Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten dari 29 kabupaten dan enam kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Semarang terletak pada posisi 110 14 54,74 - 110 39 3 bujur timur dan 7 3’ 57” – 7 30’0” lintang selatan. Secara administratif Kabupaten Semarang terbagi menjadi 19 kecamatan, 27 kelurahan dan 208 desa. Luas keseluruhan wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,674 Ha atau sekitar 2,92 dari luas Provinsi Jawa Tengah. Batas-batas Kabupaten Semarang adalah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kendal. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Pelaksanaan program pembangunan pendidikan di Kabupaten Semarang telah menunjukkan peningkatan, terlihat dari makin berkembangnya suasana belajar mengajar di berbagai jenis dan jenjang pendidikan seperti SMA. Terdapat 25 SMA di Kabupaten Semarang diantaranya terdapat 11 SMA Negeri yang menjadi tempat penelitian. Berikut daftar SMA Negeri di Kabupaten Semarang: 50 No Nama Sekolah Alamat 1. SMA N 1 Ambarawa Jl. Yos Sudarso 46 Ambarawa 2. SMA N 1 Bergas Jl. Soekarno Hatta Kec. Bergas Kab. Semarang 3. SMA N 1 Bringin Jl. Wibisono II03, Bringin, Kab. Semarang 4. SMA N 1 Getasan Jl. Raya Kopeng Km 08 Getasan 5. SMA N 1 Pabelan Desa Semowo Kecamatan Pabelan 6. SMA N 1 Suruh Jl. Jatirejo No. 17 Suruh 7. SMA N 1 Susukan Desa Timpik Kec. Susukan 8. SMA N 1 Tengaran Kembangsari Karangduren Tengaran 9. SMA N 1 Tuntang Jl. Tuntang Bringin Km 1 Delik 10. SMA N 1 Ungaran Jl. Diponegoro No. 42 Ungaran 11. SMA N 2 Ungaran Jl. Diponegoro no. 277 Ungaran Data dari website: data.pdkjateng.go.id 4.1.2. Hasil Data a. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran merupakan fungsi awal aktivitas manajemen pembelajaran dalam tujuan secara aktif dan efisien. Perencanaan pembelajaran juga dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi, penggunaan media, penggunaan metode, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan. Dalam perencanaan, guru harus mempersiapkan pembelajaran. Ini sangat penting karena persiapan merupakan modal awal dalam pembelajaran agar pembelajaran yang akan dilaksanakan tidak akan melenceng dari tujuan yang akan dicapai wawancara GC. Selain itu, mempersiapkan pembelajaran termasuk salah satu tugas pokok guru selain melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran dan mengadakan pengayaan wawancara GF. Jadi, persiapan pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting sebelum melaksanakan pembelajaran. Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Persiapan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru SMA Negeri di Kabupaten Semarang adalah membuat perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat seperti silabus, RPP, prota, promes, KKM, kalander akademik, minggu efektif dan lain-lain. Menurut Yulaelawati, silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar Majid, 2005:39. Silabus yang digunakan oleh guru yaitu silabus dari Dinas Pendidikan kemudian dikembangkan dalam MGMP sekolah atau mengadakan workshop yang disesuaikan dengan kondisi sekolah serta kondisi siswa wawancara GB. Dalam pengembangan silabus yang pertama dilakukan adalah tatap muka yaitu proses belajar mengajar, kemudian ada penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak tersrtuktur. Penugasan terstruktur adalah penugasan untuk siswa tetapi masih didampingi oleh guru misalnya mengerjakan LKS sedangkan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah penugasan untuk siswa yang tidak didampingi oleh guru misalnya penugasan untuk melakukan observasi wawancara GA. Setelah silabus, tugas guru yang paling utama adalah membuat RPP. RPP merupakan rencana mengajar yang terealisasikan dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan pada tahapan penentuan pengalaman belajar Majid, 2005:90. RPP dibuat di awal tahun atau di awal semester bersamaan dengan perangkat pembelajaran yang lain. Dalam pengembangan RPP, yang pertama dipersiapkan berupa materi yang akan diajarkan, media atau alat pembelajaran, metode yang digunakan, alat evaluasi jika materi sudah disampaikan dan sumber- sumber pembelajaran wawancara GB. Kegiatan intinya melakukan eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, kemudian diikuti dengan tatap muka, penugasan terstruktur, kegiatan mandiri tidak terstruktur wawancara GA. Dalam RPP terdapat sumber pembelajaran. Sumber belajar dapat diartikan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkan sebagai sumber belajar. Sumber yang digunakan dalam pengembangan materi tidak hanya dari buku-buku saja tetapi dari internet, majalah, koran dan media yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru di SMA Negeri Kabupaten Semarang sebelum memulai suatu pembelajaran telah mempersiapkan materi terlebih dahulu dengan menyusun silabus, RPP dan perangkat pembelajaran lainnya. Juga guru menyiapkan materi tidak dari satu sumber belajar saja tetapi dari sumber lain yang relevan dengan mata pelajaran ekonomi. b. