Penelitan Terdahulu Kerangka Teoritik

b. Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang memanfaatkan koperasi sebagai pemasok supplier. c. Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan masyarakat Sitio dan Tamba, 2001:34.

2.4 Penelitan Terdahulu

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang relevan sebagai pedoman dalam penelitian ini: Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu NO PENELITI JUDUL TEMUAN 1. Sutris 2009 Univeristas Sebelas Maret Surakarta Pelaksanaan prinsip bagi hasil dengan akad mudhabarah dan hambatanya pada Bank pembiyaan rakyat syariah sukowati sragen. Sulit mencari dan mendapatkan nasabah yang jujur, berkarakter baik, berintegrasi tinggi dan pekerja keras. Tingginya risiko yang harus ditanggung oleh pihak Bank 2. Umi Fauziyah 2006 STAIN Surakarta Analisis metode perhitungan bagi hasil pada pembiayaan mudhabarah berdasarkan fatwa dewan syariah nasional di BMT Khonsa Cilacap Metode perhitungan yang dipakai oleh BMT Khonsa Cilacap yaitu menggunakan metode revenue sharing dengan nisbah bagi hasil menurun, yang diangsur setiap bulannya. Metode revenue sharing yang diterapkan di BMT Khonsa Cilacap sudah sesuai dengan Fatwa DSN No.15DSN-MUIIX2000. 3. Zaenal Arifin 2007 Universitas Diponegoro Realisai akad Mudhabarah dalam rangka penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil di Bank Muamalat Indonesia cabang Semarang Berdasarkan teori perbankan syari ah kontemporer, prinsip mudharabah ini di jadikan sebagai alternatif penerapan sistem bagi hasil. Walaupun demikian,dalam prakteknya, ternyata signifikasi bagi hasil dalam memainkan operasional investasi dana bank peranannya sangat lemah.

2.5 Kerangka Teoritik

Pada kenyataanya koperasi pada negara yang berkembang Indonesia, umumnya tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh secara bertahap serta meningkatkan efisiensi ekonominya sejajar lembaga ekonomi pemerintah “govermental economic competitors” lainnya Ropke,2000:1. Untuk mampu bertahan dari persaingan yang ada maka koperasi harus mampu mengelola usaha- usaha yang dimiliki koperasi dengan baik. Dengan menerapkan strategi yang baik dalam pengembanganya, koperasi dalam usahanya akan berefek baik dalam perkembangan usaha koperasi. Sistem bagi hasil adalah salah satu usaha konsep syariah yang diterapkan di koperasi syariah yang bertujuan untuk meringankan beban anggota dalam meminjam untuk modal usaha yang akan didirikan. Berikut ini adalah kerangka berfikir dari skripsi ini : Gambar 2.1. Skema kerangka berfikir Kerangka berfikir tersebut menjelaskan tentang teknis pelaksanaan sistem bagi hasil. Koperasi adalah pihak yang menyediakan modal shahibul maal, sedangkan angota adalah pengelola dana mudahrib yang berperan sebagai pemegang amanah. Penanganan seluruh kegiatan usaha dilakukan oleh anggota mudharib. Koperasi sebagai penyedia modal tidak akan mencampuri manajemen usaha, tetapi mempunyai hak untuk melakukan kontrol dan pengawasan. Pada akhir periode usaha, mudharib harus mengembalikan modal kepada shahibul maal ditambah dengan sejumlah keuntungan dari hasil usaha. Besarnya keuntungan tersebut, didasarkan pada porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. SKILL KEMAMPUAN PORSI KEUNTUNGAN PENGEMBALIAN POKOK + PORSi KEUNTUNGAN KOPERASI PEMILIK DANA SHAHIBUL MAAL ANGGOTA PENGELOLA DANA MUDHARIB BAGI HASIL PROFIT-SHARING AKADPERJANJIAN DANA 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Dasar Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang menerangkan kebenaran. Penemuan kebenaran melalui kegiatan penelitian dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi, bahkan sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data bukannya kuantitas data Denzin dan Lincoln, 1994:345 dalam Hariwijaya 2007:71. Strouss dan Corbin 2003:4 mengatakan penelitian kualitatif sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik dan bentuk hitungan lainnya. Marshal dalam Sarwono 2006:193 mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. Ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Danim 2002:51 adalah mempunyai setting alami sebagai sumber data langsung dan peneliti adalah instrumen utamanya. Bersifat diskriptif, yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata, sifatnya hanya sebagai