41
6 karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran,
kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase, 7
karya arsitektur, 8
peta, 9
karya seni batik atau seni motif lain, berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung selama 70 tujuh puluh tahun setelah Pencipta
meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Perlindungan hak cipta bagi pemegang hak ekonomi berlaku selama hidup
pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan brelangsung selama 70 tahun sesudahnya, terhitung mulai 1 Januari tahun berikutnya. Pelindungan hak cipta
atas ciptaan yang dimiliki atau dipegang oleh badan hukum berlaku selama 50 lima puluh tahun sejak pertama kali dilakukan.
28
Menurut L.J Taylor dalam bukunya Copyright For Librarians menyatakan bahwa yang dilindungi oleh hak cipta adalah ekspresinya dari sebuah
ide, jadi bukan melindungi idenya itu sendiri. Artinya, yang dilindungi hak cipta adalah sudah dalam bentuk nyata sebagai sebuah ciptaan, bukan masih merupakan
gagasan.
C. Ciptaan yang Dilindungi Oleh Hak Cipta
29
Hak cipta didalam UUHC telah merinci kelompok-kelompok hak cipta sesuai dengan jenis dan sifat ciptaannya. Pada dasarnya yang dilindungi UUHC
2014 adalah pencipta yang atas inspirasinya menghasilkan setiap karya dalam
28
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Hak Cipta, Pasal 58 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3.
29
Endang Purwaningsih, Op.Cit, hlm.4.
Universitas Sumatera Utara
42
bentuk khas dan menunjukkan keasliannya dibidang ilmu pengetahuan seni dan sastra. Ciptaan yang lahir harus mempunyai bentuk yang khas dan menunjukkan
keaslian sebagai ciptaan seseorang atas dasar kemampuan dan kreativitasnya yang bersifat pribadi. Dengan kata lain, ciptaan harus mempunyai unsure refleksi
pribadi alter-ego pencipta. Tanpa adanya pencipta dengan refleks pribadi itu, tidak akan lahir suatu ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta.
30
1. buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya
tulis lainnya, Perngaturan didalam UUHC mengatakan bahwa yang dilindungi
diantaranya adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Termasuk disini adalah buku, program komputer, lagu atau musik dan film
sinematografi. Karya-karya tersebut dilindungi karena lahir dari kemampuan berfikir, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan dalam
bentuk khas dan bersifat pribadi. Ketika sebuah karya cipta diciptakan, sesungguhnya hak cipta atas karya
tersebut sudah melekat pada penciptanya. Dengan kata lain, setiap produk yang dinikmati atau dimanfaatkan oleh khalayak ramai sesungguhnya memiliki hak
cipta dari pembuat atau produsennya masing-masing. ciptaan-ciptaan apa saja dibidang ilmu pengetahuan, seni atau sastra yang
dilindungi hak cipta, Pasal 40 menetapkan bahwa ciptaan-ciptaan yang dlindungi oleh UUHC adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni atau sastra yang
mencakup :
30
Eddy Damian, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar Bandung: PT.Alumni bekerjasama dengan Asian Law Group Pty Ltd, 2003, hlm.131.
Universitas Sumatera Utara
43
2. ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lainnya,
3. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan,
4. lagu danatau musik dengan atau tanpa teks,
5. drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim,
6. karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi,
seni pahat, patung,atau kolase, 7.
karya seni terapan, 8.
karya arsitektur, 9.
Peta, 10.
karya seni batik atau seni motif lain, 11.
karya fotografi, 12.
Potret, 13.
karya sinematografi, 14.
terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi,
15. terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi
budaya tradisional, 16.
kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan Program Komputer maupun media lainnya,
17. kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan
karya yang asli, 18.
permainan video,
Universitas Sumatera Utara
44
19. Program komputer.
31
Pasal 40 ayat 1 diatas menjelaskan bahwa rincian yang diberikan huruf a sampai huruf m dapat dikualifikasikan sebagai ciptaan asli, sedangkan ciptaan
huruf n yaitu terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi, dilindungi terseniri
dengan tidak mengurangi hak cipta atas ciptaan aslinya. Perlindungan atas ciptaan-ciptaan yang dlindungi oleh UUHC dan
pengkualifikasian terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi, merupakan termasuk
perlindungan terhadap ciptaan yang tidak atau belum dilakukan melalui pengumuman. Tetapi sudah diwujudkan dalam bentuk nyata yang memungkinkan
penggandaan ciptaan tersebut terjadi.
32
Mengenai jangka waktu perlidungan hukum hak cipta berdasarkan sejarah perkembangannya di Indonesia dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun, landasan berpijaknya tetap dipengaruhi oleh landasan filosofis dan budaya hukum suatu negara. Demikian halnya jika dilihat dalam Auteurswet
1912 hak cipta hanya dibatasi jangka waktunya sampai 50 tahun, tetapi dalam Undang-Undang Hak Cipta Tahun 1982 dibatasi hanya 25 tahun. Kemudia dalam
Undang-Undang Hak Cipta Nomor 7 Tahun 1987, Undang-Undang Hak Cipta Nomor12 Tahun 1997 kembali dimajukan kembali menjadi selama hidup pencipta
dan 50 tahun mengikuti ketentuan Bern Convention tahun 1967 yang diketahui
31
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 40 ayat 1.
32
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 40 ayat 3.
Universitas Sumatera Utara
45
diadopsi oleh Auteurswet 1912. Perubahan-perubahan dalama ketentuan tersebut membutikan begitu kuatnya pengaruh budaya asing kedalam budaya hukum
Indonesia. Ketika Undang-Undang Hak Cipta 1982 dilahirkan banyak alasan yang dikemukakan sepanjang menyangkut filosofi fungsi sosial hak milik dan
disepakati dalam jangka waktu ha cipta selama hidup si pencipta ditambah dengan 25 tahun setelah meninggalnya si pencipta. Dalam UUHC yang terakhir ini jangka
waktu perlindungan hukum hak cipta ditetapkan selama 50 tahun. Ada kesan dengan 50 tahun semasa hidup ditambah 50 tahun pemilik
hak cipta, UUHC nampaknya ingin menonjolkan hak individu. Tetapi jauh dari anggapan itu semua, disamping menyesuaikan diri dengan Konvensi
Internasional, lebih dari itu adalah untuk memberikan penghargaan yang maskimal kepada pencipta dan ahli waisnya.
Aturan dalam UUHC mengatakan tidak semua jenis ciptaan dibidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang mendapat perlindungan hukum, terbatas pada
ciptaan-ciptaan yang dapat dilihat, dibaca atau didengar saja. Ini berarti ciptaan yang dilindungi hanyalah ciptaan yang memiliki bentuk yang khas, bersifat
pribadi dan menunjukkan keaslian sebagai ciptaan yang lahir berdasarkan kemampuan, kreatifitas, atau keahlian seseorang. Ide atau gagasan seseorang tidak
diberikan perlidungan hak cipta.
D. Hak Terkait Neighboring Rights