4.3.1 Analisis Melodi
Sebelum menganalisis melodi Bengawan Solo versi Jubing, penulis akan memberikan gambaran transkripsi melodi lengkap versi Immortal Publisher
sebagai studi banding pada kasus-kasus yang terjadi. Dapat kita lihat seperti pada gambar 118 dibawah ini.
Gambar 119. Melodi Bengawan Solo Versi Immortal Publisher
Lagu ini dibawakan dalam tonalitas E Mayor, sedikit perbedaan dalam penggunaan birama, dalam versi Jubing Kristianto penulis menemukan pola-pola
aksen 24 ketika mentranskripsikan audio dari rekaman cd Jubing. Sementara penulis mendapatkan birama 44 dari buku acuan penerbit immortal publisher,
Universitas Sumatera Utara
kemudian langsung memindahkan notasi angka dari buku acuan menjadi notasi balok pada program Sibelius 7 pada notebook penulis. Seperti yang kita lihat pada
gambar di atas. Jika kita perhatikan lagu Bengawan Solo ini dalam seni pertunjukan,
khususnya di Indonesia, lagu ini dibawakan dalam jenis musik keroncong, istilah keroncong sendiri sudah ada sejak jaman kedatangan Portugis ke Indonesia
dengan membawakan instrument yang mirip dengan gitar tetapi dengan ukuran kecil
yang dinamakan “keroncong”. Penulis tidak membahas hal ini dengan detail. berbeda halnya dalam penelitian ini, lagu ini sudah dinyanyikan oleh sebuah
instrument berdawai yakni gitar. Dalam menyuguhkan karyanya mengaransemen lagu melalui lagu Bengawan Solo. Jubing sangat terpengaruh oleh gaya bermain
Jazz dan klasik. Inilah karakteristik atau gaya musik Jubing dalam menggubah lagu-lagu khususnya lagu Bengawan Solo. Seiring berjalannya waktu Bengawan
Solo ala keroncong sudah menjadi jazz style of Bengawan Solo Jubing’s. Istilah
ini penulis munculkan karena hal inilah yang merupakan salah satu kasus yang terjadi dan penulis amati, sehingga sangat mempengaruhi cara menyanyikan
melodi lagu tersebut. Hal berikutnya adalah jika melihat melodi lagu bengawan solo, kemudian
menyanyikannya lajimnya dibawakan seperti gambar 120 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 120. Melodi Lagu Bengawan Solo Immortal Publisher
Tetapi dalam aransemennya, Jubing mengubah pola-pola gerak melodi seakan aksen berada pada ketukan lemah atau ketukan atas. Tanda merupakan
istilah simbol yang penulis gunakan dalam melihat aksen lagu tersebut. Tanda dituliskan pada bagian atas not. Seperti pada gambar 121 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 121. Perbedaan Aksen Lagu Bengawan Solo
Pada awal melodi lagu aransemen Jubing dimulai pada birama 3. Sedangkan birama 1 dan 2 merupakan intro atau bagian musik pembuka yang
disajikan oleh Jubing.
Gambar 122. Bagian Intro Lagu Bengawan Solo
Formasi ataupun struktur bentuk melodi lagu bengawan solo versi Jubing, bagian intro dimulai dari birama 1 dan 2, bagian lagu dimulai dari birama 3
sampai 35 dan birama 36 sampai 50 merupakan bagian chorus. Lalu pada birama 52 kembali lagi ke bagian awal lagu., dengan pola-pola melodi perkembangan
chord. mulai birama 68 Jubing sudah membuat struktur perkembangan dari melodi ini. Menurut hasil analisis bagian perkembangan ini dimulai dari birama
68 sampai birama 100. Lalu kita lihat Jubing membuat jembatan melodi pada birama 115 dan menuju kemodulasi. Hingga tonalitas berubah menjadi A mayor.
bagian melodi lagu pada penerbit immortal publisher sudah dimulai dari birama 1 sampai 16, lalu bagian chorus dimulai pada birama 17 sampai 24 lalu
kembali keawal dan dulang ke chorus hingga selesai. Jika kita amati tahap-tahap
Universitas Sumatera Utara
melodi yang disajikan dalam aransemen Jubing sangat bervariasi, hal ini merupakan dampak dari susunan harmoni yang membentuk chordchord seperti
yang akan dianalisis dalam analisis chord. 1.
Bagian melodi lagu Bengawan Solo
Gambar 123. Bagian Melodi Lagu Versi Immortal Publisher
Universitas Sumatera Utara
2. Bagian Melodi Lagu Bengawan Solo Versi Jubing
Gambar 124. Bagian Melodi Lagu Bengawan Solo Versi Jubing
3. Bagian Chorus Lagu Bengawan Solo Versi Immortal Publisher
Gambar 125. Melodi Chorus Lagu Bengawan Solo Versi Immortal Publisher
4. Bagian Chorus Lagu Bengawan Solo Versi Jubing
Universitas Sumatera Utara
Gambar 126. Chorus Lagu Versi Jubing
5. Jubing membuat tahap-tahap perkembangan melodi dalam lagu Bengawan
Solo
Gambar 127. Hasil Analisis Tahap Perkembangan Melodi Bengawan Solo Jubing
Universitas Sumatera Utara
6. Kembali keawal lagu dengan pola-pola melodi “blues”
Gambar 128. Melodi Lagu Setelah Tahap Perkembangan
7. Modulasi Ke Tonika A Mayor Hingga Melodi Selesai
Gambar 129. Modulasi Melodi Ke Tonika A Mayor
4.3.2 analisis Chord