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran dimulai dengan melakukan apersepsi kemudian mereview pelajaran yang lalu, setelah itu masuk ke materi dan pada akhir pelajaran ada pemberian tugas wawancara GE. Prosedur standar dalam membuka pelajaran yaitu apersepsi seperti mengucapkan salam, mengabsen, mengingatkan materi sebelumnya dengan tanya jawab lalu masuk ke dalam materi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu wawancara GH. Untuk pengembangan materi, guru tidak hanya membaca buku dari 1 buku pegangan saja tetapi juga buku-buku lain yang relevan karena untuk menambah wawasan. Selain itu, dengan membaca buku ekonomi lain, guru dapat memberikan materi secara lebih lengkap wawancara GK. Selain dari buku, guru juga sering mengaitkan materi dengan peristiwa yang sedang terjadi karena memberikan contoh materi secara nyata dan siswa dapat mengerti perkembangan ekonomi yang sedang terjadi. Peristiwa yang dikaitkan sesuai dengan pendekatan kontekstual dan materi yang akan diajarkan wawancara GA. Terkadang jika ada yang berhubungan dengan materi jadi siswa mendiskusikan peristiwa tersebut baru dipresentasikan tapi jika waktu kurang tugas dikumpulkan wawancara GF. Jika sedang membahas materi, guru terkadang memberi tugas dan meminta siswa untuk mencari di surat kabar seperti koran atau di internet kemudian meminta siswa untuk berdiskusi wawancara SA dan SD. Dalam pembelajaran, metode merupakan hal yang sangat penting karena metode merupakan cara untuk menyampaikan informasi atau materi kepada siswa. Tanpa metode yang baik maka pembelajaran akan kurang berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan materi dan juga karakteristik peserta didik. Metode yang digunakan oleh guru tidak hanya ceramah konvensional tetapi juga menggunakan ceramah bervariasi yang memvariasikan metode ceramah dengan metode lain seperti tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Metode ceramah digunakan untuk penyampaian materi. Metode tanya jawab digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Metode diskusi digunakan untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran karena setelah diskusi siswa akan diminta maju untuk presentasi. Penugasan merupakan aktivitas setiap individu untuk memotivasi belajar siswa wawancara GJ. Hal ini dipertegas oleh siswa, kalau guru tidak hanya menggunakan ceramah saja tetapi juga menggunakan metode lain seperti diskusi wawancara SA dan SE. Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Media yang digunakan dan sudah tersedia di sekolah adalah papan tulis whiteboard, LCD dan OHP. Guru lebih sering menggunakan media papan tulis whiteboard, kalau menggunakan LCD harus ke laboratorium dan bergantian dengan kelas lain wawancara SB dan SC.Terkadang penggunakan media tergantung pada materi yang akan disampaikan misalnya saat guru menerangkan mengenai uang, maka media yang digunakan adalah uang dari uang yang lama hingga uang yang baru atau jika tidak ada, bisa diganti dengan menggunakan gambar-gambar uang wawancara GJ. Sarana yang ada di sekolah yang sering digunakan oleh siswa dan guru yaitu perpustakaan dan internet. Sarana lain seperti LCD atau OHP belum maksimal karena penggunaannya dilakukan secara bergilir atau bergantian dengan mata pelajaran lain. Selain jumlah yang terbatas, LCD atau OHP terdapat di laboratorium sehingga jika akan menggunakannya harus memindahkan siswa di laboratorium atau LCD atau OHP dibawa ke kelas. Kendalanya terletak di waktu yang dibutuhkan. Jadi, guru hanya menggunakan sesekali agar siswa tidak jenuh berada di kelas. c. Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan. Evaluasi adalah salah satu bagian dari kegiatan pembelajaran. Evaluasi sangat penting artinya dalam sebuah pembelajaran. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tujuan program yang telah direncanakan tercapai. Penilaian mata pelajaran ekonomi ada 2 jenis yaitu kognitif dan afektif. Penilaian kognitif terdiri dari ulangan harian, tugas mandiri, tugas terstruktur, ulangan tengah semester. Metode yang digunakan dalam penilaian kognitif adalah soal obyektif dan essay. Sedangkan penilaian afektif dilihat dari sikap siswa dalam mengikuti pelajaran, saat siswa sedang diskusi atau sedang dilakukan tanya jawab wawancara GC. Evaluasi dilakukan apabila kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran telah tercapai. Selain itu juga melihat dari kesiapan siswa dalam melaksanakan evaluasi dan pemahaman siswa terhadap materi terkait wawancara GJ. Yang diperhatikan dalam pelaksanaan evaluasi adalah total skor yang diperoleh siswa, kejujuran siswa dalam menjawab, ketepatan waktu dalam mengumpulkan, kerapian dalam mengerjakan wawancara GA. Program tindak lanjut dilaksanakan karena ada murid yang belum menguasai materi pelajaran dengan baik yang tercermin dalam nilai atau hasil belajar yang lebih rendah. Program tindak lanjut yang sering digunakan ada dua yaitu perbaikan dan pengayaan. Program perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang murid yang mengalami kesulitan belajar. Program pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan kepada siswa yang sangat cepat dalam belajar. Remidi dan pengayaan diberikan setelah siswa memperoleh nilai atau hasil evaluasi. Yang mengikuti remidi adalah peserta didik yang tidak mencapai batas KKM. Sedangkan yang mengikuti pengayaan adalah peserta didik yang telah mencapai batas KKM. KKM di setiap kelas dan sekolah berbeda-beda sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Remidi dilaksanakan di luar jam efektif yaitu saat pulang sekolah sehingga tidak menganggu pelajaran. Remidi dilakukan dengan mengadakan ujian ulang. Pengayaan dilakukan dengan pemberian tugas atau memperdalam materi dengan membaca.

4.2. Pembahasan