Pembiayaan mudharabah dan Musyarakah di KSM Bondho Tumoto

b. Pembiayaan mudharabah dan Musyarakah di KSM Bondho Tumoto

menggunakan jaminan dalam melakukan pinjaman . Pembiayaan mudharabah dan musyarakah adalah aqad kerjasama antara koperasi syariah selaku shahibul maal dengan anggota selaku mudhahrib yang mempunyai keahlian kemampuan untuk mengelola usaha yang akan didirikan. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi menurut nisbah yang telah disepakati Buchori 263: 2009. Implementasi sistem bagi hasil mudharabah di KSM Bondho Tumoto menggunakan jaminan dalam setiap proses kesepakatan, hal ini mengacu pada Peraturan DSN MUI No. 07DSN-MUIIV2000 tentang mudharabah, menyatakan bahwa pembiayaan bagi hasil mudharabah tidak diwajibkan untuk menggunakan jaminan akan tetapi diperbolehkan untuk menghindari penyimpangan yang dilakukan anggota. Sedangkan dalam bagi hasil musyarakah dalam Peraturan DSN MUI No. 08DSN- MUIIV2000 tentang musyarakah, pola pembiayaan bagi hasil musyarakah tidak perlu mengeluarkan jaminan karena dari pihak shahibul maal dan mudharib sama-sama mengeluarkan modal untuk usaha yang akan didirikan. Akan tetapi di KSM Bondho Tumoto dalam pola pembiayaan bagi hasil musyarakah, anggota sebagai mudharib tetap memberikan jaminan karena dari pihak koperasi tidak ingin mengeluarkan pinjaman yang besar tanpa adanya jaminan. Dalam pembiayaan mudharabah di KSM Bondho Tumoto jika dalam pengelolaan usaha terdapat kerugian sepenuhnya akan ditanggung oleh pihak koperasi shahibul maal sedangkan pembiayaan musyarakah jika terjadi kerugian maka ditanggung bersama. Koperasi bisa saja mengambil alih pengelolaan usaha yang telah didirikan anggota atau koperasi melakukan pendampingan secara langsung terhadap usaha yang sudah ada dan akan memberikan pengelolaan secara penuh kembali kepada anggota jika usahanya sudah menghasilkan laba yang mencukupi. Pembiayaan mudaharabah dan musyarakah di KSM Bondho Tumot berakhir jika terdapat penyalah gunaan dana yang dilakukan mudharib sebagai gantinya barang yang dijadikan jaminan disita oleh koperasi.

c. Anggota cenderung menutupi jika usahanya mengalami kerugian.