dari kegiatan pembelajaran. Penilaian dapat memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
sehubungan dengan kegiatan belajar yang telah dilakukan. Proses penilaian dapat dilakukan pada pelajaranapersepsi, saat memberi
kesempatan siswa untuk bertanya atau memberi tanggapan pada siswa waktu pelajaran, mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk
mengetahui penguasaan materi dan pemberian tugas yang sesuai indikator hasil belajar selama pembelajaran. Penilaian tes dapat
dilakukan secara lisan, tertulis atau perbuatan sedangkan penilaian bentuk non tes dapat menggunakan skala sikap, cek list, kuesioner,
studi kasus dan portofolio.
2.3. Indikator Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Menurut Usman 2008:10-19 ada beberapa indikator yang dapat dilihat peran guru dalam meningkatkan kemampuan dalam proses belajar-
mengajar. Indikator kinerja tersebut adalah: 1. Kemampuan merencanakan belajar mengajar meliputi:
a. Menguasai garis-garis besar penyelenggaraan pendidikan. b. Menyesuaikan analisa materi pelajaran
c. Menyusun program semester d. Menyusun program atau pembelajaran
2. Kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar meliputi: a. Tahap pra intruksional
b. Tahap intruksional
c. Tahap evaluasi dan tidak lanjut 3. Kemampuan mengevaluasi meliputi:
a. Evaluasi normatif b. Evaluasi formatif
c. Laporan hasil evaluasi d. Pelakanaan program perbaikan dan pengayaan.
Jadi, kinerja guru yang terdapat di atas merupakan indikator positif dari kinerja guru. Sedangkan kinerja guru yang bersifat negatif meliputi,
guru belum menguasai penyusunan program semester, guru belum melaksanakan pra intruksional, dan guru tidak memperhatikan evaluasi yang
bersifat normatif. Dari berbagai uraian teori tentang kinerja guru, maka yang dimaksud
dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan
guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja. Kinerja guru dalam penelitian ini dapat diukur berdasarkan 3 indikator, yaitu kinerja
guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, serta kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran.
2.4. Kerangka Berfikir
Guru adalah unsur utama dalam suatu proses pendidikan. Guru berada dalam front terdepan pendidikan yang berhadapan langsung dengan
peserta didik melalui proses interaksi intruksional sebagai wahana terjadinya proses pembelajaran siswa dengan nuansa pendidikan. Dalam proses
pembelajaran tersebut, peserta didik akan memperoleh banyak ilmu pengetahuan, pengalaman belajar, dan hubungan sosial dengan sesama.
Untuk mencapai tujuan pendidikan yakni memperoleh perubahan baik dari segi kognitif, efektif maupun psikomotorik siswa dalam berprilaku menuju
yang lebih baik. Untuk menjalankan tugasnya dengan baik, guru memerlukan kinerja yang tinggi demi tercapainya tujuan pendidikan. Tinggi
rendahnya kinerja seseorang bisa dipengaruhi oleh diri-sendiri dan dari orang lain atau lingkngan luar. Sehingga untuk mewujudkan pembelajaran
yang berhasil diperlukan kinerja guru yang baik. Dengan demikian, hasil kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran, dan kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran terletak pada kinerja serta prestasi kerja guru-guru yang berada dalam suatu
sekolah. Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran meliputi a
merumuskan tujuan pembelajaran, b menyiapkan bahan pelajaran dan sumber belajar, c menyiapkan media pembelajaran, d merencanakan
skenario kegiatan pembelajaran, e merencanakan penilaian hasil belajar. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran meliputi a membuka
pembelajaran, b melaksanakan kegiatan pembelajaran, c metode yang digunakan dalam penyampaian materi, d pemanfaatan sumber atau media,
e keaktifan siswa dalam pembelajaran. Kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran meliputi a melaksanakan evaluasi hasil belajar, b
melaksanakan remedial atau pengayaan.
Jadi, dengan adanya kinerja guru dalam pembelajaran maka hasil yang menentukan dari suatu proses pendidikan adalah pendidik itu sendiri.
Hal ini merupakan kinerja guru paling berkualitas setumpuk tugas serta tanggung jawab yang diemban guru harus mampu menunjukkan bahwa guru
mampu menghasilkan kinerja yang baik demi terciptanya pendidikan yang bermutu.
Gb. 1 Kerangka Berfikir Kinerja Guru
Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
Kinerja Guru Ekonomi dalam Pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Dasar Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, metode kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau
organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan Moleong, 2007:4.
Menurut Denzin dan Lincoln dalam Hariwijaya 2007:71 penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi, bahkan sangat
terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini
yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data bukan kuantitas data.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah objek penelitian dimana kegiatan penelitian dilakukan. Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk
mempermudah atau memperjelas lokasi yang menjadi sasaran dalam
41