Analisis Sistem Desain Sistem

perawatan sistem. Dalam pembangunan sistem pakar ini beberapa tahap SDLC tidak dilakukan. Tahap yang dilakukan hanya tahap analisis sistem, desain sistem yang melibatkan aktivitas akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, dan inferensi pengetahuan, serta implementasi sistem yang melibatkan aktivitas pengalihan pengetahuan ke pengguna.

1. Analisis Sistem

Tahap analisis sistem yaitu menganalisis bagaimana sistem tersebut dikembangkan, dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan fungsional dari pengguna yang digunakan sebagai basis desain dari sistem yang dikembangkan. Aktivitas dasar dari analisis sistem diperlukan pada saat akan membangun suatu aplikasi baru dengan cepat.

2. Desain Sistem

Tahap desain sistem mencakup tiga kegiatan, yaitu desain user interface, desain data, dan desain proses. Tahapan ini juga melibatkan aktivitas akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, dan inferensi pengetahuan. Desain user interface merupakan desain pada tampilan sistem pakar yang memudahkan interaksi pengguna dengan sistem. Desain data pada sistem pakar ini melibatkan aktivitas akuisisi pengetahuan dan representasi pengetahuan. Akuisisi pengetahuan berupa koleksi pengetahuan mengenai tanaman padi sawah dan pemupukannya yang didapatkan melalui studi pustaka dan wawancara langsung dengan pakar tanaman pangan, Dr. Ir. Abdul Karim Makarim, M.Sc. Pengetahuan yang dikumpulkan meliputi varietas-varietas tanaman padi sawah, yaitu varietas lokal, varietas unggul baru, dan varietas hibrida. Tingkatan irigasi, yaitu irigasi teknis, irigasi semi teknis, irigasi pedesaansederhana, dan irigasi tadah hujan. Kondisi lahan kesuburan dikategorikan menjadi lahan subur, sedang, dan lahan tidak subur. Ketiga faktor tersebut menentukan potensi hasil tanaman padi sawah. Pengetahuan mengenai status hara N, P, K tanah dan tekstur tanah juga merupakan koleksi dalam sistem pakar ini. Pengetahuan tersebut didapatkan dari pakar dan bahan bacaan yang berkaitan. Setelah dilakukan perhitungan takaran pupuk yang diperlukan, pengguna dapat melanjutkan dengan perhitungan pengeluaran biaya dan pendapatan dalam analisis usahatani. Semua pengetahuan yang telah dikumpulkan kemudian dipindahkan ke dalam komputer representasi pengetahuan berupa variabel-variabel yang dipergunakan dalam program untuk melakukan perhitungan-perhitungan dalam sistem pakar. Pada tahapan desain proses melibatkan aktivitas inferensi pengetahuan yang berupa pembangunan program komputer untuk melakukan komunikasi dengan pengguna. Sistem pakar ini dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna user, yaitu petani dan para penyuluh pertanian. Perancangan sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Diharapkan dengan tampilan yang mudah diikuti akan memudahkan pengguna menggali informasi dari sistem pakar ini.

3. Implementasi Sistem