Tugas Pokok Guru dalam Pembelajaran

sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan isi proses pembelajaran tersebut.

2.2.2. Tugas Pokok Guru dalam Pembelajaran

Guru berhadapan dengan siswa adalah pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru harus memiliki kinerja yang baik terutama pada saat proses belajar berlangsung. Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup sesuai bidangnya, pandai berkomulikasi mengasuh dan menjadi belajar yang baik bagi siswanya untuk tubuh dan berkembang menjadi dewasa. Menurut Rustopo dalam Sutrisno 1994:117-118 mengemukakan beberapa kompetensi guru yaitu menguasai bahan atau materi, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber belajar, menggunakan landasan kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah dan memahami prinsip-prinsip serta menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran. Dalam SK Mendikbud No. 025O1995 menyatakan bahwa standar prestasi kerja guru minimal yang wajib dilakukan dalam proses belajar mengajar atau bimbingan yaitu penyusunan program pembelajaran, pelaksanaan program pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, analisis evaluasi, pelaksanaan perbaikan dan pengayaan. Dalam UU No. 14 Tahun 2005 bab IV pasal 20 a tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Menurut Sukadi 2001:26 sebagai seorang profesional, guru memiliki lima tugas pokok yaitu merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, menindaklanjuti hasil pembelajaran, serta melakukan bimbingan dan konseling. Adapun penjelasan dari kelima tugas pokok tersebut yaitu: a. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran. Fungsi perencanaan pembelajaran ialah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya. Dalam praktik pengajaran di sekolah, terdapat beberapa bentuk persiapan pembelajaran, yaitu: 1. Analisis materi pelajaran 2. Program tahunan program semester 3. Silabus satuan pelajaran 4. Rencana pembelajaran 5. Program perbaikan dan pengayaan. Dalam membuat lima rencana tersebut biasanya guru dibantu oleh kepala sekolah juga rekannya yang biasanya dimusyawarahkan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP. Organisasi guru semacam ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. b. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran Setelah guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas ini di sekolah. Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi siswanya. Penjelasannya mudah dipahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai metodologi, dan seni pengendalian siswa. Seorang guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya. Tugas guru adalah mengoptimalkan bakat dan minat kemampuan para siswa. Guru juga disarankan menggunakan teknologi pembelajaran sehingga menarik bagi para siswa. c. Mengevaluasi Kegiatan Pembelajaran Langkah guru berikutnya adalah mengevaluasi hasil pembelajaran. Segala sesuatu yang terencana harus dievaluasi agar dapat diketahui apakah yang direncanakan sudah sesuai dengan realisasinya serta tujuan yang ingin dicapai dan apakah siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. Selain itu, guru juga dapat mengetahui apakah metode pengajaran telah tepat sasaran. Dalam melakukan kegiatan evaluasi, seorang guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu, guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang digunakan. Soal-soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa Sukadi, 2001:30. Subroto 1997:27 mengatakan bahwa guru harus mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi yang mencakup: 1. Melaksanakan tes 2. Mengelola hasil penilaian 3. Melaporkan hasil penilaian 4. Melaksanakan program remedial perbaikan pengajaran 5. Ketaatan guru pada disiplin tugas Menurut Cornners dalam Hasibuan 1985:39 mengidentifikasikan kinerja guru dapat dilihat dari tugas mengajar guru yang dibagi menjadi tiga tahap yaitu: 1. Tahap sebelum pengajaran preactive 2. Tahap pengajaran interactive 3. Tahap sesudah pengajaran post-active Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dapat dilihat dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya yaitu: 1. Merencanakan Pembelajaran Rencana pengajaran dapat dikatakan sebagai persiapan atau perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam suatu pertemuan. Rencana pengajaran dibuat berdasarkan Garis Besar Perencanaan Pengajaran yang ada dan dibuat dengan mengadakan koordinasi dengan para guru diklat sejenis agar sesuai dengan program serta diajukan kepada kepala sekolah setiap awal tahun pengajaran. Dalam perencanaan pembelajaran meliputi proses penyusunan mata pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode serta penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu. 2. Melaksanakan Proses Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Proses pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan dalam rencana pembelajaran. Kunci utama keberhasilan pembelajaran adalah pelaksanaannya, dimana guru dituntut untuk mempunyai kemampuan yang dapat membantu kelancaran proses pembelajaran. Dalam mengelola kegiatan meliputi penguasaan materi pembelajaran, menentukan metode yang bervariasi, cara mengarahkan dan memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan urutan logis teratur, alokasi waktu dalam menuntaskan mata pelajaran, pengelolaan kelaskegiatan belajar mengajar dan penggunaan sumber media pembelajaran. 3. Melaksanakan dan Mengevaluasi Hasil Pembelajaran Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Penilaian merupakan salah satu bagaian yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian dapat memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran sehubungan dengan kegiatan belajar yang telah dilakukan. Proses penilaian dapat dilakukan pada pelajaranapersepsi, saat memberi kesempatan siswa untuk bertanya atau memberi tanggapan pada siswa waktu pelajaran, mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui penguasaan materi dan pemberian tugas yang sesuai indikator hasil belajar selama pembelajaran. Penilaian tes dapat dilakukan secara lisan, tertulis atau perbuatan sedangkan penilaian bentuk non tes dapat menggunakan skala sikap, cek list, kuesioner, studi kasus dan portofolio.

2.3. Indikator Kinerja Guru dalam Pembelajaran