Pembajakan Karya Seni Digital Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

69 seni pahat, patung,atau kolase merupakann hak cipta yang dilindungi. Jelas disini bahwa gambar merupakan ciptaan yang dilindungi. 4. videofilm diatur dalam ayat 1 huruf r, yang menyatakan bahwa permainan video merupakan jenis ciptaa yang dilindungi. Jelas disini bahwa videofilm merupakan jenis ciptaan yang dilindungi. 5. motif batik digital diatur dalam ayat 1 huruf j, yang menyatakan bahwa karya jenis batik atau seni motif lain merupakan karya seeni yang dilindungi oleh UUHC. Kelima hal diatas sering dihasilkan melalui karya seni digital. Sehingga para pencipta memakai sarana internet dalam pembuatannya, mengingat dunia internet memang paling sesuai untuk mengekspresikan karya, gagasa atau ide dari seseorang untuk memperkenalkan karya-karya emas mereka, Tetapi hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak lalin untuk mencari keuntungan sendiri, salah satunya dengan pembajakanpenggandaan.

C. Pembajakan Karya Seni Digital Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Pembajakan karya seni digital Piracy atau pembajakan merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam aktivitas file sharing illegal, download illegal atau pemalsuan yang berkaitan dengan internet. Internet piracy merupakan satu hal yang berbahaya dan biasanya bersifat illegal dan bahkan cenderung tergolong aksi kriminal. Universitas Sumatera Utara 70 File sharing merupakan salah atu bentuk terlama dari pembajakan yang masih bertahan hingga saat ini. Pada tahun 90’an , program file sharing dikembangkan untuk memungkinkan pengguna agar dapat berbagi file musik, video klip dan berbagai macam file berukuran relative kecil lainnya. Namun sayangnya proses ini terkadang berakhir pada berbagai macam masalah. Sebagai contoh, file dapat dengan mudah terinfeksi virus. Dengan begitu virus-virus tersebut akan menyebar pada computer lain yang mengakses file tersebut. Selain itu file sharing juga bermasalah dengan hak cipta, dimana terkadang penggguna saling berbagi file atau program yang berbayar yang merupakan aktivitas illegal. Tidak berbeda jauh dengan file sharing illegal , hal yang sama juga berlaku untuk download file illegal. Terdapat berbagi macam situs atau sumber yang menyediakan bermacam-macam file program atau aplikasi untuk dapat didownload secara gratis oleh pengguna internet. Beberapa file mungkin memang bersifat gratis , namun tidak jarang program-program yang mahalpun ikut disertakan disana. Jelas hal ini sangat tidak mengindahkan hak cipta atau copy right yang dimiliki oleh pemegang lisensi. 71 108 negara yang disurvei International Data Corp IDC, tercatat ada 67 negara yang tingkat pembajakannya turun dengan kisaran 1-7 persen. Penurunan paling tajam diraih Rusia, sementara 11 negara lainnya tingkat pembajakannya naik. Sisanya tercatat tidak mengalami perubahan prosentasenya tetap. Rata-rata tingkat pembajakan secara global meningkat menjadi 38 setiap tahunnya. Armenia didaulat sebagai negara dengan tingkat pembajakan terbesar dengan 71 http:moduld3.blogspot.comkumpulanmodulPengertianPembajakan20Piracy.htm diakses 13 Mei 2015. Universitas Sumatera Utara 71 prosentase 93, menyusul Armenia, Bangladesh dan Azerbaijan dengan prosentase 92. Di lain sisi, negara adidaya Amerika Serikat AS tercatat sebagai negara yang tingkat pembajakannya paling rendah dengan prosentase 20. Berikut daftar 5 negara pembajak terbesar: a. Armenia 93 b. Bangladesh 92 c. Azerbaizan 92 d. Moldova 92 e. Zimbabwe 91 Daftar 5 negara pembajak terendah: a. Amerika Serikat 20 b. Luxemburg 21 c. New Zeland 22 d. Jepang 23 e. Austria 25 Indonesia menduduki peringkat ke 12 dari 108 negara dalam hasil studi internasional data perusahaan tentang pembajakan di dunia pada saat ini. 72 72 Penyebab pembajakan tidak bisa kita pungkiri, hidup di era globalisasi dengan kehidupan yang serba modern serba digital kita tidak bisa lepas dari alat-alat teknologi yang serba modern, sebut saja komputer. Komputer di era yang serba modern ini memiliki peranan-peranan yang penting untuk membantu kegiatan kita sehari-hari dalam menyelasaikan tugas-tugas yang dibuat dengan menggunakan http:moduld3.blogspot.comkumpulanmodulPengertianPembajakan20Piracy.htm diakses 13 Mei 2015. Universitas Sumatera Utara 72 teknologi digital. 