20
2.6 Metode pembelajaran kooperatif
Menurut Slavin 2009, dalam metode pembelajaran kooperatif para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan untuk
menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Sedangkan menurut Isjoni 2009, pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah
siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling
membantu untuk memahami materi pelajaran. Belajar belum dikatakan selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif: 1.
Setiap anggota memiliki peran 2.
Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa 3.
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya
4. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal
kelompok 5.
Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Menurut Ibrahim dalam Isjoni 2009 metode pembelajaran kooperatif
dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan pembelajaran yang penting, yaitu:
a. Hasil belajar akademik
Meskipun pembelajaran kooperatif mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya.
21
Beberapa ahli berpendapat bahwa metode ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah
menunjukkan, metode struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma
yang berhubungan dengan hasil belajar. b.
Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain metode pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas
dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidak mampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi
peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur
penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. c.
Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada
siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki oleh para siswa sebagai warga masyarakat, bangsa
dan negara, karena mengingat kenyataan yang dihadapi bangsa ini dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang semakin kompleks, serta tantangan
bagi peserta didik supaya mampu dalam menghadapi persaingan global untuk memenangkan persaingan tersebut.
Prinsip dasar dalam metode pembelajaran kooperatif adalah: 1.
Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka sehidup dan sepenanggungan.
22
2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya.
3. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki
tujuan yang sama. 4.
Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
5. Siswa akan dikenakan evaluasi dan diberikan hadiahpenghargaan yang
juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. 6.
Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Siswa akan diminta pertanggung jawaban tentang materi yang dipelajari
dalam kelompoknya. Keuntungan metode pembelajaran kooperatif adalah:
1. Pembelajaran aktif: Metode pembelajaran kooperatif mengharuskan setiap
siswa aktif berinteraksi satu sama lain. 2.
Keterampilan sosial: Siswa belajar berinteraksi dengan siswa lain, mengembangkan keterampilan interpersonal, komunikasi, kepemimpinan,
berkompromi dan berkolaborasi. 3.
Saling ketergantungan: Ketergantungan positif dan kepercayaan kelompok dikembangkan dengan adanya interaksi siswa untuk mencapai tujuan yang
sama. 4.
Akuntabilitas individu: Apabila kelompok mencapai keberhasilan dan sukses itu adalah akibat dari input dari setiap individu yang ada dalam
kelompok. Pada metode pembelajaran kooperatif ini selalu digunakan suatu
23
mekanisme untuk menguji siswa secara individu maupun secara kelompok. Kelemahan metode pembelajaran kooperatif adalah:
1. Kecocokan antara siswa Untuk membentuk kelompok kadang-kadang sangat sulit untuk
menggabungkan siswa yang mau bekerja sama dengan baik. Guru harus mengetahui siswanya dengan baik untuk membentuk kelompok yang dapat
berfungsi dengan baik. 2. Ketergantungan siswa
Guru yang hanya mempercayai siswa yang pintar untuk mengkoordinasikan belajar pada kelompoknya akan menggagalkan tujuan pembelajaran
kooperatif. Guru harus membagi pengelolaan kelompok sehingga benar- benar terjadi kolaborasi.
3. Memerlukan waktu yang banyak Metode pembelajaran kooperatif ini memerlukan waktu lebih banyak untuk
mempelajari materi pelajaran dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya.
4. Individualis Siswa yang suka bekerja secara independen tidak menyukai metode
pembelajaran kooperatif ini. 5. Keterbatasan logistikbahan
Guru harus menyiapkan banyak informasi yang menjadi tanggung jawab siswa untuk mempelajarinya, kemudian menyiapkan bahan-bahan untuk
pengujian.
24
Manfaat pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan hasil belajar, perbaikan terhadap tingkah laku dan kehadiran, meningkatkan self-
confidence dan motivasi, serta meningkatkan kedekatan antara siswa yang satu
dengan siswa yang lain http:pakmuis.blogspot.com200911model-
pembelajaran-kooperatif.html , diunduh 22 febuari 2010.
Menurut Isjoni 2009, pembelajaran ini terdapat beberapa tehnik yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dikelas, yaitu:
1. Teknik Mencari Pasangan make a mach, yaitu tehnik yang
dikembangkan oleh loma curran 1994. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau
topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia.
2. Bertukar Pasangan, teknik ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja
sama dengan orang lain. Pasangan bisa ditunjuk oleh guru atau berdasarkan teknik mencari pasangan.
3. Berpikir Berpasangan Berbagi think-pair-share, yaitu tehnik yang
dikembangkan oleh Frank Lyman. Teknik ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan
dari tehnik ini adalah optimalisasi partisipasi siwa, yaitu memberi kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali
dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. 4.
Berkirim Salam dan Soal, tehnik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih pengetahuan dan keterampilan mereka. Siswa membuat
25
pertanyaan sendiri sehingga akan merasa terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh teman sekelasnya
5. Kepala Bernomor Numbered Heads, tehnik ini dikembangkan oleh
Spencer Kagan 1992. Tehnik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide –ide dan pertimbangkan jawaban yang
paling tepat. Selain itu teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka.
6. Kepala Bernomor Terstruktur, tehnik ini modifikasi dari teknik kepala
bernomor yang dipakai oleh spencer kagan. Dengan tehnik ini siswa bisa melaksanakan tanggung jawabnya dan saling keterkaitan dengan teman-
teman sekelompoknya. 7.
Dua Tinggal Dua Tamu Two Stay Two Stray, tehnik ini dikembangkan oleh Spencer Kagan 1992 dan bisa digunakan dengan tehnik kepala
bernomor. Tehnik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok lain.
8. Keliling Kelompok, dalam tehnik ini masing-masing anggota kelompok
mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain.
9. Kancing Gemerincing, tehnik ini dikembangkan oleh Spencer Kagan
1992. Tehnik ini masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan
pandangan dan pemikiran orang lain.
26
10. Keliling Kelas, tehnik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memamerkan hasil kerja mereka dan melihat hasil kerja orang lain. 11.
Lingkaran Kecil Lingkaran Besar Inside-Outside cirle dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar
saling berbagi informasi pada saat yang bersamaaan. 12.
Tari Bambu, tehnik ini merupakan modifikasi lingkaran kecil lingkaran besar, karena keterbatasan ruang kelas.
13. Jigsaw, dalam tehnik ini guru memperhatikan skemata atau latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu siswa bekerja sama
dengan sesama siswa lain dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan
keterampilan berkomunikasi. 14.
Bercerita Berpasangan Paired Stotytelling dikembangkan sebagai pendekatan interaktif antara siswa, pengajar dan bahan pengajaran.dalam
tehnik ini guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata itu agar bahan pelajaran
menjadi lebih bermakna. Kegiatan ini siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi sehingga siswa
terdorong untuk belajar. Selainitu siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan
mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
27
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Terdapat 6 enam langkah utama atau tahapan di dalam pembelajaran
kooperatif dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Tahap-tahap Metode Pembelajaran Kooperatif Fase
Tingkah Laku Guru Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa untuk belajar
Fase 2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase 3 Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4 Membimbing
kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mere ka.
Fase 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-amsing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6 Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok
2.7 Metode Pembelajaran Tipe Think Pair Share TPS