guru agar selalu memperhatikan sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didiknya, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di luar sekolah sekalipun.
Dalam melaksanakan tugas, seorang guru harus memahami apa yang harus dilakukan dalam KBM kegiatan belajar mengajar dan itu
mutlak harus diketahui oleh seorang guru dalam kesehariannya di dalam mengajar di kelas. Ada tiga tahapan yang harus guru lakukan sebagai tenaga
pengajar di dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan serta tahap evaluasi.
Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja guru ekonomi dalam pembelajaran di SMA Negeri se-Kabupaten Semarang dalam hal
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar dapat diuraikan sebagai berikut
4.2.1. Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan fungsi awal aktivitas manajemen pembelajaran dalam tujuan secara aktif dan efisien.
Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran meliputi merumuskan tujuan pembelajaran, menyiapkan bahan pelajaran dan sumber belajar,
menyiapkan media pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan pembelajaran, merencanakan penilaian hasil belajar. Perencanaan
pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang adalah membuat perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang dibuat seperti silabus, RPP, prota, promes, KKM, kalander akademik, minggu efektif dan lain-lain.
Menurut Yulaelawati, silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun
secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar. Silabus yang digunakan
oleh guru yaitu silabus dari Dinas Pendidikan kemudian dikembangkan dalam MGMP sekolah atau mengadakan workshop yang disesuaikan
dengan kondisi sekolah serta kondisi siswa. Dalam silabus, terdapat beberapa komponen yaitu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
sumber belajar, dan media yang digunakan. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan
kondisi siswa dan sekolah sehingga setiap sekolah memiliki tujuan pembelajaran yang berbeda-beda. Sumber belajar yang digunakan guru
tidak terfokus pada satu buku saja tetapi juga buku-buku lain yang relevan. Selain itu, guru juga mengikuti perkembangan ekonomi dan
mengaitkan dengan materi yang didapat dari media elektronik maupun surat kabar. Bagi siswa sendiri, hampir semua memiliki LKS sebagai
buku pegangan sedangkan buku paket disediakan oleh sekolah. Ada beberapa sekolah yang mewajibkan siswa memiliki LKS tetapi tidak
mewajibkan memiliki buku paket seperti SMA Negeri 1 Ungaran, SMA Negeri 2 Ungaran, SMA Negeri 1 Ambarawa, dan SMA Negeri
1 Bergas. Ada juga sekolah yang tidak mewajibkan siswa untuk memiliki LKS seperti SMA Negeri 1 Getasan, SMA Negeri 1
Tengaran dan SMA Negeri 1 Susukan. Media yang akan digunakan
guru bertujuan agar guru lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa menjadi lebih paham tentang materi yang disampaikan.
Media yang akan digunakan disesuaikan dengan kondisi sekolah, materi yang akan disampaikan dan waktu yang dibutuhkan.
Menurut Majid, tugas guru yang paling utama adalah membuat skenario pembelajaran atau RPP karena RPP merupakan rencana
mengajar yang terealisasikan dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan pada tahapan penentuan pengalaman belajar. RPP
merupakan rencana kegiatan pembelajaran yang telah mencakup semua kegiatan. Dengan adanya RPP, guru memperoleh acuan dalam
mengajar sehingga tidak melenceng dari tujuan yang ingin dicapai. Hampir semua guru di SMA Negeri se-Kabupaten Semarang membuat
RPP dan perangkat pembelajaran lain di awal semerter baru, sehingga guru
telah merencanakan
kegiatan belajar
mengajar dan
memperkirakan jam efektif jika ada libur atau pada semester dua ada ujian nasional untuk kelas XII. Dalam pengembangan RPP, yang
pertama dipersiapkan berupa materi yang akan diajarkan, media atau alat pembelajaran, metode yang digunakan, alat evaluasi jika materi
sudah disampaikan dan sumber-sumber pembelajaran. RPP yang dibuat oleh guru ekonomi di SMA Negeri se-Kabupaten Semarang
masih terpaku pada RPP lama tetapi ada beberapa guru yang sudah menggunakan RPP baru. Perbedaannya terdapat pada kegiatan intinya
yang melakukan eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, kemudian diikuti
dengan tatap muka, penugasan terstruktur, kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Eksplorasi merupakan usaha memperoleh atau mencari informasi baru. Yang perlu diperhatikan dalam eksplorasi adalah
memperkenalkan materi baru, mengaitkan materi baru dengan materi sebelumnya yang sudah didapat oleh siswa, dan mencari metode baru
untuk meningkatkan penerimaan siswa akan materi baru tersebut. Elaborasi merupakan negoisasi dalam rangka mencapai pengetahuan
baru. Yang perlu diperhatikan dalam elaborasi adalah melibatkan siswa secara aktif dalam memahami dan menafsirkan materi baru serta
dalam memcahkan masalah, mengaitkan materi dengan peristiwa yang akan terjadi. Konfirmasi merupakan pemrosesan pengetahuan menjadi
nilai, sikap dan perilaku. Yang perlu diperhatikan dalam konfirmasi adalah mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, membangun sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari, mencari cara yang paling tepat agar
terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa. Pada analisis RPP ditemukan beberapa kekurangan guru dalam
menyusun RPP. Kekurangan tersebut terletak pada alokasi waktu, sumber belajar, dan penilaian. Alokasi waktu tidak dicantumkan secara
lengkap berapa kali pertemuan atau lama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sumber belajar tidak disebutkan secara lengkap hanya
tertulis buku teks ekonomi dengan menyebutkan judul buku dan
penerbit saja. Penilaian tidak dituliskan secara lengkap seperti contoh soal, kunci jawaban, metode penskoran dan teknik penilaian.
Lampiran 3
4.2.2. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran