6. Sering terjadi dilemma antara tujuan utama pendidikan yakni menjadikan manusia sebagai manusia yang baik dengan misi
instrumental yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau mencapai sesuatu
Pada Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 7 1 ayat a, b, c, dan d dinyatakan bahwa profesi guru
merupakan bidang pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip: a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia
c. Memiliki klasifikasi akademik dan latar belakang sesuai dengan bidang tugas
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
2.1.3. Kinerja Guru
Istilah kinerja guru berasal dari kata job performanceactual
permance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Jadi menurut bahasa, kinerja bisa diartikan sebagai prestasi
yang nampak sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang. Keberhasilan kinerja juga ditentukan dengan pekerjaan serta kemampuan
seseorang pada bidang tersebut. Keberhasilan kerja juga berkaitan dengan kepuasan kerja seseorang Mangkunegara, 2000:67.
Panji 1998:10 mengatakan bahwa kinerja guru adalah perilaku yang berhubungan dengan kerja guru. Kerja merupakan kebutuhan
seseorang, kebutuhan tersebut bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan sering tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja
karena ada sesuatu yang dicapainya dan orang tersebut berharap dengan melaksanakan pekerjaannya akan membawa pada keadaan yang lebih
baik dan memuaskan. Kinerja guru adalah suatu hasil atau taraf kesuksesan yang
dicapai oleh guru dalam bidang pekerjaannya, menurut etika tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan dievaluasi oleh orang-
orang tertentu Efendi, 1997:19. Dalam bidang pendidikan, kinerja guru selalu menjadi perhatian
karena guru merupakan faktor penentu dalam meningkatkan prestasi belajar dan berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Karakteristik guru efektif dapat dilihat dari kinerjanya bukan hanya dari hasil belajar siswa yang diharapkan, melainkan oleh proses pembelajaran
yang optimal Suparlan, 2005:88. Prestasi bukan berarti banyaknya kejuaraan yang diperoleh guru
tetapi mengembangkan seluruh kompetensi yang dimilikinya dan juga
suatu keberhasilan yang salah satunya terlihat pada proses belajar
mengajar. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus menciptakan situasi yang ada di lingkungan sekolah sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Menurut Davies 1997:35-36 mengatakan bahwa seorang
mempunyai empat fungsi umum yang merupakan ciri pekerja seorang
guru, yaitu: a. Merencanakan yaitu pekerjaan seorang guru menyusun tujuan
belajar. b. Mengorgasisasikan yaitu pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan
menghubungkan sumber-sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang paling efektif, efesien, dan
ekonomis. c. Memimpin yaitu pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan,
mendorong, dan menstimulasikan murid-muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan tujuan belajar.
d. Mengawasi yaitu pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas telah
berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jadi, kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah
kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik anak didik dalam rangka pembinaan peserta
didik untuk tercapainya institusi pendidikan.
2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru