Wawancara Alat dan Teknik Pengumpulan Data

3.5 Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif berurusan dengan fenomena, berbeda dengan penelitian kuantitatif, pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ditujukan untuk mencari kedalaman data dari fenomena yang terjadi dan data pun bukan berupa angka-angka melainkan berupa catatan-catatan wawancara dengan nara sumber dan hasil pengamatan. Dari dasar tersebut alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif bukanlah angket atau alat pengumpulan data statistik lainnya tetapi lebih kepada pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.

3.5.1 Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara interviewee Arikunto,2006:155. Pendapat lain mengenai wawancara adalah menurut Mulyana 2004:180, wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Secara garis besar wawancara dibagi menjadi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur Mulyana, 2004:180. Wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara tak berstruktur sering juga disebut wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif dan wawancara terbuka open ended interview Mulyana,2004:180. Alasan penggunaan wawancara tak terstruktur atau terbuka dalam penelitian kualitatif seperti yang dikemukakan Denzin dalam Mulyana 2004:181 karena wawancara terbuka memungkinkan responden menggunakan cara-cara unik mendefinisikan dunia, wawancara terbuka mengasumsikan bahwa tidak ada urutan tetap pertanyaan yang sesuai untuk semua responden, dan wawancara terbuka memungkinkan responden membicarakan isu-isu penting yang tidak terjadwal. Proses wawancara dilaksanakan secara berkala dengan alokasi waktu penelitian selama 1 bulan, wawancara akan dilakukan sebanyak 1 atau 2 kali kepada setiap responden dan wawancara dilakukan tidak secara terus menerus selama 2 hari, tetapi dengan jangka waktu yang sudah ditentukan. Setiap sesi wawancara dialokasikan dengan jangka waktu tidak lebih dari 2 jam, dan lokasi menyesuaikan dengan responden. Teknik wawancara yang digunakan adalah dengan wawancara terbuka atau mendalam tanpa membatasi sejauh mana responden akan menjelaskan tentang jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan, dan proses wawancara pun bersifat kondisional. Dalam setiap sesi wawancara peneliti sudah terlebih dahulu menentukan poin-poin yang akan ditanyakan guna menjawab fenomena yang terjadi.

3.5.2 Pengamatan