Konsep yang terakhir adalah Jubing Kristianto. Jubing Kristianto adalah seorang seniman yang cukup aktif dalam mengisi kegiatan bermusik seperti guru
gitar, praktisi musikmusisi gitar tunggal, arranger dan penulis, beliau lahir di Semarang pada tanggal 9 April 1966. Menjadi juara festival Yamaha Indonesia
sebanyak empat kali 1987, 1992, 1994 dan 1995. Salah satu aransemennya yang cukup menarik adalah Ayam Den Lapeh yang berasal dari Sumatera Barat. Lagu
ini dibuatnya pada waktu duduk dibangku SMA kelas satu dan melalui lagu ini menghantarkan dia pada lomba duet gitar festival Yamaha tahun 1982. Beberapa
lagu etnik Indonesia yang diaransemen Jubing membawa sekaligus merangsang para pemerhati budaya dan seni juga para gitaris khususnya untuk melestarikan
kekayaan lagu-lagu daerah. Dalam hal ini penulis memfokuskan penelitian pada lagu-lagu etnik karya Jubing Kristianto dengan pusat perhatian pada aransemen
gitar tunggal.
1.5.2 Teori
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : pertama teori Jubing Kristianto, Membuat Aransemen Gitar Tunggal. Teori ini mengupas
sebuah komposisi yang hendak diaransemen kedalam permainan gitar, teori ini juga memberikan pemahaman serta langkah-langkah dalam mengaransemen
sebuah melodi lagu. Kemudian penulis menggunakan teori Felix Salzer, dalam bukunya
Structural hearing Tonal Coherence In Music 1962:35 : The Rudiments of Music a Notation; scales; church modes; overtones series.
b Major, minor, diminished and augmented intervals; triads and seventh chords; non-harmonic tones neighbor and passing tones, appoggiaturas,
suspensions, anticipations; Roman numerals and figured bass numerals. c
Universitas Sumatera Utara
chord grammar ability to write and identify any chord. Listening Approach : a aural recognition of the material listed above. b meter duple, triple, and
compound; rhythmic design of melodies. c melodic dictation of folk tunes and themes from instrumental music; two-part dictation of as preparation for
two-part counterpoint. Dasar musik a notasi; scale; modus gerejawi; nuansa; b mayor, minor,
diminish, dan augmented interval; triad dan chord tujuh; nada yang bukan harmoni nada terdekat dan nada lewat, appoggiatura, suspensi, antisipasi;
angka romawi dan pemakaian bass. c bentuk chord kemampuan untuk menulis dan mengidentifikasi semua bentuk chord. Pendekatan mendengar :
a semua materi yang berhubungan dengan pendengaran. b pulsa duple, triple; pola ritem melodi. c melodi dari lagu rakyat dan tema dari musik
instrumentalnya; dua bagian part dalam persiapan dua bagian kontrapung.
Teori ini memberikan gambaran bagaimana mengidentifikasi melalui pengalaman mendengar musik, menentukan melodi, menentukan chord, dan ritem
lagu dan kemampuan untuk menulis dan mengidentifikasi semua bentuk-bentuk chord. Penulis juga mengambil teori Bruno Nettl, Transcription Theory And
Methode in Ethnomusicology 1964:98 : there are two main approaches to the description of music : 1 we can
analyze and describe what we hear, and 2 we can in some way write it on paper and describe what we see.
Ada dua pendekatan yang utama dalam mendeskripsikan musik : 1 kita dapat menganalisa dan mendeskripsikan apa yang kita dengar dan 2 kita dapat
menuliskan keatas kertas dan mendeskripsikan apa yang kita lihat.
Teori ini digunakan dalam mentranskripsikan atau memindahkan bunyi yang didengar oleh telinga untuk divisualisasikan kedalam kertas kerja.
Teori Bruno Nettl, Transcription Theory And Methode in Ethnomusicology 1964:135 : in the next group of paragraphs we will describe three approaches to
the descriptions of music. These three, labeled here “systematic”, “intuitive”, and “selective”. Teori ini digunakan untuk melihat style ataupun gaya yang dipakai
Universitas Sumatera Utara
Jubing Kristianto dalam aransemen lagu etnik yang diadaptasikan kedalam gitar tunggal.
Teori musikal : Pengantar Komposisi dan Aransemen oleh Pra Budidharma mengenai Trinada 2001:16 :
Trinada adalah susunan tiga buah nada secara vertikal dalam garis paranada yang terdiri dari mayor, minor, diminish dan augmented. Trinada merupakan
acuan kedua didalam menyusun harmoni lagu pada gitar klasik baik lagu itu sifatnya mayor, minor, diminish dan augmented. Dalam trinada disusun
berdasarkan interval ters nada ketiga. Nada paling bawah disebut nada dasar root, nada tengah disebut ters, dan nada paling atas disebut nada kuint.
Teori musikal : Pengantar Komposisi dan Aransemen oleh Pra Budidharma mengenai tonal system2001:17 tonal system dibangun dari susunan
triad yang membentuk chord secara fleksibel. Teori yang digunakan untuk menentukan chord, progresi atau perpindahan chord.
Teori musikal : Ilmu Harmoni Karl Edmund Prier SJ, Pusat Musik Liturgi Yogyakarta. Mengenai Akor dan penggunaanya. Akord adalah kesatuan bunyi
dalam musik yang mengandung tiga not atau lebih. Kombinasi jarak antar not menentukan nama akor bersangkutan. Dalam budaya musik barat, akor terbentuk
dari trinada mayor C-E-G dan trinada minor C-Eb-G. Bila trinada mendapat tambahan not baru diatas nada kuint nama akornya akan berubah sesuai dengan
not yang ditambahkan mayor 7 C-E-G-B, minor 7 C-Eb-G-Bb, begitu seterusnya untuk mendapatkan akor 9, 11 dan 13. Pada praktiknya, sulit untuk
membunyikan semua not ini pada gitar jika memainkan akor 9, 11 dan 13 misalnya. Karena itu, untuk akor-akor tersebut ada not-not tertentu yang harus
dihilangkan contohnya akor C11 pada gitar cukup mengandung C-Bb-D-F. Meski tidak lengkap, namun bunyi yang dihasilkan sudah cukup efektif untuk memenuhi
fungsinya sebagai akor dominan. Daftar akor diatas baru sebagian kecil dari
Universitas Sumatera Utara
kombinasi akor yang lebih banyak. Misalnya, ada altered chord dimana not ke-5 danatau ke-9 bisa dinaikkan atau diturunkan setengah tone. Misalnya, ada akor
Cm7b5 yang berisi C-bE-bG-bB atau C79 yang berisi C-E-G-b7- 9. Tanda “b”
dan “” dalam penulisan simbol terkadang diganti dengan “-“ dan “+”. Altered chord biasanya hanya berfungsi sebagai perantara dan jarang digunakan dalam
musik pop, namun menjadi elemen penting dalam musik blues dan jazz.
1.6 Metode Penelitian 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data