17
4. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke- Tuhanan, keindividuan, kesosialan dan moral.
5. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat.
6. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi
dan multimedia, sumberbelajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
2.4 Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya pengaruhnya, akibatnya, hasilnya dan kesannya terhadap suatu tindakan atau
usaha Depdiknas dalam Izzaturokhmah, 2010. Sedangkan menurut Salim 2009 Efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian
mengenai terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki seseorang. Menurut Steers dalam Salim 2009 efektivitas berdasarkan
pendekatan sistem merupakan kemampuan organisasi dalam mendayagunakan segenap potensi lingkungan serta memfungsikan semua unsur yang terlibat.
Efektivitas dapat tercapai apabila semua unsur dan komponen yang terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
18
ditetapkan. Efektivitas pembelajaran dapat tercapai apabila rancangan pada persiapan, implementasi, dan evaluasi dijalankan sesuai prosedur serta sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Efektifitas dinilai dengan melihat input pembelajaran pada lembaga
pendidikan yang mencakup siswa, guru, kurikulum, metode dan fasilitas. Selanjutnya input tersebut dilihat daya fungsinya dalam proses pembelajaran
harus berlangsung dengan baik sesuai pendekatan pola dan prosedur yang relevan. Daya fungsi dari input dalam proses pembelajaran akan sangat
menentukan hasil dari pembelajaran. Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya kompetensi siswa
http:sambassalim.compendidikankonsep- efektivitas-pembelajaran.html, diunduh 29
agustus 2010.
2.5 Metode pembelajaran ceramah bervariasi
Menurut Nurlaili 2009 metode pembelajaran ceramah bervariasi merupakan cara penyampaian, penyajian bahan pelajaran dengan disertai
macam-macam penggunaan metode pengajaran lain seperti tanyajawab dan diskusi terbatas, pemberian tugas. Sedangkan menurut Depdiknas dalam
Izzaturokhmah 2010 pembelajaran ceramah bervariasi cenderung pada belajar hapalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen,
menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pensil test yang hanya menuntut pada
satu jawaban benar.
19
1 Metode ceramah
Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa, yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk penyampaian
informasi. 2
Metode Tanya jawab Metode tanyajawab merupakan suatu cara untuk menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh
guru baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru.
3 Metode latihan soal
Metode latihan soal merupakan suatu kegiatan mengajar dengan cara mengerjakan latihan soal yang diberikan guru yang berisi materi yang
telah dijelaskan di depan kelas. Menurut Nurlaili 2009 Tujuan dan manfaat penggunaan metode
ceramah bervariasi ini untuk mengurangi kelemahan-kelemahan: 1.
Siswa pasif, kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, sehingga mengurangi daya kreativitas dan aktivitas siswa
2. Mudah menimbulkan salah tafsir
3. Melemahkan perhatian dan membosankan siswa
4. Guru tidak segera memperoleh umpan balik tentang penguasaan materi
yang disampaikan.
20
2.6 Metode pembelajaran kooperatif