73 Sejak beberapa tahun terakhir ini perkembangan musik di Indonesia sedang mengalami titik puncak pada masa kejayaannya. Namun kasus pembajakan terhadap karya musik di Indonesia masih sangat tinggi, walaupun banyak pembajakan, tetapi dunia musik di Indonesia seperti magnet bagi masyarakatnya dan minat para musisi muda tidak pernah surut. Hasil pembajakan tersebut dapat dengan mudah kita dapati di mall dan pedagang-pedagang kaki lima. Selain itu, kita dapat dengan mudah mendapatkan lagu-lagu yang kita inginkan tersebut dengan cara mengunduh mendownload di situs-situs yang memang secara khusus menyediakannya secara gratis. . Untuk itu berikut akan dibahas mengenai pembajakan tersebut. Pembajakan-pembajakan karya seni digital tersebut beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : a. Pembajakan dibidang musiklaguMP3 74 Kreativitas dan ide merupakan faktor yang utama dalam menciptakan sebuah karya seni. Ide adalah faktor untuk dapat menciptakan sesuatu, sedangkan kreativitas adalah cara kita mengolah ide yang kita dapat untuk dijadikan sesuatu. Apabila kita bicara lagu atau musik, kreativitas adalah unsur untuk mengolah ide menjadi sebuah karya. Dalam dunia bisnis musik, seorang musisi dituntut tidak boleh kehabisan ide dan kreativitas, dengan harapan menghasilkan karya-karya setiap tahun sesuai dengan perjanjian dengan pihak label tempat mereka bernaung. Tuntutan untuk menghasilkan sebuah album setiap tahunnya membuat 73 http:moduld3.blogspot.comkumpulanmodulPengertianPembajakan20Piracy.htm diakses 13 Mei 2015. 74 http:teknologi.kompasiana.comterapanpembajakan-musik-digital-indonesia.html diakses tanggal 21 Juni 2015. Universitas Sumatera Utara 73 musisi tertekan. Mereka seolah-olah menjadi seekor sapiperahan oleh perusahan rekaman untuk selalu menghasilkan karya yang terbaik. Ide dan Kreativitas adalah sesuatu yang abstrak, kedua komponen tersebut dapat muncul apabila pikiran seseorang dapat muncul apabila pikiran seseorang dalam keadaan tenang. Kalau musisi selalu ditekan, tidak menutup kemungkinan musisi tersebut akan kehabisan ide dan kreativitasdalam keadaan tenang. Kalau musisi selalu ditekan, tidak menutup kemungkinan musisi tersebut akan kehabisan ide dan kreativitas. Harus diakui, pelanggaran hak cipta di bidang musik, tidak hanya menghancurkan industri musik domestik, tetapi juga produser sound recording asing. Para pembajak sangat diuntungkan dari praktek illegal ini karena mereka tidak mengeluarkan biaya untuk produksi, pemasaran dan promosi. Tidak jauh dari estimasi IPPPMI Ikatan Pendidik dan Pengelolaan Pendidikan Musik Indonesia, dua dari lima rekaman musik yang diperdagangkan di Indonesia merupakan barang bajakan. Pembajakan menjadi masalah serius karena dilakukan dalam skala besar dan komersial. 75 Oleh sebab itu dibutuhkan adanya perlindungan hukum terhadap musisi Indonesia. Salah satu bentuk perlindungan yang diberikan terhadap hasil kaya intelektual manusia adalah bentuk Hak Kekayaan Intelektual atau lebih dikenal dengan istilah HAKI. Meskipun sudah ada upaya untuk memerangi pembajakan, salah satunya dengan dibentuknya UUHC yang mengatur tentang hak cipta, namun pembajakan di Indonesia masih terus berlangsung. 