Berdasarkan hasil penelitian dan jurnal di atas dapat dipakai peneliti sebagai landasan dan penguat untuk penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dari
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction
dengan Media Grafis dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
didalam kehidupan sehari-hari BSNP 2006:484. Namun, fakta yang muncul dalam pembelajaran IPA di Kelas IVA SD N Wonosari 02 belum menunjukkan
tercapainya tujuan tersebut. Salah satu permasalahan pokok yang muncul adalah Guru kurang menumbuhkan sifat penyelidikanpada siswa. Konsep-konsep yang
hendak dikuasai siswa hanya diberikan secara hafalan oleh guru, siswa belum dibelajarkan melalui proses penemuan-penemuan yang berorientasi pada masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan permasalahan dari siswa adalah siswa kurang berkonsentrasi dalam menyimak informasi yang diberikan oleh guru dan
siswa merasa tertekan dalam belajar karena mereka dituntut untuk menguasai konsep IPA secara hafalan, tidak melalui proses penemuan yang menyenangkan.
Hal tersebut berujung pada rendahnya kualitas pembelajaran.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti berdiskusi dengan kolaborator untuk menetapkan suatu alternatif pemecahan masalah yaitu dengan
penerapan model pembelajaran inovatif. Salah satu model pembelajaran inovatif adalah model Problem Based Instruction PBI. Melaui model PBI, masalah dunia
nyata dijadikan sebagai awal pembelajaran dimana siswa menyelesaikan masalah dengan kooperatif dan komunikatif dengan bekerja dalam kelompok, sedangkan
guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Selain menerapkan model PBI, peneliti akan memadukan dengan multimedia.
Dari pelaksanaan pembelajaran tersebut, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar siswa dan meningkatkan aktivitas belajar
siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dengan demikian dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SDN Wonosari 02 Semarang.
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, maka dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut:
Bagan 2.1. Skema kerangka berpikir
Pada kondisi awal, kualitas pembelajaran IPA pada kelas IV SD N Wonosari 02 Semarang masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya
ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran, Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis nilai
dari hasil ulangan harian 1 Mata Pelajaran IPA, 24 dari 37 Siswa kelas IVA
1 guru kurang mampu menghadirkan suatu
permasalahan yang menarik 2
guru kurang memotivasi siswa untuk bekerja secara kelompok dan belum
optimal dalam penggunaan media 3
siswa kurang termotivasi untuk melakukan penyelidikan
4 sikap penemuan-penemuan yang
berorientasi dengan kehidupan sehari-hari siswa belum tertanam
5 hasil belajar siswa masih rendah
KONDISI AWAL
Kualitas pembelajaran
rendah
PELAKSANAAN TINDAKAN
Pembelajaran IPA melalui Problem Based Instruction.
Langkah-langkah PBI : 1
Orientasi pada masalah 2
Mengorganisasi untuk belajar dalam kelompokindividual
3 Membimbing penyelidikan
4 Mengembangkan menyajikan hasil karya
5 Menganaisis mengevaluasi proses
pemecahan masalah Desain dan
strategi pembelajaran
menarik
KONDISI AKHIR
• Ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran meningkat.
• Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran • Hasil belajar siswa meningkat
Pembelajaran IPA menjadi
berkualitas
memperoleh nilai ulangan dibawah KKM 66 dengan nilai terendah 50 dan rata- rata kelas adalah 65,9. Dari hasil ulangan harian 2 Mata Pelajaran IPA, 24 dari 37
siswa kelas IVA memperoleh nilai ulangan dibawah KKM 66 dengan nilai terendah 22 dan rata-rata kelas sebesar 59,5. Dari data hasil belajar di atas,
Apabila dibuat rata-rata maka hasil ulangan harian mata pelajaran IPA sebanyak 62 siswa atau 23 dari 37siswa tidak mampu memperoleh nilai di atas KKM
66.Peneliti memperbaiki permasalahan pembelajaran tersebut dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction dengan Multimedia.
Pada kondisi akhir, melalui penerapan model PBIdengan Multimedia maka keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA meningkat
serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA meningkat yang ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75 siswa kelas IV SDN Wonosari 02 Semarang
mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 66.
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN