Hak Moral dan Hak Ekonomi

35 dasarnya adalah bahwa hak cipta adalah Hak Eksklusif Exclusive Right bagi pencipta maupun penerima hak atas karya sastra dan karya seni. Menurut WIPO World Intellectual Property Organization hak cipta adalah : Copyright or author’s right is a legal term used to describe the rights that creators have over their literary and artistic works. Works covered by copyright range from books, music, paintings, sculpture, and films, to computer programs, databases, advertisements, maps, and technical drawings. 16 Hak moral adalah hak yang melindungi kepentingan pribadi atau reputasi pencipta atau penemu. Hak moral melekat pada pribadi pencipta atau penemu. Maksudnya adalah, hak cipta merupakan istilah hukum yang digunakan untuk menggambarkan hak dari pencipta bahwa karya mereka dilindungi oleh hak cipta. Karya tersebut meliputi buku , musik , lukisan , patung , dan film , program komputer , database , iklan , peta , dan gambar teknis . Hukum nasional mengatakan pengertian hak cipta terdapat dalam UUHC, yaitu dalam Pasal 2 ayat 1, yang mengatakan bahwa: Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Hak eksklusif merupakan hak yang semata-mata bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hak tersebut tanpa izin pemegang , kecuali dengan izin pencipta.

B. Hak Moral dan Hak Ekonomi

Hak cipta melahirkan beberapa macam hak yang sering berkaitan dengan yang lain, yaitu : 1. Hak moral Moral Rights 16 WIPO - World Intellectual Property Organization, http.www.WIPO.com diakses 28 April 2015. Universitas Sumatera Utara 36 Apabila hak cipta atau paten dapat dialihkan kepada pihak lain, ,maka Hak moral tidak dapat dipisahkan dari pencipta atau penemu karena bersifat pribadi dan kekal. Sifat pribadi menunjukkan ciri khas yang berkenaan dengan nama baik, kemampuan dan integritas yang hanya dimiliki oleh pencipta atau penemu tersebut. Kekal artinya melekat pada pencipta atau penemu selama hidup bahkan setelah meninggal dunia. Hak Moral memiliki hak-hak sebagai berikut : a. Hak menuntut kepada pemegang hak cipta atau paten agar nama pencipta atau penemu tetap dicantumkan pada ciptaan atau penemunya. b. Hak untuk tidak melakukan perubahan pada ciptaan atau penemuan tanpa persetujuan pencipta, penemu atau ahli warisnya. c. Hak pencipta atau penemu untuk mengadakan perubahan pada ciptaan atau penemuan sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kepatutan dalam masyarakat. Menurut Pasal 5 UUHC, dijelaskan bahwa : Hak moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan hak yang melekat secara abadi pada diri pencipta untuk: a. tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya pada salinan sehubungan dengan pemakaian ciptaannya untuk umum. b. menggunakan nama aliasnya atau samarannya. c. mengubah ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat. d. mengubah judul dan anak judul ciptaan. Universitas Sumatera Utara 37 e. mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan, mutilasi ciptaan, modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya. 17 Hak moral sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak dapat dialihkan selama Pencipta masih hidup, tetapi pelaksanaan hak tersebut dapat dialihkan dengan wasiat atau sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan setelah Pencipta meninggal dunia. Dalam hal terjadi pengalihan pelaksanaan hak moral sebagaimana dimaksud pada ayat 2, penerima dapat melepaskan atau menolak pelaksanaan haknya dengan syarat pelepasan atau penolakan pelaksanaan hak tersebut dinyatakan secara tertulis. 18 Perihal mengenai pencatuman nama pencipta meskipun hanya sudah diserahkan atau dialihkan kepada pihak lain atau telah berakhir masa berlakunya hak tersebut, namun nama pencipta tetap harus dicantumkan didalam karyanya. Inilah yang membedakan hak cipta dengan hak kebendaan lainnya. Jika dalam hak milik atas tanah misalnya, seorang pemegang hak jika mengalihkannya dengan pihak lain, maka pertama melepaaskan haknya kepada pemilik trakhir tersebut dan sekaligus dalam akte hak milik, nama yang tercantum sebagai pemegang hak adalah pihak yang terakhir ini. 19 Lukisan, ukiran, pahatan dan lain-lain nama pencipta biasanya dicantumkan baik secara jelas maupun secara kurang jelas. Pada karya sinematografi nama-nama dideretkan pada kredit title. Tapi tidak selamanya 17 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 5. 18 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 5. 19 OK Saidin, Op.Cit, hlm.99. Universitas Sumatera Utara 38 pencantuman nama itu dimungkinkan oleh sifat atau bentuk ciptaan itu sendiri. Karya fotografi misalnya hanya memungkinkan pencantuman nama pencipta itu dibelakang kertasnya saja. Karya kerajinan biasanya tidak mencantukmkan nama penciptanya. Nama pencipta mungkin hanya terdapat pada daftar harga saja. 20 b. berlaku selama berlangsungnya jangka waktu hak cipta atau ciptaan yang bersangkutan. Menurut Pasal 57 UUHC, masa berlakunya Hak Moral: a. berlaku tanpa batas waktu 21 Hak ekonomi adalah hak untuk memperoleh keuntungan ekonomi atas kekayaan intelektual. Dikatakan Hak Ekonomi karena Hak Kekayaan Intelektual HKI adalah benda yang dapat dinilai dengan uang. Hak ekonomi tersebut berupa keuntungan sejumlah uang yang diperoleh karena penggunaan sendiri HKI. Hak Ekonomi itu diperhitungkan karena HKI dapat digunakandimanfaatkan oleh pihak lain dalam perindustrian atau perdagangan yang mendatangkan keuntungan. Dengan kata lain, HKI adalah objek perdagangan. 2. Hak Ekonomi Economics Rights 22 Hak rerproduksi sama dengan perbanyak, yaitu menambah jumlah suatu ciptaan dengan pembuatan yang sama, hampir sama, atau menyerupai ciptaan tersebut. Dengan menggunakan bahan yang sama maupun tidak sama, termasuk Ddalam hak ekonomda beberapa hak, yaitu dikenal meliputi : a. Hak reproduksipenggandaan Repruduction Rights 20 Ibid, hlm. 99-100. 21 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 57 ayat 1 dan ayat 2.. 22 Abdulkodir, Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual , Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Cetakan ke-I, 2001, hlm.21-22. Universitas Sumatera Utara 39 pengalihwujudan suatu ciptan. Bentuk perbanyakan ini biassa dilakukan dengan peralatan tradisional maupun modern. Hak reproduksi ini meliputi juga perubahan bentuk ciptaan satu ke ciptaan lainnya, misalnya rekaman musik, pertunjukan drama, juga pembuatan duplikat dalam rekaman suara, dan film. 23 Hak distibusi adalah hak yang dimiliki pencipta untuk menyebarkan kepada masyarakat setiap hasil ciptaannya. Penyebaran tersebut dapat berupa penjualan, penyewaan, atau bentuk lain yang maksudnya agar ciptaan tersebut dikenal oleh masyarakat. b. Hak adaptasi Adaption Rights Hak adapsi dapat berupa penerjemahan dari bahasa satu kebahasa lainnya, aransemen musik, dramatisasi dan lain-lain. c. Hak distribusi Distribution Rights 24 23 Ibid, hlm.19. 24 Ibid, hlm.53 d. Hak pertunjukan Public Performance Rights Hak ini merupakan hak dimiliki oleh para pemusik, dramawan, maupun seniman lainnya yang karyanya dapat terungkap dalam bentuk pertujukan atau pengumuman. Pengumuman dalam UUHC sendiri adalah Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun baik elektronik atau non elektronik atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain. e. Hak penyiar Broadcasting Rights Universitas Sumatera Utara 40 Hak ini merupakan hak-hak untuk menyiarkan bentuknya berupa mentransmisikan suatu ciptaan oleh peralatan tanpa kabel 25 Hak ini menyerupai hak penyiaran, perbedaannya hanyalah dari cara mentransmisikannya, dimana dalam hak program kabel suatu siaran ditransmisikan melalui kabel, bukan gelombang. . Hak penyiaran ini meliputi juga menyiarkan ulang dan mentransmisikan ulang. f. Hak program kabel Cabel Casting Right 26 Hak ini dimiliki oleh seorang pencipta yang karya ciptaannya tersimpan dalam suatu perpustakaan, yaitu ia berhak atas suatu pembayaran dari pihak tertentu karena karya yang diciptakannya sering dipinjam oleh masyarakat dari perpustakaan milik pemerintah tersebut. g. Hak pinjam masyarakat Public Lending Rights 27 1 buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya, Hak moral bersama-sama dengn hak ekonomi merupakan dua elemen terpenting daari hak-hak yang diberikan oleh hak cipta. Hak ekonomi bagi pelindungan hak cipta atas ciptaan : 2 ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya, 3 alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan, 4 lagu atau musik dengan atau tanpa teks, 5 drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim, 25 Muhammad Djumhan, dan R.Djubaedillah, Hak Milik Intelektual, sejarah, teori, dan prakteknya di Indonesia Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1993, hlm.56. 26 Ibid. 27 Ibid, hlm.57. Universitas Sumatera Utara 41 6 karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase, 7 karya arsitektur, 8 peta, 9 karya seni batik atau seni motif lain, berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung selama 70 tujuh puluh tahun setelah Pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Perlindungan hak cipta bagi pemegang hak ekonomi berlaku selama hidup pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan brelangsung selama 70 tahun sesudahnya, terhitung mulai 1 Januari tahun berikutnya. Pelindungan hak cipta atas ciptaan yang dimiliki atau dipegang oleh badan hukum berlaku selama 50 lima puluh tahun sejak pertama kali dilakukan. 28 Menurut L.J Taylor dalam bukunya Copyright For Librarians menyatakan bahwa yang dilindungi oleh hak cipta adalah ekspresinya dari sebuah ide, jadi bukan melindungi idenya itu sendiri. Artinya, yang dilindungi hak cipta adalah sudah dalam bentuk nyata sebagai sebuah ciptaan, bukan masih merupakan gagasan.

C. Ciptaan yang Dilindungi Oleh Hak Cipta

Dokumen yang terkait

SKRIPSI KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 2 12

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 14

PENDAHULUAN Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 6 15

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 22

Perlindungan Hukum Atas Angklung Sebagai Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia Ditinjau Dari UU No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan Konvensi Bern.

0 1 2

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HASIL KARYA CIPTA OGOH-OGOH BERDASARKAN UU NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 0 51

28 UU NO 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

0 0 84

BAB II PENGATURAN HAK CIPTA DI INDONESIA DITINJAU DARI UU NO.28 TAHUN 2014 A. Pengertian Hak Cipta - Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta atas Pembajakan Karya Seni Digital pada Jejaring Sosial Ditinjau dari UU No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta skripsi

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta atas Pembajakan Karya Seni Digital pada Jejaring Sosial Ditinjau dari UU No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta skripsi

0 1 16

PERAN LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF DALAM PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK EKONOMI BAGI PENCIPTA LAGU DITINJAU DARI UU NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA - Unika Repository

0 0 11