, khususnya mengenai sejauhmana perempuan ikut berpartisipasi dalam proses pemberdayaan melalui PNPM
Mandiri perkotaan di Desa Tanjungkarang. Partisipasi perempuan tidak hanya dilihat dari ketercapaian tujuan atau sasaran yang sudah ditetapkan, akan
tetapi partisipasi dalam penelitian ini akan ditinjau secara lebih mendalam dari keterlibatan atau aktivitas perempuan secara aktif, dalam artian bahwa
keikutsertaan perempuan dalam proses pemberdayaan melalui PNPM Mandiri tidak hanya dilibatkan sebagai formalitas yang harus dipenuhi dalam
manajemen program.
2. Analisis Gender Perspektif Longwe