76 75 Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta Kedudukan dan Peranananya Dalam Pembangunan Jakarta: Sinar Grafika, 2010, hlm. 315. 76 http:teknologi.kompasiana.comterapanpembajakan-musik-digital-indonesia.html diakses tanggal 21 Juni 2015. Universitas Sumatera Utara 74 Musik MP3 adalah sebuah singkatan dari Motion Picture Expert Group, Layer 3 yang merupakan format encoding suatu data audio yang bertujuan untuk mereduksi dan melakukan kompresi sejumlah data dalam audio tersebut, namun tetap memiliki kualitas audio sama dengan yang tidak mengalami kompresi Sebagai contoh, suatu data audio yang disimpan dalam format lain membutuhkan space sebesar 50 megabyte, sedangkan apabila menggunakan format MP3, space yang dibutuhkan hanya seperlimanya saja, yaitu sekitar 5 megabyte. Bagi MP3 sendiri pesatnya perkembangan kemajuan teknologi dewasa ini ternyata telah membuat tingginya maraknya pembajakan karya cipta lagu. Penggunaan sarana digital seolah-olah mempermudah dalam pendistribusian produk bajakan di bidang karya cipta. Dengan peralatan canggih seperti sekarang, proses penggandaan produk bajakan tidak lagi menjadi rumit. Pelaku pembajakan relatif mudah menggandakan produk karena tidak memerlukan ruang yang luas. Akibatnya sulit bagi penegak hukum untuk mendeteksinya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi industri rekaman Indonesia Asiri, perkiraaan potensi kerugian bagi industri itu luar biasa besarnya. Begitu juga dengan kerugian bagi pemasukan ke kas negara karena hilangnya potensi pemasukan pajak. Asiri menyatakan jumlah peredaran produk rekaman lagu ilegal dalam format cakram optik diperkirakan mencapai 200 juta keping per tahun. Dari total peredaran produk bajakan itu, Asiri memperkirakan potensi kerugian bagi industri rekaman selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir Universitas Sumatera Utara 75 mencapai Rp80 triliun. Sementara itu, akumulasi kehilangan pemasukan kas negara mencapai Rp8 triliun. Faktor ukuran data dari MP3 yang hanya membutuhkan space yang sedikit dari sebuah hardisk dan semakin maraknya diseminasi atau pertukaran data di internet yang dipacu semakin tingginya kecepatan transfer data di Internet, telah menyebabkan terjadi penyebaran data MP3 yang begitu pesat. Penyebaran yang begitu pesat ini menimbulkan suatu isu penting seputar MP3, yaitu aspek legalitas dari MP3 khususnya terkait dengan hak cipta. Sebagian besar konten MP3 adalah sebuah musik atau lagu. Lagu tersebut biasanya berasal dari Compat Disk CD yang orisinil kemudian setelah melalui proses grabbing, lagu tersebut di kompresi menggunakan encoding software MP3 sehingga menjadi data MP3 yang biasanya berekstensi data .mp3. Rata-rata sebuah CD memuat sebelas hingga dua belas lagu dengan total data sebesar 650 MB. Setelah melalui proses konversi menjadi MP3, besar data masing-masing lagu berkisar antara lima hingga enam megabyte. Setelah mencapai besaran yang terkompresi, data-data tersebut dengan mudah dapat didistribusikan melalui internet. Data tersebut dapat didistribusikan melalui surat elektronik e-mail, melalui proses upload ke server tertentu kemudian di- download, atau dapat juga melalui pertukaran data orang perorang yang biasa disebut dengan peer-to-peer networking. 77 77 b. Pembajakan videofilm http:teknologi.kompasiana.comterapanpembajakan-musik-digital-indonesia.html diakses tanggal 21 Juni 2015. Universitas Sumatera Utara 76 Pembajakan dalam bidang FilmRekaman Video makin marak terjadi. Salah satu alasannya adalah karena VCDDVD Film yang asli merupakan produk yang tidak bisa dikonsumsi oleh semua pihak dalam setiap kalangan. Hal ini dikarenakan kaset fil yang asli dipatok dengan harga yang lumayan mahal. Jika dibandingkan dengan harga VCDDVD bajakan yang hanya dibandrol dengan sepuluh ribu rupiah per keping, dengan kualitas gambar yang hampir sama. Tentusaja hal ini merupakan sesuatu yang menggiurkan dan memikat. Dengan semakin banyaknya peminat dan pembeli VCDDVD bajakan ini, tentu saja membuat pihak-pihak yang melakukan pembajakan semakin menjalar. Pembajakan film ke dalam format VCD dan DVD, bahkan sudah banyak dilakukan dengan mengcopy langsung dari VCDDVD original yang baru beredar. Hal ini terjadi terutama pada film-film Indonesia. Menurut pengamatan PPFI Perhimpunan Perusahaan Film Indonesia, pembajakan dalam format VCDDVD semakin meningkat karena banyaknya relokasi pabrik VCDDVD illegal dari Cina, Hongkong dan Malaysia ke Indonesia. Diwilayah ini sedikitnya 2 juta keping VCDDVD diedarkan setiap harinya, termasuk yang beredar dan dijual secara bebas di pertokoan. 78 Fotografi merupakan salah satu karya seni yang berasal dari dari daya fikir atau ide dari manusia dari apa yang dilihat dan direalisasikan atau didokumentasikan melalui media kamera menjadi sebuah karya cipta, oleh karena itu fotografi dilindungi oleh UUHC. Dalam kemajuan teknologi saat ini, banyak c. Pembajakan fotografi digital 78 http:teknologi.kompasiana.comterapanpembajakan-musik-digital-indonesia.html diakses tanggal 21 Juni 2015. Universitas Sumatera Utara 77 sekali foto-ffoto pribadi orang diambil dan dipakai oleh orang lain tanpa izin dari pemilik foto tersebut. dalam pemanfaatan foto diri berdasarkan ketentuan UUHC pemegang hak cipta terhadap orang yang diambil foto dirinya hanya sebatas meminta izin untuk mengumumkan, memperbanyak, dan memamerkan hasil karya ciptanya. 79 Desain grafis tentu sudah tidak asing lagi dengan aplikasi-aplikasi seperti Adobe Photoshop, Corel Draw, dan semacamnya. Namun mungkin banyak yang Apabila pemegang hak cipta mengumumkan, memperbanyak, memamerkan hasil ciptaannya tanpa melalui izin terlebih dahulu hal itu dianggap sebagai pelanggaran berdasarkan ketentuan UUHC. Digitalisasi foto ini sekali terjadi didalam dunia jejaring sosial, dimana jejaring sosial merupakan wadah yang menghubungkan satu orang keorang lain, sehingga dapat dilihat atau dinikmati oleh orang lain, walaupun orang tersebut belum kita kenal. Contoh yang paling sering terjadi adalah, didunia Facebook jejaring sosial yang paling banyak diminati dimasyarakat untuk mengunggah foto pribadi ke account pribadi seseorang, sering terjadi yang namanya pengambilan foto tanpa izin dari pemilik foto. Foto itu diambil oleh si pengambil untuk kemudian disebarluaskan atau bahkan disimpan atau dipakai untuk kebutuhan pribadi. Hal ini lah yang menjadikan si pemilik foto harus memakai haknya sebagai pencipta, disini pencipta merupakan si pemilik foto itu. Karena bisa saja foto yang diambil itu akan merugikan si pemilik. Apakah foto tersebut dijadikan sebagai kriminalitas, atau pelecahan bagi diri sipemilik foto tersebut. d. pembajakan gambardesain grafis 79 http:digilib.unila.ac.id3305 diakses tanggal 24 Juni 2015. Universitas Sumatera Utara 78 tidak menyadari bahwa aplikasi-aplikasi tersebut adalah aplikasi yang bersifat Propetiary berbayar. Dan kalaupun mengetahui dan memahami maksud dari propetiari tersebut, masih banyak sebagian dari kita yang tidak mengacuhkannya padahal hal tersebut sangat erat hubungannya dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual HKI yang sudah diterapkan di Indonesia. Banyak para desainer grafis yang mengeluh karena karya-karya yang mereka buat diambil atau dijiplak oleh orang lain. Contohya karya mereka dibidang grafis, mereka unggah ke facebook atau twitter mereka, tetapi ada pihak yang tidak bretanggung jawab mengambil dan menyebarluaskannya lagi. Sehingga desain tersebut dimilki oleh sipembajak, dan dipakai untuk kepentingan sendiri dan dapat dipakai untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu yang paling penting adalah karena minimnya pemberantasan pembajakan aplikasi berbayar oleh pemerintah, sehingga pembajakan di negeri ini dapat tumbuh dengan bebas. Hal ini dapat kita buktikan dengan mudahnya kita menemukan berbagai aplikasi berbayar dengan harga murah dan lengkap di pasaran. 