10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Anni, 2006. Sedangkan
menurut Purwanto 2009 hasil belajar dapat berupa perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, tergantung dari tujuan
pengajaran. Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan. Tercapainya tujuan pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
Tes hasil belajar sebagai alat untuk mengukur hasil belajar, sehingga tes hasil belajar harus dapat mengukur seberapa besar penguasaan siswa tentang apa
yang telah dipelajari dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan instruksional. Menurut Arikunto dalam Purwanto 2009 dalam merumuskan
tujuan instruksional harus diusahakan agar tampak bahwa setelah tercapai tujuan itu terjadi adanya perubahan pada diri anak yang meliputi kemampuan
intelektual, sikapminat, maupun keterampilan. Menurut Purwanto 2009 domain hasil belajar adalah perilaku-
perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Potensi perilaku untuk diubah, pengubahan perilaku dan hasil perubahan perilaku dapat digambarkan sebagai berikut:
11
Tabel 2.1 Perubahan Perilaku dari Hasil Belajar
INPUT PROSES
PEMBELAJARAN HASIL
Siswa: 1.
kognitif 2.
afektif 3.
psikomotorik Proses belajar mengajar
Siswa: 1.
kognitif 2.
afektif 3.
psikomotorik Potensi perilaku yang
dapat diubah Usaha mengubah perilaku
Perilaku yang telah diubah:
1. efek pengajaran
2. efek pengiring
Sumber: Purwanto 2009
Hasil belajar atau perubahan perilaku yang menimbulkan kemampuan dapat berupa hasil utama pengajaran instructional effect maupun hasil
sampingan pengiring nurturant effect. Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan untuk diwujudkan
dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran. Sedangkan hasil pengiring adalah hasil belajar yang dicapai namun tidak direncanakan untuk dicapai. misalnya
setelah mengikuti pembelajaran siswa menyukai pelajaran yang semula tidak disukai karena siswa senang dengan cara mengajar guru.
Taksonomi hasil belajar: 1.
Taksonomi hasil belajar kognitif Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam
perubahan kawasan kognitif. Bloom membagi dan menyusun secara hirarkis tingkat hasil belajar kognitif. Enam tingkatan itu adalah hafalan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
12
2. Taksonomi hasil belajar afektif
Karthwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Taksonomi hasil belajar psikomotorik
Menurut Harrow hasil belajar psikomotorik dapat diklasifikasikan menjadi enam: gerakan refleks, gerakan fundamental dasar, kemampuan
perseptual, kemampuan fisik, gerakan keterampilan, dan komunikasi tanpa kata.
Menurut Slameto dalam Harminingsih 2008 faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
1. Faktor-faktor internal
a. Jasmaniah kesehatan, cacat tubuh
b. Psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan c.
kelelahan 2.
Faktor-faktor eksternal a.
Keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar
belakang kebudayaan b.
Sekolah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
keadaan gedung, metode belajar
13
c. Masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat
2.2 Teori Belajar Konstruktivisme