ditentukannya terlebih dahulu. Gaya basnya berjalan dengan pola ritem perdelapan dan perenambelas, jika dimainkan maka suara yang dihasilkan
bunyinya akan pendek-pendek. Pola ritem pada lagu Bengawan Sola merupakan perpaduan dari dua gaya
musik yang bernuansa blues dan jazz. Gaya ini terlihat dari perpaduan melodi blues dan pola ritem jazz seperti yang kita dengar pada kaset rekaman dan
transkripsi lagu. Dari awal hingga akhir lagu ini dapat disimpulkan pola ritem yang digunakan Jubing adalah kombinasi dari bas dan chord iringan seperti pada
gambar dibawah ini.
Gambar 134. Contoh Pola Ritem Lagu Bengawan Solo
Berbeda halnya jika mengamati pola ritem umum yang sering disajikan pada buku acuan Immortal Publisher
Gambar 135. Pola Ritem Lagu Bengawan Solo Versi Immortal Publisher
4.3.4 Analisis Teknik Permaianan Gitar
Untuk mengidentifikasi penggunaan teknik-teknik yang disajikan Jubing dalam lagu Bengawan Solo, penulis menggunakan buku Gitar Pedia dan buku
Oxford Dictionary Of Music untuk menjelaskan teknik-teknik yang disajikan. Pada lagu ini Jubing tidak melakukan teknik-teknik seperti yang dilakukannya
Universitas Sumatera Utara
pada lagu Ayam Den Lapeh, dia hanya menggunakan beberapa teknik slide, glissando
dan trill dalam lagu ini. Pembahasannya dimulai dari intro lagu, bagian lagu, chorus lagu, perkembangan lagu dan akhir lagu atau coda. Seperti pada
birama 50, 57, 58, 61, 67 menggunakan teknik Slide. Sementara pada birama 145 menggunakan teknik Glissando dan pada birama terakhir 198 menggunakan
teknik Trill. Berikut akan diuraikan penggunaan teknik-teknik yang dipakai pada lagu Bengawan Solo Versi Jubing Kristianto.
1. Intro
Pada bagian ini triple atau triol not merupakan permulaan dalam mengawali teknik bermain lagu.
Gambar 136. Penggunaan Teknik Triol
2. Bagian Lagu
Pada bagian lagu Benagawan Solo, Jubing sangat banyak menggunakan teknik slur, menurut Oxford Dictinary Of Music 2007:703, slur adalah :
curved line used in musical notation to group together notes. Most common indication is that notes concerned are to be played or sung smoothly legato.
Yang artinya slur adalah garis lengkung yang digunakan dalam notasi musik untuk not yang satu kelompok. Sementara menurut Jubing dalam buku gitar pedia
2005:99 slur adalah garis lengkung yang menghubungkan dua nor berbeda dalam notasi standard.
Universitas Sumatera Utara
Dalam seni permainan gitar, teknik ini dihasilkan oleh jari tengan kiri, bukan hasil dari petikan jari tangan kanan. Yang artinya teknik slur cara
memainkan not dengan mengetokkan jari tangan kiri, dalam bahasa inggris disebut taping sering disingkat dengan tap. Penggunakan teknik ini ditandai
dengan symbol garis lengkung yang berada di bawah atau atas not yang mendapatkan tanda slur seperti penjelasan di atas. Penulis akan melingkari setiap
tanda garis lengkung slur guna memudahkan hasil pembahasan.
Gambar 137. Penggunaan Teknik Slur Bengawan Solo
3. Bagian Chorus Lagu
Pada bagian ini teknik slur tetap dipakai, hanya saja Jubing menambahkan satu teknik seperti slide. Menurut Oxford Dictionary Of Music 2007:703, slide
adalah : In playing, expressive means of passing from one note to another…yang
artinya dalam memainkan slide, arti ekspressi dari nada lewat menuju ke nada berikutnya. Sementara menurut Jubing, dalam buku gitar pedia 2005:41, slide
Universitas Sumatera Utara
adalah teknik memainkan dua not yang berurutan pada satu senar dengan cara memetik not pertama saja lalu menggeser jari kiri dari not pertama ke not
berikutnya, tanpa mengurangi tekanan pada senar. Dengan demikian bunyi not kedua bukan dihasilkan oleh petikan baru, melainkan “sisa” getaran dari petikan
pada not sebelumnya. Dengan demikian terdapat persamaan antara teknik slur dan slide pada
teknik permainan gitar, yakni bunyi yang dihasilkan oleh jari tangan kiri, perbedaannya hanya saja teknik slur dengan cara di ketok sementara slide digeser,
tetapi sama-sama dihasilkan oleh efek gerak jari tangan kiri. Tekniki slide diberi tanda garis horizontal, panjang garis slide ini menuju sampai garis yang diberi
tanda slide. Penulis akan member tanda lingkaran pada bagian-bagian yang diberi tanda slur garis lengkung dan slide garis lurus horizontal seperti pada gambar
dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 138. Penggunaan Teknik Slur dan Slide Pada Bagian Chorus
4. Bagian Perkembangan Lagu
Pada bagian ini, kita juga dapat melihat bagaimana Jubing membuat aransmennya dalam tahap perkembangan lagu Bengawan Solo. Yakni pada
birama 145 terdapat pemakaian teknik glissando. Sementara kita jumpai juga pemakain teknik trill pada birama 169. Pemakaian teknik ini merupakan upaya
dalam mewujudkan kreatifitas penyajian Jubing dalam aransemennya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 139. Penggunaan Teknik Glissando dan Trill
5. Bagian Coda
Pada bagian coda Jubing hanya memakai teknik trill seperti yang terlihat pada birama akhir lagu
Gambar 140. Penggunaan Teknik Trill Bagian Coda
Universitas Sumatera Utara
4.4. Rek Ayo Rek