80 Menghindari pembajakan digital, khususnya pada desaingrafis. Pertama, pastikan info grafis dan data forensik desain digital dideskripsikan secara rinci. Desainer grafis perlu memberikan informasi terkait dengan karyanya yang diunggah ke internet. Selain itu, harus jelas apakah karya tersebut boleh digunakan khalayak umum atau hanya kalangan terbatas. Misalnya, saat mengunggah karya ke Facebook, harus dipastikan bahwa foto atau desain yang 80 http:seleb.tempo.coreadnews201404281145737854-Cara-Mencegah- Pembajakan-Desain-Grafis diakses 24 Juni 2015. Universitas Sumatera Utara 79 kita unggah itu merujuk pada link akun pribadi. Kedua, berikan watermark atau cap air sebagai tanda pada desain grafis. Ukurannya bisa sepenuh halaman atau hanya tanda kecil pada sudut desain. Selain itu, cap air dapat dibuat transparan maupun jelas. Tujuannya agar penjiplak kesulitan menghilangkan tandanya. Ketiga, pencipta dapat mengunggah desain grafis dengan resolusi yang lebih rendah dari versi aslinya. Dengan demikian, pihak yang ingin menggunakan desain tersebut harus mencari sumber utama desain itu dan meminta izin pada pembuatnya. Khusus desain grafis yang memiliki nilai ekonomi, semisal merek dagang, lebih baik didaftarkan hak ciptanya. Sebenarnya sudah banyak solusi untuk menghadapi derasnya pembajakan yang telah dipraktekkan oleh berbagai negara maju dan berkembang seperti pemanfaatan dan pengembangan sistem operasi serta aplikasi alternatif untuk menghindari pembajakan. e. pembajakan motif batik secara digital Motif batik merupakan suatu karya seni yang biasanya dituangkan dalam corak, dimana corak tersebut didesain diatas kain. Tetapi seiring perkembangan zaman, motif batik tidak hanya dipakai diatas kain saja, tetapi juga dapat dibuat dalam bentuk digital melalui komputer. Hal inilah yang menjadikan para pembajak memanfaatkan hal ini untuk memakai dan mencopy karya motif batik orang lain, untuk dijadikan karyanya. Karya tersebut mereka ambil dan mereka sebarluaskan untuk kepentingan pribadi. Desain batik orang lain dijiplak atau ditiru yang kemudian dijual lagi. Universitas Sumatera Utara 80 2. Pembajakan karya seni digital dan menurut UUHC Menurut Pasal 1 butir 1 UUHC, Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai denga ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembajakan didalam UUHC disebutkan secara jelas, yaitu dalam Pasal 1 ayat 23, yang mengatakan bahwa “Pembajakan adalah penggandaan ciptaan danatau produk hak terkait secara tidak sah dan pendistribusian barang hasil penggandaan dimaksud secara luas untuk memperoleh keuntungan ekonomi”. 81 Pasal 1 butir 11 dan butir 12 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “pengumuman ” adalah pembacaan, penyiaran, pameran, suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun baik elektronik atau non elektronik atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain. 82 Sedangkan yang dimaksud dengan “penggandaan” adalah tindakan menambah suatu ciptaan, dengan pembuatan yang sama, termasuk mengalihwujudkan suatu ciptaan. 83 81 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 1 butir 23. 82 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 1 butir 11 83 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 1 butir 12. Dari ketentuan di atas dapat terlihat bahwa tindakan-tindakan pembajakan musiklaguMP3, videofilm dan software tersebut termasuk dalam kategori melanggar hak cipta. Universitas Sumatera Utara 81 Aturan UUHC mengatur mengenai pembatasan-pembatasan terhadap hak cipta, karena tidak semua hal diatur didalam UUHC ini. Pembatasan terhadap hak cipta tertuang dalam Pasal 42-46. Tidak ada pembatasan hak cipta atas: a. Hasil rapat terbuka lembaga negara. b. Peraturan perundang-undangan. c. