4. Tanpa pupuk, tanaman mendapatkan hara dari tanah, yang jumlahnya bergantung pada ketersediaan hara itu dalam tanah, serta kemampuan
tanaman untuk menyerapnya. 5. Selisih antara hara yang dibutuhkan tanaman butir 2 dan 3 dan hara yang
dapat diserap tanaman dari tanah butir 4, perlu dipenuhi melalui pemberian pupuk.
6. Sebagian hara dari pupuk hilang karena tercuci, terfiksasi, atau tidak terjangkau akar. Oleh karena itu jumlah pupuk yang diberikan butir 5
perlu dikali faktor efisiensi. Kondisi tanah dan bentuk pupuk sering menentukan besarnya kehilangan itu faktor efisiensi. Jadi pupuk yang
diberikan perlu lebih banyak daripada sekedar memenuhi selisih yang diuraikan dalam butir 5.
7. Jumlah pupuk N, P, K, dsb yang diberikan dengan cara yang diuraikan dalam butir 6, merupakan pemupukan berimbang.
D. SISTEM PAKAR
Secara umum, sistem pakar expert system adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya
hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat
berpengalaman Kusumadewi, 2003. Menurut Turban 1993, sistem pakar adalah sistem yang mengakuisisi
dan mendayagunakan kepakaran manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya membutuhkan keahlian manusia. Sistem yang didesain
tersebut harus mencontoh dengan baik proses penalaran ahli yang digunakan dalam memecahkan masalah yang spesifik.
Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan development environment dan lingkungan konsultasi
consultation environment. Lingkungan pengembangan digunakan sebagai
pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang
bukan ahli untuk berkonsultasi Kusumadewi, 2003. Konsep dasar sistem pakar menurut Turban 1993 adalah :
1. Keahlian
Keahlian adalah pengetahuan yang ekstensif, gugus spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Tipe-tipe pengetahuan
di bawah ini adalah contoh-contoh yang termasuk dalam keahlian: a.
fakta tentang area masalah b.
teori tentang area masalah c.
strategi-strategi global untuk memecahkan tipe-tipe masalah d.
meta-pengetahuan pengetahuan tentang pengetahuan Tipe-tipe pengetahuan ini memungkinkan ahli pakar untuk
membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat daripada non pakar dalam memecahkan masalah yang kompleks.
2. Pakar
Pakar dapat mengambil masalah serta penyelesaiannya dalam beberapa cara dan mengubahnya ke bentuk yang memberikan solusi yang
cepat dan efektif. Kemampuan pemecahan masalah adalah penting, tetapi itu saja tidak cukup. Pakar harus mampu menjelaskan hasilnya, belajar
hal-hal baru tentang domain, restrukturisasi pengetahuan kapanpun dibutuhkan, pemecahan rule-rule kapanpun diperlukan, dan menentukan
kapan keahlian mereka relevan. Semua aktivitas ini harus dilakukan secara efisien cepat dan rendah biaya dan efektif dengan hasil yang tinggi.
Mencontoh seorang ahli atau pakar manusia adalah penting untuk membangun sebuah komputer yang menunjukkan semua karakteristik ini.
3. Transfer Keahlian
Sasaran dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke komputer dan kepada manusia lain non pakar. Proses
ini melibatkan empat aktivitas:
a. akuisisi pengetahuan, yaitu mengumpulkan semua informasi dan
pengetahuan yang dibutuhkan dalam sistem pakar. Sumber pengetahuan meliputi para ahli atau pakar, buku-buku, dan lain-lain.
b. representasi pengetahuan, yaitu memindahkan pengetahuan tersebut ke
program komputer untuk membentuk atau memperluas basis pengetahuan. Basis pengetahuan berisi kumpulan beberapa pengetahuan
yang penting untuk formulasi dan pemecahan masalah. c.
inferensi pengetahuan, yaitu kemampuan sistem pakar untuk menalar permasalahan sehingga didapatkan solusi yang sesuai.
d. transfer pengalihan pengetahuan ke pengguna, yaitu
mensosialisasikan sistem pakar kepada pengguna dengan uji coba sistem tersebut.
Pengetahuan disimpan dalam komputer dalam komponen yang disebut basis pengetahuan. Dua tipe pengetahuan dibedakan, yaitu facts
fakta dan prosedur biasanya rule-rule mengenai domain masalah. 4.
Inferensi Ciri unik dari sebuah sistem pakar adalah kemampuannya untuk
penalaran. Semua keahlian disimpan dalam basis pengetahuan dan program memiliki kemampuan akses accesibility ke basis data, komputer
diprogram sehingga dapat membuat inferensi. Penginferensian dilakukan dalam sebuah komponen yang disebut mesin inferensi, yang memasukkan
prosedur mengenai pemecahan masalah. 5.
Rules Kebanyakan sistem pakar komersial adalah sistem berbasis rule-
rule di mana pengetahuan disimpan sebagian besar dalam bentuk rule- rule, seperti prosedur pemecahan masalah.
6. Kemampuan memberikan penjelasan
Ciri unik lainnya dari sistem pakar adalah kemampuannya untuk menjelaskan saran atau rekomendasinya. Penjelasan dan justifikasi
dilakukan dalam sebuah subsistem yang disebut justifier, atau subsistem penjelasan. Subsistem ini memungkinkan sistem untuk menguji
penalarannya dan menjelaskan operasinya.
Perbedaan sistem pakar dengan sistem konvensional dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbedaan sistem konvensional dan sistem pakar Kusumadewi, 2003 Sistem konvensional
Sistem pakar Informasi dan pemrosesannya
biasanya jadi satu dengan program. Basis pengetahuan merupakan
bagian terpisah dari mekanisme inferensi.
Biasanya tidak bisa menjelaskan mengapa suatu input data itu
dibutuhkan, atau bagaimana output itu diperoleh.
Penjelasan adalah bagian terpenting dari sistem pakar.
Pengubahan program cukup sulit dan membosankan.
Pengubahan aturan dapat dilakukan dengan mudah.
Sistem hanya akan beroperasi jika system tersebut sudah lengkap.
Sistem dapat beroperasi hanya dengan beberapa aturan.
Eksekusi dilakukan langkah demi langkah.
Eksekusi dilakukan pada keseluruhan basis pengetahuan.
Menggunakan data Menggunakan pengetahuan.
Tujuan utamanya adalah efisiensi. Tujuan utamanya adalah efektivitas.
E. SISTEM PAKAR PEMUPUKAN PADI SIPAPUKDI