ANALISIS SISTEM HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Sistem Pakar Penentuan Dosis Pupuk Berimbang N, P, K untuk Tanaman Padi Sawah menggunakan sebagian tahapan dalam SDLC System Development Life Cycle. SDLC yang merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem perangkat lunak mencakup beberapa tahapan logik proses pengembangan, yaitu tahapan analisis sistem, desain sistem yang melibatkan aktivitas akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, dan inferensi pengetahuan, serta tahapan implementasi sistem yang melibatkan aktivitas pengalihan pengetahuan ke pengguna.

A. ANALISIS SISTEM

Pada tahap analisis sistem dilakukan studi mendalam mengenai parameter-parameter input masukan yang berpengaruh dalam perhitungan output keluaran. Parameter-parameter yang diperlukan adalah varietas tanaman padi yang tediri dari varietas lokal, varietas unggul baru dan varietas hibrida. Selanjutnya, parameter yang diperlukan adalah kondisi lahan dan tingkat irigasi. Kondisi lahan dibedakan menjadi subur, sedang dan tidak subur, sedangkan tingkat irigasi dikelompokkan menjadi irigasi teknis, irigasi semi teknis, irigasi sederhanapedesaan, dan irigasi tadah hujan. Ketiga parameter tersebut diperlukan untuk menghitung potensi aktual yang dapat dihasilkan oleh tanaman padi tersebut. Potensi aktual dihitung dalam dua satuan, yaitu ton GKPha Gabah Kering Panen dan ton GKGha Gabah Kering Giling. Konversi GKP menjadi GKG adalah mengalikan angka GKP dengan faktor 0.9 sehingga didapat dalam satuan GKG. Tahapan selanjutnya dilakukan perhitungan takaran berimbang pupuk tunggal dan takaran berimbang pupuk majemuk. Perhitungan ini memerlukan parameter target hasil yang diinginkan pengguna, status hara N, status hara P, status hara K, dan tekstur tanah. Status hara N, P, dan K dibedakan menjadi tinggi, sedang dan rendah, sedangkan tekstur tanah dibedakan menjadi liat, sedang, dan berpasir. Pada perhitungan ini juga diberikan pilihan kepada pengguna untuk menggunakan satuan yang diinginkan, yaitu ton GKPha atau ton GKGha. Perhitungan biaya pupuk merupakan langkah selanjutnya. Masukan yang diperlukan adalah harga pupuk majemuk 15-15-15, harga pupuk tunggal Urea, SP36, dan KCl. Dari masukan harga-harga tersebut dapat dihitung biaya penggunaan pupuk tunggal dan biaya penggunaan pupuk majemuk. Pengguna diberikan alternatif penggunaan pupuk berdasarkan biaya pupuk yang lebih rendah. Tahap berikutnya adalah perhitungan usahatani yang meliputi perhitungan pengeluaran biaya dan perhitungan keuntungan yang diperoleh petani. Parameter yang diperlukan yaitu biaya persemaian, penyiapan lahan, tanam, penyiangan, obat-obatan, irigasi, panen, perontokan, pembersihan, pengeringan, biaya lainnya, pupuk, target hasil, dan harga jual gabah. Biaya pupuk didapatkan dari perhitungan sebelumnya, sedangkan target hasil merupakan masukan sebelumnya oleh pengguna.

B. DESAIN SISTEM