Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

3.8 Prosedur Penelitian

Moleong 2006:127 prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data. Penjelasan tiap tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pralapangan Pada tahap ini terdiri dari tujuh kegiatan yaitu menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan persoalan etika. Pada kegiatan pertama yakni menyusun rancangan penelitian, penelitian dimulai dengan pengajuan judul kepada dosen pembimbing yang kemudian dilanjutkan dengan observasi awal untuk mendapatkan data sebagai pendukung dari permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian. Setelah judul disetujui kemudian proposal disusun, apabila proposal disetujui maka peneliti bisa melakukan penelitian. Kegiatan berikutnya adalah memilih lapangan penelitian yakni proses menentukan dimana penelitian akan dilakukan. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan observasi awal guna mencari lokasi dari cabang INKOPSYAH yang sesuai dengan permasalahan yang akan diangkat. Pada skripsi ini penelitian dilakukan di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang disebuah koperasi Syariah yang bernama Koperasi Syirkah Mua’wanah Bondho Tumoto. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena KSM Bondho Tumoto terletak di desa beda dengan unit yang lain letaknya di perkotaan yang membuat KSM Bondho Tumoto mempunyai tugas lebih untuk memahamkan konsep koperasi syariah salah satunya adalah sistem bagi hasil kepada masyarakat pedesaan. Alasan lain adalah untuk mempermudah proses penelitian karena lokasi penelitian berjarak tidak terlalu jauh dari tempat tinggal peneliti, tujuan dekatnya lokasi dengan tempat tinggal peneliti agar penelitian dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Perizinan untuk penelitian dimulai dari mengurus perizinan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, kemudian mengurus perizinan di KSM Bondho Tumoto. Setelah perizinan selesai langkah selanjutnya adalah datang ke lokasi penelitian yakni di kantor KSM Bondho Tumoto Kecamatan Gunung pati Kota Semarang. Tujuan mendatangi lokasi penelitian adalah untuk memperkenalkan diri kepada manager dan para karyawan di KSM Bondho Tumoto dan memberitahukan bahwa akan melakukan penelitian. Diharapkan dengan perkenalan dan pemberitahuan para karyawan akan lebih cooperative dalam membantu peneliti mencari data yang diperlukan. Tujuan lain mendatangi lokasi penelitian adalah untuk menilai, menjajaki dan mencari calon informan. Setelah kegiatan penjajakan dan pengenalan selesai, langkah selanjutnya adalah menentukan informan. Karena informan begitu penting dalam penelitian kualitatif maka ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan informan. Burhan 2001:101 menentukan beberapa pertimbangan dalam menentukan informan dalam wawancara, diantaranya adalah orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan permasalahan yang diteliti, usia orang yang bersangkutan telah dewasa, orang yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani, orang yang bersangkutan bersifat netral, tidak mempunyai kepentingan pribadi untuk menjelekan orang lain, orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan yang diteliti. Dari pertimbangan tersebut peneliti memilih informan yaitu manajer KSM Bondho Tumoto selaku pihak yang mengetahui seluk beluk manajemen koperasi di KSM Bondho Tumoto. Selanjutnya adalah karyawan KSM Bondho Tumoto yaitu staf administrasi. Selain dari manajemen pengelola informan juga berasal dari pengawas dan anggota KSM Bondho Tumoto. Langkah terakhir adalah mempersiapkan peralatan dan persoalan etika. Peralatan yang akan digunakan adalah pedoman wawancara dan pengamatan, buku catatan penelitian, kamera digital, dan alat perekam suara. Peralatan- peralatan tersebut digunakan pada wawancara dan observasi untuk merekam kegiatan dan pembicaraan wawancara. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan etika dan sopan santun dalam melaksanakan penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap pekerjaan lapangan penelitian terdiri dari 3 kegiatan utama diantaranya adalah: a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri Sebelum turun kelapangan peneliti harus memahami karakteristik, situasi dan kondisi yang ada dilapangan serta mempersiapkan diri agar peneliti tidak terbawa dengan suasana lapangan agar tetap objektif. Pemahaman lapangan dimulai dengan memahami karakter masyarakat yang ada di sekitar lokasi penelitian. b. Memasuki lapangan Pada tahap ini peneliti mulai masuk kedalam lingkungan lokasi penelitian, peneliti harus mampu menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lokasi penelitian mulai dari jadwal kegiatan informan yang akan menjadi sumber dalam penelitian, kegiatan yang dilakukan dan lokasi informan. c. Berperan serta sambil mengumpulkan data Setelah peneliti masuk dan menyesuaikan dengan lingkungan yang diteliti, peneliti mulai melakukan observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data yang diperlukan. 3. Tahap analisis data Tahap terakhir dalam penelitian adalah menganalisis data, analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Pertama dengan mengorganisasi data, membuat kategori, mereduksi data dan selanjutnya menyimpulkan data yang sudah terkumpul. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum KSM Bondho Tumoto

a. Sejarah Koperasi Syirkah Mua’wanah Bondho Tumotho

Berdiri pada tanggal 15 November tahun 1999, koperasi yang bernama KSM Bondho Tumoto diprakarsai oleh pemuda dan pemudi dari kalangan warga NU yang mempunyai keinginan untuk membantu perekonomian masyarakat pedesaan agar tidak terjerat dengan rentenir. Melihat masyarakat kesulitan dalam hal ekonomi dimana hasil pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan kebutuhan yang harus dipenuhi maka kebanyakan masyarakat menutupi kekurangan dengan berhutang kerentenir dengan bunga yang besar. Berawal dari kesulitan dalam hal ekonomi yang diderita masyarakat , sempitnya lapangan pekerjaan dan semakin ketatnya persaingan dalam dunia kerja, membuat para pemuda pemudi berpikiran untuk mendirikan koperasi yang berdasarkan pada ketentuan syariah dimana menghilangkan pola bunga dan diganti dengan pola bagi hasil. Tujuan awal pendirian koperasi ini tidaklah rumit, hanya mencoba untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan pinjaman tanpa harus berpikir bunga yang besar. Koperasi yang berdomisili di Desa Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, pada awal berdirinya belum memiliki badan hukum sendiri. Hal