Analisis Pola Ritem Bengawan Solo

4. Bagian Coda Lagu Bengawan Solo birama 195 sampai 203 Gambar 133. Bagian Coda Lagu Bengawan Solo Pada bagian coda ini Jubing menyajikan sama seperti pada bagian intro. Chord- chord yang digunakan pada bagian coda adalah : Birama 195 = B, Dm Birama 196 = A, Dm Birama 197 = Dm Birama 198 = A Birama 199 = A Birama 200 = A Birama 201 = A Birama 202 = A Birama 203 = A

4.3.3 Analisis Pola Ritem

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999:387 istilah musik untuk ritem merupakan istilah yang persamaan maknanya adalah irama. Irama adalah ukuran waktu atau tempo. Ritem adalah hitungan panjang pendeknya bunyi pada ketukan dalam musik. Universitas Sumatera Utara Ritem rhytm sering juga disebut irama dalam musik, istilah ini diibaratkan seperti denyut jantung bagi musik, sehingga tanpanya sebuah karya musik tidak bisa hidup atau bernafas. Ritem adalah susunan diantara durasi nada- nada yang pendek dan panjang. Irama-irama yang ada di setiap kebudayaan pada dasarnya dikategorikan kepada 3 jenis. Jenis irama yang pertama adalah menari, dengan pola hitungan tiga atau disebut triple. Jenis irama kedua adalah berbaris dengan pola hitungan dua atau duple, dan jenis irama yang ketiga adalah irama umum atau yang paling lajim dengan pola hitungan empat atau quadruple. Dalam lagu Bengawan solo pola ritemnya terbagi tiga yakni pola hitungan duple , triple dan quadruple. Birama lagu Bengawan Solo adalah 24 dengan nada dasar E Mayor, terdapat modulasi pada birama 115 hingga akhir lagu menjadi nada dasar A Mayor. Pola hitungan ketukan jatuh pada aksen atas atau aksen lemah. Pada aksen lemah justru Jubing membuatnya menjadi pola aksen ritem kuat. Pengaruh gaya seperti ini sering kita jumpai pada pola ritem jazz. Pada kasus analisis ritem dan menempatkan bas lagu Bengawan Solo, penulis juga menggunakan teori yang sama yakni teori Felix Salzer, dalam bukunya Structural Hearing Tonal Coherence In Music 1962:35. Karena menurut hemat penulis teori ini sangat relevan dalam penelitian sehingga menjadi acuan dalam penelitian ini, khususnya dalam hal menempatkan bas dengan pola ritem. Jika penulis memperhatikan semua bas yang digunakan Jubing dalam aransemen lagu Bengawan Solo disajikan secara acak, dengan kata lain pola bas tidak memiliki struktur ritem yang jelas. Tetapi penulis dapat mengidentifikasinya bahwa Jubing membuat bas dengan menggunakan susunan chord yang sudah Universitas Sumatera Utara ditentukannya terlebih dahulu. Gaya basnya berjalan dengan pola ritem perdelapan dan perenambelas, jika dimainkan maka suara yang dihasilkan bunyinya akan pendek-pendek. Pola ritem pada lagu Bengawan Sola merupakan perpaduan dari dua gaya musik yang bernuansa blues dan jazz. Gaya ini terlihat dari perpaduan melodi blues dan pola ritem jazz seperti yang kita dengar pada kaset rekaman dan transkripsi lagu. Dari awal hingga akhir lagu ini dapat disimpulkan pola ritem yang digunakan Jubing adalah kombinasi dari bas dan chord iringan seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 134. Contoh Pola Ritem Lagu Bengawan Solo Berbeda halnya jika mengamati pola ritem umum yang sering disajikan pada buku acuan Immortal Publisher Gambar 135. Pola Ritem Lagu Bengawan Solo Versi Immortal Publisher

4.3.4 Analisis Teknik Permaianan Gitar