SISTEM PAKAR PEMUPUKAN PADI SIPAPUKDI

Perbedaan sistem pakar dengan sistem konvensional dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perbedaan sistem konvensional dan sistem pakar Kusumadewi, 2003 Sistem konvensional Sistem pakar Informasi dan pemrosesannya biasanya jadi satu dengan program. Basis pengetahuan merupakan bagian terpisah dari mekanisme inferensi. Biasanya tidak bisa menjelaskan mengapa suatu input data itu dibutuhkan, atau bagaimana output itu diperoleh. Penjelasan adalah bagian terpenting dari sistem pakar. Pengubahan program cukup sulit dan membosankan. Pengubahan aturan dapat dilakukan dengan mudah. Sistem hanya akan beroperasi jika system tersebut sudah lengkap. Sistem dapat beroperasi hanya dengan beberapa aturan. Eksekusi dilakukan langkah demi langkah. Eksekusi dilakukan pada keseluruhan basis pengetahuan. Menggunakan data Menggunakan pengetahuan. Tujuan utamanya adalah efisiensi. Tujuan utamanya adalah efektivitas.

E. SISTEM PAKAR PEMUPUKAN PADI SIPAPUKDI

Sistem pakar pemupukan berimbang disusun berdasarkan data hasil percobaan sejak tahun 1990 hingga sekarang menggunakan prinsip-prinsip pemupukan berimbang. Sistem pakar ini dibuat oleh Dr. Ir. Abdul Karim Makarim, M.Sc yang aktif di beberapa posisi, yaitu peneliti pada Kelompok Ekofisiologi, Outreach Balai Penelitian Tanaman Padi di Muara, Bogor sejak 1996 sebagai tugas utama, diperbantukan pada Kelompok Peneliti Analisis Kebijakan Teknologi Pertanian, Puslitbang Tanaman Pangan sejak tahun 1998, dan sebagai Penanggung jawab Komponen 3: Inovasi Teknologi pada proyek PFI3P Badan Litbang Pertanian sejak tahun 2003, tahun 2000-2001 sebagai Project Scientist di IRRI, Filipina di bidang training Integrated Crop and Resource Management ICM. Sebagai Koordinator Program Penelitian Lahan-lahan Bermasalah di Puslitbangtan 1988-1989, Ketua Kelti Ekofisiologi, Balittan Bogor 1986-1988 dan Kelti Analisis Sistem Tanaman- lingkungan AST, Balitbio 1989, anggota Tim Teknis pada proyek SWAMPS II 1986-1990 dan NTASP 1986-1987, sebagai Anggota Tim Asistensi BPTP, Badan Litbang Pertanian 1999-2000. Perangkat lunak sistem pakar ini dibuat dengan program Microsoft Excel. Target hasil yang dimaksud dalam sistem pakar ini adalah hasil yang ingin dicapai pengguna, namun dengan mempertimbangkan potensi hasil tanaman, tingkat pengelolaan yang akan diterapkan, dan kondisi tanah dan iklim setempat. Target hasil yang diinginkan tentunya tidak boleh melebihi potensi hasil tanaman. Status hara N, P, K dapat ditentukan melalui analisis tanah, petak omisi, atau perbandingan antara hasil tanaman di sekitarnya antara yang dipupuk tanpa satu macam hara NP, PK, dan NK dan yang dipupuk NPK lengkap. Tekstur tanah dapat diindera secara kualitatif, yaitu apakah berpasir, liatnya tinggi atau sedang. Dengan input ketiga faktor itu, sistem pakar akan menyajikan takaran pupuk berimbang untuk pupuk tunggal dan grafiknya. Takaran untuk pupuk majemuk 15-15-15 sebagai alternatif juga disajikan beserta takaran tambahan dari pupuk tunggal Makarim, 2005. Tampilan SIPAPUKDI dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Tampilan SIPAPUKDI Sistem Pakar Pemupukan Padi

F. DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM SYSTEM DEVELOPMENT