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah. d. Putusan pengadilan atau penetapan hakim. e. Kitab suci atau simbol keagamaan. 84 Aturan dalam UUHC juga mengatakan didalam Pasal 43 bahwa tidak ada pelanggaran hak cipta atas : a. Pengumuman, pendistribusian, komunikasi, danatau penggandaan lambang negara dan lagu kebangsaan menurut sifatnya yang asli. b. Pengumuman, pendistribusian, komunikasi, danatau penggandaan segala sesuatu yang dilaksanakan oleh atau atas nama pemerintah, kecuali dinyatakan dilindungi oleh peraturan perundang-undangan, pernyataan pada ciptaan tersebut, atau ketika terhadap ciptaan tersebut dilakukan pengumuman, pendistribusian, komunikasi, danatau penggandaan. c. pengambilan berita aktual, baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat kabar atau sumber sejenis lainnya dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap. d. pembuatan dan penyebarluasan konten hak cipta melalui media teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat tidak komersial danatau 84 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 42. Universitas Sumatera Utara 82 menguntungkan Pencipta atau pihak terkait, atau Penciptatersebut menyatakan tidak keberatan atas pembuatan dan penyebarluasan tersebut. e. Penggandaan, Pengumuman, danatau pendistribusian potret Presiden, Wakil Presiden, mantan Presiden, mantan Wakil Presiden, Pahlawan Nasional, pimpinan lembaga negara, pimpinan kementerianlembaga pemerintah non kementerian, danatau kepala daerah dengan memperhatikan martabat dan kewajaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 85 Penggunaan, pengambilan, Penggandaan, danatau pengubahan suatu ciptaan danatau produk hak terkait secara seluruh atau sebagian yang substansial tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta jika sumbernya disebutkan atau dicantumkan secara lengkap untuk keperluan tertentu, keperluan tersebut adalah: a. pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisankritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta atau Pemegang hak cipta. b. keamanan serta penyelenggaraan pemerintahan, legislatif, dan peradilan. c. ceramah yang hanya untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan d. pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. 86 Fasilitasi akses atas suatu ciptaan untuk penyandang tuna netra, penyandang kerusakan penglihatan atau keterbatasan dalam membaca, danatau 85 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 43. 86 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 44 ayat 1. Universitas Sumatera Utara 83 pengguna huruf braille, buku audio, atau sarana lainnya, tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta jika sumbernya disebutkan atau dicantumkan secar lengkap, kecuali bersifat komersial. Dalam hal ciptaan berupa karya arsitektur, pengubahan, penggunaan, pengambilan, penggandaan, danatau pengubahan suatu ciptaan danatau produk hak terkait tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta jika dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis. 87 a. Kurangnya pengetahuan sebagian besar masyarakat terhadap perlindungan Hak Cipta Kekayaan Intelektual HKI, khususnya mengenai hak cipta lagu atau musik. Untuk itu, sangat diperlukan sekali sosialisasi akan pentingnya Hak Cipta Kekayaan Intelektual HKI terutama di bidang perlindungan karya seni terhadap para pencipta. Pembajakan yang terjadi sekarang di Indonesia tidak terlepas dari faktor- faktor pendorongnya. Faktor-faktor