Analisis Melodi Ayam Den Lapeh

4.2.1 Analisis Melodi

Menurut soeharto 1992:80 dalam kamus musik, melodi adalah rangkaian dan sejumlah nada atau bunyi yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi- rendah atau naik turunnya. Dalam garis para nada untuk penulisan notasi lengkap pada gitar tunggal, sebuah melodi bisa terdapat pada not-not yang berada pada bagian atas, dan hal ini yang lajim ditemukan, tetapi sebuah melodi juga bisa didapatkan pada bagian tengah garis para nada, dan ada pula terdapat pada bagian bas atau bagian not-not yang dibawah. Not-not tersebut mengambil peranan untuk mengisi bagian melodi. Melodi merupakan gagasan yang akan disampaikan dalam sebuah komposisi musik. Jika diperhatikan dalam bentuk komposisi gitar tunggal pada lagu Ayam Den Lapeh, terdapat barisan harmoni yang membentuk suatu struktur jalinan nada vertikal dan horizontal. Dalam hal ini tentunya terdapat susunan not- not yang lebih dari satu. Barisan harmoni tersebut terdiri dari melodi, iringan dan bas. Jika kita perhatikan melodi lagu Ayam Den Lapeh versi Jubing terdapat pada bagian atas. Melodi lagu tersebut dimulai dari birama sembilan. Dan sebagai pebandingan untuk melihat kasus-kasus yang terjadi, pada gambar 99 versi immortal publisher dimulai dari birama pertama. Gambar 98. Melodi Lagu Ayam Den Lapeh Versi Jubing Universitas Sumatera Utara Gambar 99. Melodi Lagu Ayam Den Lapeh Versi Lebah Ratu VLR Ada beberapa nada yang berbeda jika kita amati kedua melodi ini, begitulah aransemen, tetapi perbedaan yang dilakukan Jubing dalam melodi lagu ini tidak begitu kontras, sehingga ide lagu tersebut masih terdengar yakni melodi yang akan disampaikan masih jelas. Persoalan-persoalan dalam aransemen lagu adalah mengupayakan kreatifitas bunyi, dalam hal ini gitar tunggal menyajikannya dalam warna suara yang ciri khasnya menuntut pada pola-pola akustika instrument berdawai. Jubing dalam aransmennya, membentuk melodi atas apa yang pernah dia dengar dan diajarkan padanya, sehingga atas apa yang dilakukannya pada melodi ini membentuk pada pola-pola melodi seperti gambar diatas. Adapun jalinan melodi yang berbeda dapat kita lihat dalam perbandingan kedua gambar diatas. 1. Bagian Lagu Pada gambar 100 birama pertama dan kedua adalah merupakan satu frase dari lagu tersebut. Frase lagu merupakan bagian dari satu kalimat lagu. Lalu frase kedua dimulai dari birama ketiga dan keempat. Gambar 100 dibawah mencoba melihat dan membandingkan sedikit pengurangan melodi yang dilakukan oleh Jubing. Pada transkripsi VLR gambar 100 nada tersebut adalah : do, re, mi, mi, do, re, mi, re, do, re. Universitas Sumatera Utara Gambar 100. Melodi VLR Pada birama sembilan frase pertama Jubing mengurangi nada mi, dan membuat melodinya menjadi : do, re, ,mi, do, re, mi, re, do, re Gambar 101. Melodi Versi Jubing Lalu kita lanjutka pada frase kedua pada gambar 100 melodi VLR nada yang disajikan melodinya berbunyi : si, do, re, fa, mi, re, do, re, do, si, do. Frase kedua dalam versi Jubing terdapat pada birama 10 dan 11 pada gambar 101 nadanya menjadi : si, do, re, si, do, re, do, si, do. Ada beberapa nada yang berkurang pada frase pertama dan kedua aransmen Jubing. Pada birama 5 dan 6 melodi VLR nadanya adalah : la, si, do, re, do, re, si, do. Kemudian pada frase berikutnya pada birama 7 sampai 10 nadanya adalah : la, la, re, do, si, la, mi, mi, si, si, re, do, si, la. Seperti gambar 102 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 102. Melodi VLR Dalam melodi versi Jubing diikuti pada birama 11 dan 12 menjadi : la, si, do, la, si, do, si, si. Dan frase berikutnya pada birama 12 sampai 14 menjadi : si, re, do, si, la, mi, mi, si, re, do, si, la. Gambar 103. Melodi Versi Jubing 2. Bagian Chorus Istilah chorus disini adalah merupakan bagian reffrein lagu. Melodi lagu VLR pada bagian chorus dimulai pada birma 21 sampai 38. Dapat kita lihat seperti gambar 104 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 104. Bagian Melodi Immortal Publisher Bagian melodi versi Jubing bagian chorus terdapat pada birama 20 sampai 28. Seperti yang kita lihat pada gambar 105 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 105. Melodi Bagian Chorus Versi Jubing Pada bagian chorus melodi lagu ini tidak ada perbedaan, hanya Jubing manambahkan tanda-tanda ornament pada melodi, ornament tersebut ditandai penulis dengan melingkari nada-nada yang diberi tanda ornament. Tanda ornament tersebut ditambah not kecil dengan garis lengkung dibawahnya, artinya pada gitar dimainkan secepat mungkin dan bunyinya dihasilkan oleh tangan kanan. Pada kenyataannya melodi yang disajikan Jubing memang tidak banyak perubahan, tapi ada pola-pola ketukan yang membuat melodi itu tidak sama dimainka, apakah melodi harus diayun slur, atau jika dinyanyikan pada suara manusia vocal harus tegas. Pada kenyataannya, dalam seni pertunjukan, melodi dimainkan kembali sesuai dengan interpretasi dari pemainnya. Menurut hemat penulis melodi yang baik adalah melodi yang tidak menghilangkan karakterisistik esensi musiknya, termasuk juga di dalamnya jenis musiknya genre yang Universitas Sumatera Utara mempengaruhi budaya setempat. Seperti halnya pada lagu Ayam Den Lapeh ini. Bagaimana teknik menyanyikannya, hingga maksud komponis sama dengan hasil komposisi tersebut. Melodi pada dasarnya adalah ide atau gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar melalui sebuah komposisi musik. Dalam permainan gitar, teknik ini sebenarnya sulit dilakukan, karena harus menempatkan jari yang tepat pada senar yang bernada melodi jika nada tersebut berbentuk harmoni. Biasa petikan dilakukan dengan petikan sandar appoyando.

4.2.2 Analisis Chord