Desain Proses DESAIN SISTEM

menggunakan data target hasil dan harga jual gabah. Selisih dari pendapatan dan pengeluaran merupakan keuntungan bersih yang akan diterima oleh petani. Data-data tersebut dalam program disimpan sebagai variabel bibit, semai, olah, tanam, pestisida, irigasi, kering, lain, dan gabah.

j. Penambahan Jenis Pupuk

Apabila dalam sistem pakar ini akan ditambahkan masukan baru berupa alternatif jenis pupuk, misalnya ZA sebagai pengganti urea, maka ada beberapa informasi yang harus didapatkan. Informasi tersebut adalah berapa banyak kandungan N dalam ZA, jumlah N yang diserap oleh tanaman padi untuk menghasilkan satu ton gabah, efisiensi penyerapan N yang terkandung dalam ZA pada kondisi tekstur tanah liat, sedang, dan berpasir, serta harga pupuk ZA.

3. Desain Proses

Desain proses melibatkan aktivitas inferensi pengetahuan, yaitu kemampuan sistem pakar untuk menalar permasalahan dan menemukan solusi yang sesuai dengan membangun program komputer yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan pengguna. Desain proses juga membahas mengenai tahapan-tahapan yang dilalui dalam penggunaan sistem pakar ini. Pada form1 buka.frm pengguna hanya diberikan pilihan untuk menekan tombol Mulai untuk memulai menggunakan sistem pakar. Tombol ini menggunakan command button dengan listing program sebagai berikut : Private Sub Command1_Click Form2.Show Unload Me End Sub. Perintah program tersebut akan mengantarkan pengguna untuk memasuki form2 potensi.frm. Memasuki form2 potensi.frm pengguna harus meng-input parameter varietas, irigasi, dan kondisi lahan. Command button yang berada dalam posisi aktif dapat diklik adalah Proses, sedangkan Lanjut akan aktif setelah tombol Proses ditekan. Selain itu, terdapat tiga tombol Keterangan yang masing-masing berfungsi untuk memanggil frame-frame keterangan frm_var, frm_irig, dan frm_lahan. Pada saat form load frame- frame tersebut tidak ditampilkan. Listing program pada saat form2 load adalah sebagai berikut : Private Sub Form_Load Command3.Enabled = False optirigasi0.Value = True optsubur0.Value = True frm_var.Visible = False frm_irig.Visible = False frm_lahan.Visible = False With Combo1 .AddItem Varietas Lokal .AddItem Varietas Unggul Baru .AddItem Varietas Hibrida End With Combo1.ListIndex = 0 End Sub Kode Command3.Enabled = False membuat tombol Lanjut tidak aktif sebelum tombol Proses ditekan. Optirigasi0.Value = True dan optsubur0.Value = True untuk membuat default pada pilihan irigasi dan kondisi lahan, yaitu irigasi teknis dan subur. frm_var.Visible = False, frm_irig.Visible = False, frm_lahan.Visible = False menjadikan frame- frame keterangan tidak ditampilkan sebelum tombol Keterangan ditekan. Sedangkan With Combo1…End With untuk menampilkan pilihan pada varietas. Combo1.ListIndex = 0 untuk memberikan default pada pilihan varietas, yaitu varietas lokal. Pada tiap form, kecuali form1 dan form2, terdapat tombol Kembali yang berfungsi untuk menampilkan form sebelumnya. Misalnya pada form3, apabila tombol Kembali ditekan maka akan ditampilkan form2 beserta hasil perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. Memasuki form3 takaran.frm pengguna diharuskan untuk memasukkan target hasil yang ingin dicapai. Target hasil ini tidak boleh melebihi potensi aktual yang