Penyelesaian kendala dalam implementasi sistem bagi hasil

c. Tidak adanya pengawasan berkala terhadap manajemen usaha yang digeluti oleh anggota sehingga ada anggota yang curang dengan membuat pembukuan ganda dan menyampaikan keuntungan yang lebih rendah kepada pihak koperasi.

b. Penyelesaian kendala dalam implementasi sistem bagi hasil

Dalam pelaksanaan sistem bagi hasil terdapat kendala yang dihadapi, dari kendala yang sudah dipaparkan diatas pihak KSM Bondho Tumoto mempunyai cara tersendiri untuk mengatasinya salah satunya yang dikemukakan oleh IM yang memberikan pernyataan sebagai berikut : “Kita sering melakukan pembinaan terhadap anggota agar mengerti konsep tentang syariah walaupun hanya bisa memberikan pemehaman sedikit, kita lakukan pembinaan setahun kadang-kadang 3 kali, kita ambil sample beberapa anggota untuk pembinaan karena nggak mungkin dilakukan langsung keseluruhan kita melakukanya secara bertahap, kita juga bisa melakukan pendampingan langsung d alam usaha.” Keterangan tersebut mengandung arti yaitu dalam mengatasi kendala pelaksanaan sistem bagi hasil perlu melakukan pembinaan terhadap anggota agar mengerti tentang kosep syariah dengan secara bertahap. Pihak koperasi juga bisa melakukan pendampingan secara langsung dalam pembukuan usaha agar laba yang diperoleh dapat dilihat secara jelas rincianya. Pernyataan juga diperkuat oleh pernyataan yang dikemukakan oleh IP yan memberikan pernyataan sebagai berikut : “Dari sekedar yang saya tahu SDM anggota perlu adanya perkembangan mungkin dengan memberi pelatihan atau pembinaan.” Kesepakatan yang sudah terjadi dan disepakati bersama tidak jarang pula terdapat penyimpangan atau masalah manajemen saat proses pelaksanaan usaha, untuk hal tersebut pihak KSM Bondho Tumoto cara mengatasinya dengan sistem pendekatan kekeluargaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh IK yang membrikan pernyataan sebagai berikut : “biasanya kan anggota cerita “ mbak saya sedang ada masalah gini- gini” jadi ya enak, beda dengan di bank yang nggak mau tahu kondisi dengan yang meminjam, semua diselesaikan dengan prses kekeluargaan, yang penting laporan bulananya lancar, nggak pernah maksa dan harus ada jaminan. Jaminannya ya harus dilihat jangan –jangan BPKBnya masih bagus tapi motornya dah nggak bisa dipakai.” Perlu adanya pembenahan dalam sistem bagi hasil, hal ini yang dikemukakan oleh IKa2 yang memberi pernyataan sebagai berikut : “Pola bagi hasil itu perlu ada kejelasan pada proses kesepakatan. Tidak hanya itu, kualitas SDM anggota, pengurus dan karyawan tentang konsep syariah perlu ditingkatkan.” Keterangan tersebut mengandung arti bahwa bai hasil harus jelas kesepakatan yang telah dicapai. Minimnya tenaga professional yang mengerti konsep syariah maka dari itu perlua adanya pembinaan nggak hanya untuk anggota tapi juga untuk pengurus dan karyawan.

4.2. Pembahasan