Penelitian ini menggunakan metode pengamatan partisipatif, pengamatan dilakukan selama 1 bulan dengan mengambil waktu pada hari senin sd kamis.
Pengamatan dilakukan selama 4 hari dalam satu minggu secara berturut-turut selama 1 bulan. Kegiatan pengamatan dilakukan mulai dari jam kerja KSM
Bondho Tumoto yakni jam 08.00 sampai jam 16.00. Pengamatan yang dilakukan mencakup implementasi sistem bagi hasil di koperasi yang dilakukan oleh
karyawan, pengurus, manajer dan anggota. Dalam proses pengamatan peneliti mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dan manajer yang
berada di kantor KSM Bondho Tumoto Kecamatan Gunung pati Semarang. Alat bantu yang digunakan dalam observasi adalah Handphone dan
camera digital, agar kegiatan yang diamati bisa dilihat lagi untuk diamati lebih jauh lagi. Tujuan dari pengamatan tersebut adalah untuk mengetahui secara
langsung proses implementasi sistem bagi hasil yang dilakukan di KSM Bondho Tumoto. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui kendala
– kendala penerapan sistem bagi hasil dan cara penyelesaian dari kendala yang ada pada KSM Bondho
Tumoto..
3.5.3 Analisis Dokumentasi
Pengamatan berperan serta dan wawancara mendalam dapat pula dilengkapi dengan analisis dokumen seperti otobiografi, memoar, catatan harian,
surat-surat pribadi, catatan pengadilan, berita koran, artikel majalah, brosur, buletin dan foto-foto Mulyana, 2004:195. Schatzman dan Stauss dalam Mulyana
2004:195 menegaskan bahwa dokumen historis merupakan bahan penting dalam penelitian kualitatif. Menurut mereka, sebagai bagian dari metode lapangan field
method, peneliti dapat menelaah dokumen historis dan sumber-sumber sekunder lainnya, karena kebanyakan situasi yang dikaji mempunyai sejarah dan dokumen-
dokumen ini sering menjelaskan sebagian aspek situasi tersebut. Pada penelitian ini, analisis dokumen dilakukan pada dokumen-dokumen
RAT KSM Bondho Tumoto selama 3 tahun terakhir, dan dokumen tentang sejarah berdirinya koperasi, susunan manajemen koperasi, standar operasional
kerja, dan catatan kerja para karyawan dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan analisis dokumen dilakukan dengan meminjam dan mengcopy dokumen-dokumen
KSM Bondho Tumoto yakni laporan RAT dari tahun 2008 sampai tahun 2010.
3.5.4 Informan
Informan sangat diperlukan dalam wawancara, oleh karena itu diperlukan pertimbangan yang benar dalam menentukan informan dalam wawancara. Burhan
2001:101 menentukan beberapa pertimbangan dalam menentukan informan dalam wawancara, diantaranya adalah orang yang bersangkutan memiliki
pengalaman pribadi sesuai dengan permasalahan yang diteliti, usia orang yang bersangkutan telah dewasa, orang yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani,
orang yang bersangkutan bersifat netral, tidak mempunyai kepentingan pribadi untuk menjelekan orang lain, orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan
yang luas mengenai permasalahan yang diteliti. Dari pendapat Burhan tersebut maka informan dalam penelitian ini
didasarkan pada keterlibatan informan dalam hal yang diteliti, dewasa, sehat jasmani dan rohani, bersifat netral, dan mengetahui secara luas hal yang akan
diteliti. Informan dalam penelitian ini adalah manajer KSM Bondho Tumoto
sebagai pihak yang mengetahui penerapan sistem bagi hasil, kendala dan upaya mengatasi kendala yang ada di KSM Bondho Tumoto. Informan selanjutnya
adalah pengurus yang terdiri dari ketua dan pengawas KSM Bondho Tumoto. Selain itu masih ada beberapa informan yaitu karyawan dan anggota.
Pemilihan informan tersebut dikarenakan para karyawan adalah para pelaksana yang mengetahui segala bentuk kegiatan implementasi sistem bagi
hasil, anggota adalah pihak yang merasakan implementasi sistem bagi hasil di KSM Bondho Tumoto.
3.6 Keabsahan Data