didapatkan dari perhitungan pada form2. Apabila pengguna memasukkan nilai melebihi potensi aktual, maka akan muncul kotak pesan yang menginformasikan ‘Nilai Terlalu Tinggi’. Listing program untuk menampilkan kotak pesan tersebut adalah sebagai berikut : If ValText1 potensi Then MsgBox Nilai terlalu tinggi Text1.SetFocus Text1 = End If Text1.SetFocus, Text1 = “” akan menjadikan nilai target kosong kembali sehingga pengguna harus memasukkan nilai target hasil yang benar. Setelah input diberi nilai, pengguna harus menekan tombol Proses untuk menghitung takaran pupuk yang sesuai. Takaran pupuk ditampilkan dalam frame-frame yang dimunculkan sesuai dengan satuan yang digunakan. Untuk satuan ton GKGha, maka yang akan dimunculkan adalah frame rekomendasi untuk satuan ton GKGha frame2. Apabila pengguna memilih satuan ton GKPha, maka setelah tombol Proses ditekan akan muncul frame rekomendasi untuk satuan ton GKPha frame5. Grafik takaran pupuk tunggal dapat ditampilkan dengan menekan tombol Lihat Grafik. Grafik yang ditampilkan juga disesuaikan dengan satuan yang digunakan. Grafik ini dibuat menggunakan Microsoft Chart Control 6.0 OLEDB. Listing program untuk membuat grafik adalah sebagai berikut grafik untuk satuan ton GKGha: Dim X2, 1 As Variant X0, 1 = ValText12 X1, 1 = ValText2 X2, 1 = ValText3 With grafiktakar .ChartData = X .chartType = VtChChartType2dBar .RowCount = 3 .Row = 1 .RowLabel = Urea .Row = 2 .RowLabel = SP36 .Row = 3 .RowLabel = KCl End With Pada form4 biaya pupuk.frm, pengguna harus memasukkan harga-harga pupuk tunggal dan majemuk 15-15-15 untuk menghitung biaya penggunaan pupuk. Setelah biaya penggunaan pupuk tunggal dan majemuk dihitung, pengguna akan diberikan rekomendasi pupuk yang sebaiknya digunakan, yaitu pupuk yang biaya penggunaannya lebih rendah. Listing program untuk menentukan pupuk yang sebaiknya digunakan adalah sebagai berikut : If Text2 Text3 Then pupukt = Text2 ElseIf Text2 Text3 Then pupukt = Text3 Else pupukt = Text2 End If If ValText2 ValText3 Then Label6.Caption = MAJEMUK ElseIf ValText2 ValText3 Then Label6.Caption = TUNGGAL Else Label6.Caption = MAJEMUKTUNGGAL End If Text2 adalah biaya penggunaan pupuk tunggal, sedangkan Text3 adalah biaya penggunaan pupuk majemuk. Pada form5 usahatani.frm, pengguna harus memasukkan biaya- biaya yang diperlukan untuk menghitung biaya usahatani. Setelah semua biaya dimasukkan, pengguna dapat melihat grafik hubungan biaya dan keuntungan dengan target hasil. Grafik ini dapat ditampilkan dengan menekan tombol Lihat Grafik. Tombol Lihat Grafik pada saat form5 ditampilkan, dalam keadaan tidak aktif. Tombol ini akan aktif setelah tombol Proses ditekan.

C. IMPLEMENTASI SISTEM

Implementasi sistem dilakukan dalam dua tahapan, yaitu tes sistem pakar dan ujicoba implementasi di lapangan.

1. Tes Sistem Pakar

Pada tahapan tes ini dicoba beberapa kasus menggunakan sistem pakar, kemudian membandingkan hasilnya dengan meminta pakar asli untuk menilai kasus yang sama. Jawaban pakar asli diwakilkan oleh SIPAKPUDI yang dibuat oleh Dr. Ir. Abdul Karim Makarim yang merupakan pakar pemupukan tanaman pangan. Perbandingan tersebut disajikan pada Tabel 6 dan Tabel 7. Karena SIPAPUKDI menggunakan satuan ton GKGha, maka satuan yang digunakan dalam perhitungan pada sistem pakar dipilih ton GKGha.