Media pengajaran LANDASAN TEORI

29 Tahap 3 : Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutka sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.

2.8 Media pengajaran

Menurut Sugandi 2006, media pembelajaran adalah alat wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Sedangkan menurut Hamalik 1989 media pendidikan adalah alat dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah. Menurut encyclopedia of educational research dalam Hamalik 1989, nilai media pendidikan: 1. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi “verbalisme”. 2. Memperbesar perhatian para siswa. 3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur, hal ini terutama terdapat dalam gambar hidup. 30 6. Membantu tumbuhnya pengertian, dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa. 7. Memberikan pengalaman pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Menurut Sudjana dan Ahmad 2007, media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan , mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai pengajaran lebih baik 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. 4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. 31 Menurut Sudjana dan Ahmad 2007, ada beberapa jenis media pengajaran yaitu: 1. Media grafis : gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain 2. Media tiga dimensi 3. Media proyeksi: slide, film, penggunaan OHP, dan lain-lain Penggunaan media tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu dan mempertinggi proses pengajaran. Oleh sebab itu, penggunaan media pengajaran sangat bergantung pada tujuan pengajara, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pengajaran. Menurut Sudjana dan Ahmad 2007, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pengajaran yaitu: 1. Guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran 2. Guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran 3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pengajaran. Menurut Sudjana dan Ahmad 2007, kriteria memilih media untuk kepentingan pengajaran adalah sebagai berikut: 32 1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran 2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran 3. Kemudahan memperoleh media 4. Keterampilan guru dalam menggunakannya 5. Tersedia waktu untuk menggunakannya 6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa

2.9 KERANGKA BERFIKIR

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI KE DALAM JURNAL UMUM MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE ( TPS ) DENGAN METODE PEMBELAJARAN DRILL ( LATIHAN ) PA

0 9 215

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS

0 11 188

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN TPS Think Pair Share MENGGUNAKA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN TPS Think Pair Share MENGGUNAKA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWER POINT TERDADAP PRESTASI BELAJAR S

0 1 16

(ABSTRAK) STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI BERBANTUAN MEDIA PADA KOMPETENSI DASAR MENGARSIPKAN DOKUMEN TRANSAKSI DI SMK N 9 SEMARANG.

0 0 3