pendorong meningkatnya tingkat pembajakan tersebut adalah antara lain : b. Faktor ekonomi masyarakat Indonesia-nya itu sendiri yang cenderung lebih memilih mengcopy atau mendownoad karya-karya seni tersebut dalam bentuk digital. Sikap masyarakat inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pelaku pembajakan hak cipta khususnya di bidang lagu atau musik untuk melakukan pembajakan hak cipta demi meraup keuntungan yang besar, tanpa harus bersusah payah memikirkan nasib para pencipta yang sudah bersusah payah untuk menciptakan suatu karya tersebut. 87 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 44 ayat 2 dan ayat 3. Universitas Sumatera Utara 84 c. Sikap masyarakat yang cenderung berprasangka buruk terhadap penegakkan hukum hak cipta, umumnya penegakkan hukum di Indonesia yang terkesan mengecewakan semisal para koruptor yang bisa keluar masuk penjara, para koruptor yang memiliki fasilitas lebih di penjara, para koruptor dengan hukuman yang ringan, dll. Inilah yang menyebabkan lahirnya sikap semacam ketidak pedulian terhadap pelanggaran yang terjadi dikarenakan penegakkan hukumnya yang sudah terkesan mengecewakan. d. Pembajakan hak cipta akibat daya beli yang rendah. Menurut Abdul Bari, mantan Dirjen HKI Departemen Hukum dan HAM, banyaknya pembajakan terhadap hasil karya seseorang karena daya beli masyarakat masih rendah. Dia mencontohkan peredaran Video Compact Disc bajakan di Indonesia sangat marak. Hal itu karena daya beli masyarakat rendah. Jika harus beli Video Compact Disc orisinil yang harganya puluhan ribu rupiah, masyarakat tidak mampu. Akibatnya, mereka memilih barang bajakan yang harganya sangat murah. e. Kurangnya tindakan hukum serius bagi para pelaku tindak pidana atau para pembajak, sehingga jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka akan menimbulkan sikap bahwa pembajakan sudah merupakan hal yang biasa dan tidak lagi merupakan tindakan yang sering dilakukan. 88 88 http:meloners.melon.co.idfile:Pembajakan Hak Cipta Lagu Atau Musik Forum download baru lengkap cepat mudah.htm diakses 14 Mei 2015. Universitas Sumatera Utara 85 BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA ATAS PEMBAJAKAN KARYA SENI DIGITAL PADA UNDANG-UNDANG NO.28 TAHUN 2008

A. Hubungan Hukum Pencipta Dengan Karya Seni Digital Dalam Jejaring Sosial

Dokumen yang terkait

SKRIPSI KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 2 12

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 14

PENDAHULUAN Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 6 15

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 22

Perlindungan Hukum Atas Angklung Sebagai Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia Ditinjau Dari UU No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan Konvensi Bern.

0 1 2

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HASIL KARYA CIPTA OGOH-OGOH BERDASARKAN UU NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 0 51

28 UU NO 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

0 0 84

BAB II PENGATURAN HAK CIPTA DI INDONESIA DITINJAU DARI UU NO.28 TAHUN 2014 A. Pengertian Hak Cipta - Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta atas Pembajakan Karya Seni Digital pada Jejaring Sosial Ditinjau dari UU No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta skripsi

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta atas Pembajakan Karya Seni Digital pada Jejaring Sosial Ditinjau dari UU No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta skripsi

0 1 16

PERAN LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF DALAM PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK EKONOMI BAGI PENCIPTA LAGU DITINJAU DARI UU NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA - Unika Repository

0 0 11