c Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran d Guru harus menguasai kelas
e Guru harus melakukan evaluasi secara benar. 6 Partisipasi guru di sekolah dalam bidang administrasi
Dalam bidang administrasi ini para guru memiliki kesempatan yang banyak untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sekolah
antara lain Purwanto, 2003:144: a Mengembangkan filsafat pendidikan
b Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum c Merencanakan program supervisi
d Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa baik dan buruknya guru dalam
proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah supervisor dalam melaksanakan pengawasan atau supervisi
terhadap kemampuan kinerja guru.
2.1.5. Kriteria Kinerja Guru
Keberhasilan guru seseorang bisa dilihat apabila kriteria-kriteria
yang ada telah mencapai secara keseluruhan. Jika kriteria telah tercapai berarti pekerjaan seseorang telah dianggap memiliki kualitas kerja yang
baik. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam pengertian kinerja bahwa kinerja guru adalah hasil kerja yang terlihat dari serangkaian
kemampuan yang dimiliki oleh seorang yang berprofesi guru.
Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal 10 ayat 1 kompetensi guru meliputi: kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.
a. Kompetensi Pedagogik Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. Menurut Trianto dan Titik
2007:71 kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik,
perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki. Merencanakan
program belajar
mengajar merupakan
proyeksi guru mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung, yang mencakup merumuskan tujuan,
menguraikan deskripsi satuan bahasan, merancang kegiatan belajar mengajar, memilih berbagai media dan sumber belajar, dan
merencanakan penilaian penguasaan tujuan. Kompetensi paedagogik ini berkaitan pada saat guru
mengadakan proses belajar mengajar di kelas. Mulai dari membuat skenario pembelajaran, memilih metode, media, juga alat evaluasi
bagi anak didiknya. Karena bagaimanapun dalam proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh
peranan guru. Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga
pembelajaran tidak berjalan sia-sia. Jadi kompetensi pedagogik ini berkaitan dengan kemampuan
guru dalam proses belajar mengajar yakni pesiapan mengajar yang mencakup merancang dan melaksanakan skenario pembelajaran,
memilih metode, media, serta alat evaluasi bagi anak didik agar tervapai tujuan pendidikan baik pada ranah kognitif, efektif, maupun
psikomotorik siswa. b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kepribadian yang harus melekat kepada pendidik yang merupakan pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif, beribawa, berakhlak mulia serta dapat dijadikan teladan bagi peserta didik Buku Pedoman PPL UNNES, 2009:46-
47. Ada kalanya guru harus berempati pada siswanya dan ada
kalanya guru harus bersikap kritis. Berempati maksudnya guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus melindungi
dan melayani siswanya tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya berbuat salah.
Menurut Usman 2003,16 kemampuan kepribadian guru meliputi hal-hal berikut:
1 Mengembangkan kepribadian 2 Berinteraksi dan berkomunikasi
3 Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan 4 Melaksanakan administrasi sekolah
5 Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran. c. Kompetensi Profesional
Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan
materi pelajaran secara luas dan mendalam”. Hal tersebut dipertegas oleh Hamzah 2008:18 bahwa pengertian dari kompetensi seorang
guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugasnya dengan berhasil.
Arikunto 1993:239 mengemukakan kompetensi profesional mengharuskan guru memiliki pengetahuan yang luas dan dalam
tentang subject matter bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi yaitu menguasai konsep teoretik, maupun
memilih metode yang tepat dan mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar.
Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Profesi adalah pekerjaan
yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip
yang dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 sebagai berikut:
1 Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme 2 Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia 3 Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas 4 Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas 5 Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6 Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
7 Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan sepanjang hayat
8 Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan
9 Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru. d. Kompentensi Sosial
Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 kompetensi
sosial adalah “kemampuan
guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan
peserta didik, sesama guru, orangtua wali peserta didik, dan masyarakat sekitar”. Kompetensi sosial adalah kemampuan
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, orang tuawali serta masyarakat sekitar Buku
Pedoman PPL UNNES, 2009:46-47. Kompetensi sosisal seorang guru merupakan modal dasar
guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan. Hadi 2007:1-2 berpendapat kompetensi ini berhubungan dengan
kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial yang meliputi:
1 Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional.
2 Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan.
3 Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok.
2.2. Pembelajaran 2.2.1. Pengertian Pembelajaran