6 Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun,
7 Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan,
8 Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang,
dan lain-lain. Berdasarkan beberapa pengertian aktivitas belajar dan kelompok kegiatan
belajar yang telah dikemukakan di atas, peneliti mengfokuskan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran ini dalam beberapa indikator yang meliputi
kegiatan sebagai berikut: perhatian siswa siswa terhadap penjelasan guru, keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru, keterlibatan siswa
memecahkan masalah yang diberikan guru, kerjasama siswa dalam kerja kelompok, keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok, keberanian siswa dalam
mempresentasikan hasil kerjanya, keberanian siswa dalam mengemukakan tanggapan atau pendapat, dan ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan guru.
2.1.3 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar menurut Anni dkk 2007: 5, merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pebelajar siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan
aspek-aspek perubahan perilaku tersebut bergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Bukti seseorang telah belajar yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti Hamalik 2008: 30. Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh yaitu
berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas belajar, dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran. Dari beberapa uraian mengenai pengertian hasil belajar dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami siswa dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti, karena telah
mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan selama kegiatan pembelajaran.
Bloom dalam Anni dkk 2007: 7-12 menyatakan bahwa hasil belajar meliputi tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar yang meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara rinci penjelasannya yaitu sebagai berikut: 1
Ranah kognitif; berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Mencakup kategori pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian, 2
Ranah afektif; berkaitan dengan hasil belajar berupa perasaan, sikap, minat, dan nilai. Mecakup kategori penerimaan, penanggapan, penilaian,
pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup, 3
Ranah psikomotor; berkaitan dengan hasil belajar berupa kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi
syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotor yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian, dan kreativitas.
Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang banyak dinilai dalam hasil belajar, karena ranah kognitif ini berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
menguasai isi bahan pembelajaran. Meski demikian, hasil belajar afektif dan psikomotor juga harus menjadi bagian dari penilaian dalam proses pembelajaran
di sekolah. Hasil belajar mata pelajaran Matematika materi Sifat–sifat Bangun Ruang
yang berupa kemampuan kognitif siswa dapat diketahui melalui tes formatif. Sementara hasil belajar afektif dan psikomotor dapat diperoleh melalui
pengamatan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa.
2.1.4 Hakikat Matematika