2.1.9.3 Penutup Pembelajaran
Beberapa kegiatan dalam tahap penutup pembelajaran, meliputi: 1
Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dan secara perlahan membawa siswa ke matematika formal.Mengadakan
evaluasi dengan memberikan soal-soal, 2
Guru bersama siswa mengoreksi hasil evaluasi, 3
Memberi tindak lanjut, 4
Memotivasi belajar siswa, 5
Menutup pembelajaran.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian tentang PMR pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti. Salah satu penelitian yang sejenis yaitu penelitian yang berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar matematika melalui PMR pada Materi Perkalian bagi Siswa Kelas III SD Negeri Bentar 01 Salem Brebes”, oleh Eka Yuliyasari
2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan PMR dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi Perkalian di kelas III. Pada
siklus I diperoleh hasil belajar yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil prasiklus. Rata-rata nilai hasil belajar pada siklus I yaitu 56,79. Dari 28
siswa, 13 siswa 46,43 belum tuntas belajar. Kemudian pada siklus II, hasil belajar juga mengalami peningkatan rata-rata nilai menjadi 70,3. Dari 28 siswa, 3
siswa 12 belum tuntas belajar, sedangkan 25 siswa lainnya 88 telah tuntas belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan PMR dapat
meningkatkan hasil belajar matematika pada materi Perkalian di Kelas III SD Negeri Bentar 01 Salem Brebes.
Selain itu, penelitian lain yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Materi Pecahan melalui Pembelajaran Matematika
Realistik di Sekolah Dasar Negeri Sindangwangi 04 Bantarkawung Brebes” oleh Meilan Sundari 2011, membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran
matematika realistik pada materi Pecahan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan membandingkan
hasil tes formatif siklus I dengan siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I, rata-rata nilainya 66,1 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 66,67,
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu 65, dan skor performansi guru 74,52. Sementara pada siklus II, rata-rata nilai hasil belajar siswa mencapai
77,67, dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 83,33, keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu 80,73, dan skor
performansi guru 84,91. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari siklus 1 ke siklus II.
Penelitian-penelitian di atas bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui PMR pada mata pelajaran Matematika dengan dua
materi pelajaran yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ternyata PMR mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Meskipun telah
banyak penelitian tentang penggunaan PMR, tetapi dalam pembelajaran matematika, penelitian harus terus dikembangkan.
Untuk itu, dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mencoba untuk menggunakan PMR untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
materi Sifat-sifat Bangun Ruang pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Maribaya Karanganyar Purbalingga. Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan
oleh Eka Yuliyasari dan Meilan Sundari, di mana jenis penelitian, mata pelajaran, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan sama, yang membedakan yaitu
penerapan pendekatan PMR pada materi yang diajarkan. Eka Yuliyasari menerapkan pendekatan PMR pada materi Perkalian, Meilan Sundari
menerapkannya pada meteri Pecahan, dan peneliti sendiri menerapkan pendekatan PMR ini pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang.
2.3 Kerangka Berpikir