c Catatan lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran.
d Dokumentasi
Sumber data dokumentasi berasal dari hasil dokumentasi selama penelitian yang berupa video dan foto.
3.6.2 Jenis Data
a Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar IPA nilai evaluasi tiap pertemuan dalam satu siklus yang diperoleh siswa.
b Data Kualitatif
Diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru, dan catatan lapangan dengan menerapkan model Problem Based Instruction
PBI.
3.7
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik tes dan non tes yaitu:
3.7.1. Tes
Poerwanti 2008:1.5 menjelaskan bahwa tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh
peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan
pengajaran tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam asesmen pembelajaran di
samping alat ukur yang lain. Oemar Hamalik Poerwanti, 2008:3.16 menyebutkan beberapa jenis
tes yang disa diguanakan di Sekolah Dasar antara lain tes membaca, tes bakat akademik kelompok, batrai tes ketrampilan dasar, tes kesiapan membaca, tes
intelegensi individual, dan tes hasil belajar dalam mata pelajaran.Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam mata
pelajarantes prestasi. Kebanyakan dari tes jenis ini dibuat oleh guru sesuai dengan kurikulum sekolah, sehingga tes jenis ini mendapat tempat pertama di
antara berbagai jenis tes yang ada dan digunakan di sekolah-sekolah. Jadi test dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan
pencapaian indikator pembelajaran. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA.
Tes ini dilaksanakan pada pembelajaran siklus I sampai siklus III. 3.7.2.
Non tes a
Pengamatan atau observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu kegiatan penilaian yang
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu maupun
proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati Sudjana, 2010: 84.
Poerwanti 2008: 3.19 menyebutkan ciri-ciri teknik pengamatan atau observasi antara lain:
- Dilakukan untuk mengkajiperilaku kelas, interaksi antara siswa dan
guru, dan faktor-faktor yang dapat diamati observable lainnya, terutama keterampilan atau kecakapan social social scills.
- Hasilnya bisa berupa jumlah dan sifat dari masalah perilaku di kelas,
yang sering disaikan dalam bentuk grafik. Teknik observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang
menggambarkan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based Instruction dengan
multimedia yang diperoleh melalui pengisian pada lembar observasi
keterampilan guru dan aktivitas siswa. b
Catatan Lapangan Catatan lapangan dapat berupa catatan harian guru dan catatan
harian siswa. Catatan harian guru atau yang disebut field note, dibuat oleh guru segera setelah pembelajaran selesai. Guru dapat mencatat peristiwa-
peristiwa penting dalam pembelajaran, seperti partisipasi siswa yang dianggap istimewa, reaksi guru yang menimbulkan berbagai respon dari
siswa, atau kesalahan yang dibuat siswa karena guru membuat kekeliruan. Catatan ini akan sangat berguna bagi guru karena merupakan hasil
observasi, reaksi, refleksi guru terhadap pembelajaran yang dikelolanya. Wardhani, 2008:2.29
Dalam penelitian ini catatan lapangan berisi catatan guru selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses
pembelajaran, catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan
refleksi. c
Dokumentasi Teknik mempelajari data yang sudah didokumentasikan disebut
teknik studi dokumentasi Surya 2006: 10.13. studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk menganalisis data dokumen yang berupa
catatan lapangan, foto, dan video saat pembelajaran berlangsung. Hasil studi dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh
dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.
3.8
TEKNIK ANALISIS DATA 3.8.1
Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data hasil pengukuran melalui tes berupa data kuantitatif, yaitu angka- angka atau bilangan numerik. Angka tersebut hasil pengukuran tersebut biasa
disebut dengan skor mentah. Untuk mengkonversi skor mentah menjadi nilai skor masak memerlukan proses pengolahan data atau proses analisis data.
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Dalam penelitian kali ini, peneliti akan
menggunakan Pendekatan Penilaian Acuan Patokan PAP adalah penilaian yang
diacukan pada tujuan instruksional indikator yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan demikian, derajat keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang
seharusnya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Keberhasilan siswa ditentukan oleh kriterianya, yaitu berkisar antara 75 – 80
Sudjana, 2010: 8, artinya siswa dikatakan berhasil apabila ia menguasai atau dapat mencapai sekitar 75 – 80 dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai.
Menurut Poerwanti 2008: 6-15 skala 100 berangkat dari persentase yang mengartikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik pada suatu
perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai 100 persen . Adapun langkah-langkah PAP sebagai berikut:
a menentukan skor berdasar proporsi
Skor = x 100 rumus bila menggunakan skala 100
Poerwanti, 2008: 6-15 Dimana:
B = Banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda atau jumlahskor Jawaban benar pada tiap butir item soal pada tes
bentuk penguraian. = skor teoritis skor paling banyakmaksimal
b menentukan batas minimal nilai ketuntasan
Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang
telah dikontrakan dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman
yang ada. Depdiknas RI atau beberapa sekolah biasanya telah menentukan batas minimal siswa dikatakan tuntas menguasai
kompetensi yang dikontrakkan Poerwanti 2008: 6-16. Pada penelitian kali ini, telah ditetapkan batas minimal siswa yaitu 66.
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥ 66 Tuntas
66 Tidak Tuntas
KKM ≥66
Sumber : SDN Wonosari 02 c
menentukan ketuntasan klasikal ketuntasan belajar klasikal=
Aqib, dkk., 2009:41 d
rata-rata hasil belajar Nilai rata-rata =
Aqib, dkk., 2009:40 Penyajian data hasil belajar, disajikan dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi seperti berikut ini.
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi
Hasil Belajar Kategori
Ketuntasan ≤66 Kurang
Tidak Tuntas
67 – 78 Cukup
Tuntas 79 – 90
Baik Tuntas
91 – 100 Sangat Baik
Tuntas
3.8.2 Teknik Analisis Kualitatif